MEDAN-Rumah Dirut PDAM Tirtanadi, Azzam Rizal di Perumahan Pondok Surya Indah Blok I Nomor 39 Kecamatan Medan Helvetia, digeledah Unit I Subdit III Ditreskrimsus Polda Sumut, Kamis (23/5) sekira pukul 13.00 WIB. Hasilnya, dua mobil mewah yakni Pajero warna hitam BK 111 IU dan Camry warna hitam BK 176 R milik Azzam di sita petugas. Begitu juga dengan sejumlah dokumen, turut disita dalam penggeledahan itu.
Penyitaan aset tersebut dilakukan, setelah Azzam sendiri terbukti menjadi tersangka dan resmi ditahan di Rumah tahanan Polisi (RTP) Polda Sumut, atas dugaan korupsi voucer penagihan rekening air PDAM Tirtanadi tahun 2012 dan voucer pengeluaran kas dari Koperasi Karyawan PDAM Tirtanadi. Dari kasus ini diduga kerugian negara mencapai Rp6,3 miliar lebih.
Saat digeledah, di rumah Azzam, hanya ada empat orang pekerja yakni seorang wanita sebagai pembantu rumah tangga, seorang pria sebagai sopir pribadi, dan dua orang satpam. Sementara keluarga Azam Rizal yang biasanya menghuni rumah itu yaitu Vivi Solehati yang merupakan isteri Azam Rizal dan dua anaknya tidak kelihatan.
“Kita menyita dua unit mobil dan sejumlah dokumen ini, karena terindikasi kasus dugaan korupsi. Namun, untuk kejelasan statusnya, masih akan kita dalami seiring pemeriksaan. Untuk itu juga, nanti akan kita sampaikan melalui Humas Polda Sumut,” ungkap Kepala Unit I Subdit III Ditereskrimsus Polda Sumut, Kompol Benito Sihombing di lokasi penggeledahan.
Sementara itu, Direktur Res Krimsus Polda Sumut, Kombes Pol Sadono Budi Nugroho mengatakan selain menyita dua mobil mewah, pihaknya juga melakukan penyelidikan atas dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang dilakukan Azzam dan menyulusuri aliran uang dari air mineral ini.
“Sekarang kita fokus terhadap kasus pencucian uangnya,” ungkapnya.
Menyikapi kasus yang dialami Direktur Utama PDAM Tirtanadi Azam Rizal ini, anggota DPRD Sumut dari Fraksi PDI Perjuangan Syamsul Hilal, meminta Poldasu bersikap profesional dalam menangani kasus dugaan korupsi di tubuh PDAM Tirtanadi ini. “Jangan sampai orang yang makan nangka, orang lain dapat getahnya. Sebagai contoh, ada oknum pegawai yang tidak pinjam uang koperasi malah terbawa-bawa ikut diperiksa,” kata Syamsul Hilal.
Selain itu, dia juga meminta Gubsu Gatot Pujo Nugroho segera mengangkat pejabat sementara (Pjs) Direktur Utama (Dirut) PDAM Tirtanadi. “Semestinya Gubsu selaku pemilik Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), harus mengambil kebijakkan demi kemajuan Tirtanadi,” katanya lagi. (mag-10/gus)
