30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Penantian 81 Tahun

LONDON-Wigan Athletic akhirnya mencatat sejarah dengan meraih trofi dari turnamen tertua di dunia, Piala FA. Dan itu merupakan trofi besar pertama The Latics sejak berdiri 81 tahun silam.

Trofi itu diraih setelah di partai final mereka menundukkan Manchester City dengan skor tipis 1-0 di New Wembley, Sabtu (11/5) malam WIB. Gol kemenangan tersebut dicetak pemain pengganti, Ben Watson, di menit 90.

Keberhasilan membungkam City tentu di luar prediksi. The Citizens, juara liga musim lalu dan pemenang Piala FA dua tahun silam, lebih dijagokan tampil sebagai juara. Apalagi rekor mereka menghadapi Wigan terbilang superior.

City memenangi tujuh pertandingan terakhirnya di Liga Premier melawan tim asuhan Roberto Martinez itu. Wigan bahkan tidak mencetak satu gol pun setiap kali kalah melawan City. Gol terakhir yang mereka buat ke gawang City adalah saat 1-1 di kandang sendiri pada Oktober 2009 lalu. Kemenangan terakhir Wigan atas City adalah pada September 2008 dengan skor 2-1. Namun, gol Watson mengakhiri semua rekor buruk tersebut.

Total, dari tujuh pertandingannya di Piala FA musim ini, mereka hanya kebobolan dua. Wigan pun menjadi klub ke-43 yang pernah menjuarai turnamen ini, sedangkan Martinez menjadi orang Spanyol kedua yang pernah memenangi Piala FA sebagai manajer, setelah Rafael Benitez bersama Liverpool pada 2006 silam.

Terbentuk pada 1932 silam, Wigan baru bisa mencapai Liga Premier di musim 2005/2006, setelah di musim sebelumnya finish di peringkat kedua di divisi dua (saat itu masih bernama Football League). Di musim itu pula mereka berhasil lolos ke final Piala Liga, sebelum menyerah 0-4 dari Manchester United.

Hingga kini Wigan belum pernah terdegrasi dari Premiership. Hanya saja, posisi mereka di musim ini sangat rawan. Saat ini mereka ada di peringkat ketiga dari bawah, dengan nilai 35 dari 36 pertandingan.

Menurut statistik Opta, belum pernah ada sebuah tim yang memenangi final Piala FA dan kemudian terdegradasi di musim yang sama. Fans Wigan tentu berharap, setelah kesuksesan besar malam ini mereka pun tidak terdegradasi.

Di sisi City sendiri, atas hasil negatif tersebut, rumor soal kelanjutan masa depan Roberto Mancini pun bergulir.
Setelah musim lalu jadi juara Liga Inggris dan setahun sebelumnya menjuarai Piala FA, kali ini City harus menyudahi kompetisi dengan tangan kosong. Posisi Mancini pun mulai digoyang. Dengan skuad hebat yang dipunya, City menyudahi musim tanpa satupun piala didapat adalah fakta yang sulit diterima.

Rumor berhembus kalau manajemen City akan memboyong Manuel Pellegrini dari Malaga, sebagai pengganti Mancini. Pelatih asal Chile itu sukses mengantar Malaga lolos ke Liga Champions dan bahkan bertahan sampai babak delapan besar. Peluang mendapatkan Pellegrini dianggap terbuka lebar karena sang pelatih disebut tak yakin dengan masa depan Malaga.
Sementara Mancini sendiri menegaskan kalau rumor terkait masa depannya sama sekali tak berdasar. Ia menyebut kalau musim depan City masih akan dilatih olehnya. “Spekulasi soal itu adalah sampah. Saya masih akan ada di sini musim depan. Saya menyesal fans harus mengalami kekalahan ini,” tutur Mancini di BBC.
Mancini kemudian menumpahkan kekesalannya atas isu tersebut pada petinggi klub. “Anda terus bicara soal hal itu selama enam bulan dan semakin sering dalam dua pekan terakhir. Saya tak tahu kenapa klub tak menghentikan hal ini, karena saya pikir itu tak benar,” tandasnya. (bbs/jpnn)

LONDON-Wigan Athletic akhirnya mencatat sejarah dengan meraih trofi dari turnamen tertua di dunia, Piala FA. Dan itu merupakan trofi besar pertama The Latics sejak berdiri 81 tahun silam.

