ISTANBUL- Polisi Turki menembakkan gas air mata dan meriam air pada hari kedua demonstrasi di Turki, Sabtu (1/6), untuk mencegah ratusan demonstran mencapai Istanbul Taksim Square, pusat protes kekerasan.
Demonstran anti-pemerintah memakai sapu tangan dan masker meneriakkan bersatu melawan fasisme dan pemerintah mengundurkan diri ketika mereka mencoba untuk berbaris ke Taksim. Terjadi juga bentrok dengan polisi di lingkungan Besiktas setelah melintasi jembatan dalam upaya lain untuk mencapai alun-alun.
Petugas medis mengatakan hampir 1.000 orang terluka dalam bentrokan di Istanbul pada hari Jumat (31/5), demonstrasi anti-pemerintah sengit selama bertahun- tahun. Setengah lusin kehilangan mata setelah terkena gas air mata, kata Ikatan Dokter Turki.
Departemen Luar Negeri AS mengatakan, pihaknya prihatin dengan jumlah cedera saat Amnesty International dan parlemen Eropa mengangkat kekhawatiran tentang penggunaan kekuatan yang berlebihan oleh polisi.
Menteri Dalam Negeri Muammer Guler mengatakan, tuduhan bahwa polisi telah menggunakan kekuatan yang tidak proporsional akan diselidiki.
Protes meletus di ibukota Ankara dan kota pantai Aegean dari Izmir Jumat malam dan ada panggilan pada media sosial untuk melakukan demonstrasi serupa di lebih dari selusin kota pada hari Sabtu (1/6) kemarin. (bbs/jpnn)