30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Tak Ada Alasan untuk Ciut

DUA seteru klasik kembali bentrok di laga puncak final party Honda DBL 2013 North Sumatera Series 2013, Sabtu (8/6) sore ini di GOR Samudera Sport Club. Sutomo 1 kontra Methodist 2 yang juga jumpa di final tahun lalu. Sutomo 1 berharap cerita yang sama pada endingnya dengan mempertahankan gelar juara. Namun Methodist 2 justru berharap cerita duka tak lagi berulang.

Potensi mempertahankan gelar juara terbuka lebar. Materi pemain Sutomo 1 tahun ini merupakan gabungan dari para pemain yang sudah matang pasca mengecap pengalaman di Honda DBL tahun lalu dengan pemain debutan berpotensi. Hasilnya Sutomo 1 menjelma menjadi kekuatan menakutkan di Honda DBL kali ini.

SMAN 4 Medan, SMAN 2 Medan dan SMAN 1 Medan sudah merasakan superioritas Sutomo 1 di awal laga.
“Yang saya tahu DBL tidak ada juara yang bisa mempertahankan gelarnya. Sutomo 1 yakin untuk hal itu. Saya yakin anak-anak bisa melakukannya,” ujar Suwandy.

Kunci kekuatan Sutomo 1 tahun ini adalah defence yang kokoh dan field goal yang menawan. Melihat skor-skor yang ditorehkan Sutomo 1 tahun ini, defence Sutomo 1 sangat sulit ditembus.

Seiring dengan itu offence yang dilancarkan juga cukup efektif. Hampir seluruh pemain Sutomo 1 selalu menciptakan lebih dari lima angka di setiap laga. Guard Sutomo 1, Albert Wijaya dan Andrew (forward) tahu betul cara membuat mental lawan keder. Dan di setiap laga Sutomo 1 selalu meninggalkan lawannya jauh di kuarter awal. Karena itu margin angka terhadap lawannya tahun ini mencapai 70-an angka per laga.

Lalu apakah hal itu membuat Methodist 2 ciut seperti tiga lawan sebelumnya? Tak ada alasan untuk ciut bagi Methodist 2. Sudah dua tahun beruntun mereka hanya menyaksikan lawan berpesta dengan hanya berstatus runner up. Dengan lawan yang sama, ambisi revans dikedepankan untuk membawa trophy DBL pertama kali ke lemari prestasi mereka.

“Sutomo 1 memang kuat. Tapi Methodist 2 punya tekad kuat untuk tidak lagi menjadi runner up. Apa yang ditunjukkan anak-anak di semifinal cukup memuaskan. Di final saya harap mereka menunjukkan hal yang sama,” ujar Jenny, pelatih Methodist 2. Dipimpin kapten Wilson, Evinthea serta Collin sebagai center, Methodist 2 menjanjikan perlawanan yang berbeda untuk Sutomo 1. (don)

DUA seteru klasik kembali bentrok di laga puncak final party Honda DBL 2013 North Sumatera Series 2013, Sabtu (8/6) sore ini di GOR Samudera Sport Club. Sutomo 1 kontra Methodist 2 yang juga jumpa di final tahun lalu. Sutomo 1 berharap cerita yang sama pada endingnya dengan mempertahankan gelar juara. Namun Methodist 2 justru berharap cerita duka tak lagi berulang.

Potensi mempertahankan gelar juara terbuka lebar. Materi pemain Sutomo 1 tahun ini merupakan gabungan dari para pemain yang sudah matang pasca mengecap pengalaman di Honda DBL tahun lalu dengan pemain debutan berpotensi. Hasilnya Sutomo 1 menjelma menjadi kekuatan menakutkan di Honda DBL kali ini.

SMAN 4 Medan, SMAN 2 Medan dan SMAN 1 Medan sudah merasakan superioritas Sutomo 1 di awal laga.
“Yang saya tahu DBL tidak ada juara yang bisa mempertahankan gelarnya. Sutomo 1 yakin untuk hal itu. Saya yakin anak-anak bisa melakukannya,” ujar Suwandy.

Kunci kekuatan Sutomo 1 tahun ini adalah defence yang kokoh dan field goal yang menawan. Melihat skor-skor yang ditorehkan Sutomo 1 tahun ini, defence Sutomo 1 sangat sulit ditembus.

Seiring dengan itu offence yang dilancarkan juga cukup efektif. Hampir seluruh pemain Sutomo 1 selalu menciptakan lebih dari lima angka di setiap laga. Guard Sutomo 1, Albert Wijaya dan Andrew (forward) tahu betul cara membuat mental lawan keder. Dan di setiap laga Sutomo 1 selalu meninggalkan lawannya jauh di kuarter awal. Karena itu margin angka terhadap lawannya tahun ini mencapai 70-an angka per laga.

Lalu apakah hal itu membuat Methodist 2 ciut seperti tiga lawan sebelumnya? Tak ada alasan untuk ciut bagi Methodist 2. Sudah dua tahun beruntun mereka hanya menyaksikan lawan berpesta dengan hanya berstatus runner up. Dengan lawan yang sama, ambisi revans dikedepankan untuk membawa trophy DBL pertama kali ke lemari prestasi mereka.

“Sutomo 1 memang kuat. Tapi Methodist 2 punya tekad kuat untuk tidak lagi menjadi runner up. Apa yang ditunjukkan anak-anak di semifinal cukup memuaskan. Di final saya harap mereka menunjukkan hal yang sama,” ujar Jenny, pelatih Methodist 2. Dipimpin kapten Wilson, Evinthea serta Collin sebagai center, Methodist 2 menjanjikan perlawanan yang berbeda untuk Sutomo 1. (don)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/