Trofi itu diraih setelah di partai final mereka menundukkan Manchester City dengan skor tipis 1-0 di New Wembley, Sabtu (11/5) malam WIB. Gol kemenangan tersebut dicetak pemain pengganti, Ben Watson, di menit 90.

Keberhasilan membungkam City tentu di luar prediksi. The Citizens, juara liga musim lalu dan pemenang Piala FA dua tahun silam, lebih dijagokan tampil sebagai juara. Apalagi rekor mereka menghadapi Wigan terbilang superior.

City memenangi tujuh pertandingan terakhirnya di Liga Premier melawan tim asuhan Roberto Martinez itu. Wigan bahkan tidak mencetak satu gol pun setiap kali kalah melawan City. Gol terakhir yang mereka buat ke gawang City adalah saat 1-1 di kandang sendiri pada Oktober 2009 lalu. Kemenangan terakhir Wigan atas City adalah pada September 2008 dengan skor 2-1. Namun, gol Watson mengakhiri semua rekor buruk tersebut.

Total, dari tujuh pertandingannya di Piala FA musim ini, mereka hanya kebobolan dua. Wigan pun menjadi klub ke-43 yang pernah menjuarai turnamen ini, sedangkan Martinez menjadi orang Spanyol kedua yang pernah memenangi Piala FA sebagai manajer, setelah Rafael Benitez bersama Liverpool pada 2006 silam.

Terbentuk pada 1932 silam, Wigan baru bisa mencapai Liga Premier di musim 2005/2006, setelah di musim sebelumnya finish di peringkat kedua di divisi dua (saat itu masih bernama Football League). Di musim itu pula mereka berhasil lolos ke final Piala Liga, sebelum menyerah 0-4 dari Manchester United.

Hingga kini Wigan belum pernah terdegrasi dari Premiership. Hanya saja, posisi mereka di musim ini sangat rawan. Saat ini mereka ada di peringkat ketiga dari bawah, dengan nilai 35 dari 36 pertandingan.

Menurut statistik Opta, belum pernah ada sebuah tim yang memenangi final Piala FA dan kemudian terdegradasi di musim yang sama. Fans Wigan tentu berharap, setelah kesuksesan besar malam ini mereka pun tidak terdegradasi.

Di sisi City sendiri, atas hasil negatif tersebut, rumor soal kelanjutan masa depan Roberto Mancini pun bergulir.
Setelah musim lalu jadi juara Liga Inggris dan setahun sebelumnya menjuarai Piala FA, kali ini City harus menyudahi kompetisi dengan tangan kosong. Posisi Mancini pun mulai digoyang. Dengan skuad hebat yang dipunya, City menyudahi musim tanpa satupun piala didapat adalah fakta yang sulit diterima.

Rumor berhembus kalau manajemen City akan memboyong Manuel Pellegrini dari Malaga, sebagai pengganti Mancini. Pelatih asal Chile itu sukses mengantar Malaga lolos ke Liga Champions dan bahkan bertahan sampai babak delapan besar. Peluang mendapatkan Pellegrini dianggap terbuka lebar karena sang pelatih disebut tak yakin dengan masa depan Malaga.
Sementara Mancini sendiri menegaskan kalau rumor terkait masa depannya sama sekali tak berdasar. Ia menyebut kalau musim depan City masih akan dilatih olehnya. “Spekulasi soal itu adalah sampah. Saya masih akan ada di sini musim depan. Saya menyesal fans harus mengalami kekalahan ini,” tutur Mancini di BBC.
Mancini kemudian menumpahkan kekesalannya atas isu tersebut pada petinggi klub. “Anda terus bicara soal hal itu selama enam bulan dan semakin sering dalam dua pekan terakhir. Saya tak tahu kenapa klub tak menghentikan hal ini, karena saya pikir itu tak benar,” tandasnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/