26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lakalantas di Jalan Tol Menurun

Jasa Marga Terapkan sistem 3E

BELAWAN- Sejak diberlakukannya system 3E (Enginering, Education dan Enforcement) oleh PT Jasa Marga, jumlah kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di jalan tol Balmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) mulai berkurang.

Menurut data yang diterima wartawan koran ini, Senin (2/5), jumlah kecelakaan lalulintas yang terjadi di jalan tol Balmera mulai dari Januari hingga awal Mei 2011, terjadi tujuh kali lakalantas atau 1,12 persen. Sementara itu, pada 2010 lalu, terjadi 20 kali kecelakaan lalu lintas.

Kepala Sub Bagian Manajemen Lalu Lintas PT Jasa Marga Persero Cabang Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) Nurmawan mengatakan, menurunnya tingkat lakalantas di jalan tol Balmera karena pihaknya sudah memberlakukan sistem Enginering, Education dan Enforcement (3E).

“Pemberlakuan Enginering seperti membangun jembatan penyebrangan di jalan tol,” ujarnya.
Sementara itu, Education, memberikan imbauan berupa pemasangan spanduk-spanduk di pintu-pintu gerbang tol dengan tulisan seperti “pergunakan sabuk pengaman bagi pengemudi”.

Sedangkan Enforcement, pelaksanaan berupa tindakan. “Dengan upaya pemberlakuan 3E tersebut, maka tingkat kecelakaan yang terjadi pada tahun ini bisa berkurang, dan kedepannya akan kami tingkatkan kembali,” katanya.
Selain itu, upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi angka lakalantas di jalan tol Balmera dengan melakukan bina lingkungan kepada masyarakat, seperti memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan. Pihaknya juga memberikan sosialisasi berupa penyuluhan tentang larangan-larangan yang ada di jalan tol.

Lebih lanjut, Nurmawan menambahkan, fasilitas lain yang akan dibangun guna memperlancar arus lalu lintas di jalan tol, maka akan didirikan tempat istirahat yang rencananya akan terealisasi pada tahun 2011 atau 2012.
“Pendirian tempat istirahat sangat penting, mengingat hal tersebut bisa mengurangi tingkat kecelakaan yang faktor dominannya disebabkan supir yang mengantuk,” tambahnya.

Penanganan lakalantas secara cepat dan tepat terhadap korban merupakan langkah dan tindakan yang sangat di dambakan bagi masyarakat khususnya para pengguna transportasi jalan tol sehingga korban lakalantas bisa mendapatkan penanganan secara dini dan mengurangi tingkat cedera yang lebih parah.(mag-11)

Jasa Marga Terapkan sistem 3E

BELAWAN- Sejak diberlakukannya system 3E (Enginering, Education dan Enforcement) oleh PT Jasa Marga, jumlah kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di jalan tol Balmera (Belawan-Medan-Tanjung Morawa) mulai berkurang.

Menurut data yang diterima wartawan koran ini, Senin (2/5), jumlah kecelakaan lalulintas yang terjadi di jalan tol Balmera mulai dari Januari hingga awal Mei 2011, terjadi tujuh kali lakalantas atau 1,12 persen. Sementara itu, pada 2010 lalu, terjadi 20 kali kecelakaan lalu lintas.

Kepala Sub Bagian Manajemen Lalu Lintas PT Jasa Marga Persero Cabang Belawan-Medan-Tanjung Morawa (Belmera) Nurmawan mengatakan, menurunnya tingkat lakalantas di jalan tol Balmera karena pihaknya sudah memberlakukan sistem Enginering, Education dan Enforcement (3E).

“Pemberlakuan Enginering seperti membangun jembatan penyebrangan di jalan tol,” ujarnya.
Sementara itu, Education, memberikan imbauan berupa pemasangan spanduk-spanduk di pintu-pintu gerbang tol dengan tulisan seperti “pergunakan sabuk pengaman bagi pengemudi”.

Sedangkan Enforcement, pelaksanaan berupa tindakan. “Dengan upaya pemberlakuan 3E tersebut, maka tingkat kecelakaan yang terjadi pada tahun ini bisa berkurang, dan kedepannya akan kami tingkatkan kembali,” katanya.
Selain itu, upaya yang dilakukan pihaknya untuk mengurangi angka lakalantas di jalan tol Balmera dengan melakukan bina lingkungan kepada masyarakat, seperti memberikan bantuan ke sekolah-sekolah yang membutuhkan. Pihaknya juga memberikan sosialisasi berupa penyuluhan tentang larangan-larangan yang ada di jalan tol.

Lebih lanjut, Nurmawan menambahkan, fasilitas lain yang akan dibangun guna memperlancar arus lalu lintas di jalan tol, maka akan didirikan tempat istirahat yang rencananya akan terealisasi pada tahun 2011 atau 2012.
“Pendirian tempat istirahat sangat penting, mengingat hal tersebut bisa mengurangi tingkat kecelakaan yang faktor dominannya disebabkan supir yang mengantuk,” tambahnya.

Penanganan lakalantas secara cepat dan tepat terhadap korban merupakan langkah dan tindakan yang sangat di dambakan bagi masyarakat khususnya para pengguna transportasi jalan tol sehingga korban lakalantas bisa mendapatkan penanganan secara dini dan mengurangi tingkat cedera yang lebih parah.(mag-11)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/