MEDAN-Laga kontra Persiraja pada lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2013, Rabu (12/6) sore di Stadion Teladan Medan akan jadi ujian awal ‘Kuda Pegasus’ tanpa Roberto ‘Beto’ Bianchi yang baru didepak dari posisi pelatih kepala.
Bersama Beto, selama satu setengah musim, Kuda Pegasus menjelma jadi satu kekuatan menakutkan di IPL. Bagaimana mereka memulai era tanpa Beto?
Tentu saja beban berat ada di pundak tim pelatih yang diisi Slamet Riyadi dan Ansyari Lubis. Namun kabarnya gaya kepelatihan Beto sudah diwarisi Slamet Riyadi yang kini ditunjuk sebagai caretaker. Meski tak persis sama, Slamet akan bikin beberapa tambahan. Ini merupakan pembuktian bagi Slamet dkk sebagai suksesor.
“Kami tinggal meneruskan saja, tapi tetap ada penambahan mengenai strategi yang diterapkan besok. Yang jelas ini momentum bagi kami dan pemain. Target tak berubah tetap berusaha lolos ke kompetisi teratas musim depan,” bebernya.
Lebih lanjut mantan bek PSMS itu mewaspadai penuh Persiraja yang berambisi mengganjal langkah Pro Duta. Berdasar pengalaman kala masih bermain, Persiraja selalu punya motivasi tinggi menghadapi tim asal Medan. “Saya belum tahu se-perti apa jelasnya kekuatan mereka. Tapi biasanya karakter tim Aceh selalu punya motivasi tinggi menghadapi tim Medan,” jelas pelatih berlisensi A Nasional dan C AFC ini.
Untuk mengetahui kekuatan Persiraja, baik Slamet maupun para pemainnya kemarin menonton video pertandingan tim besutan Maman Suryaman ini. “Anak-anak sudah lihat video pertandi-ngan Persiraja. Dari situ mereka akan belajar bagaimana karakter mainnya Persiraja,” ujar Pelatih Kiper M Halim, yang menjadi wakil saat konfrensi pers jelang laga.
Sayangnya ambisi untuk memetik angka penuh masih juga diganggu absennya sejumlah pilar. Kapten tim Suyatno, benteng kokoh pertahanan Kuda Pegasus terpaksa absen karena akumulasi kartu. Sementara Faisal Azmi dan Jose Pedrosa Galan belum juga pulih.
Lalu bagaimana kondisi psikologis pemain pasca ditinggal Beto? Tak dipungkiri hubungan emosional yang dekat dengan pelatih asal Spanyol ini bisa jadi turut meruntuhkan mental mereka. Namun menurut Halim, para pemain punya perilaku profesional. “Belakangan ini kami tim pelatih terus menyuntikkan motivasi kepada anak-anak untuk tetap membiasakan diri. Syukurnya mereka mulai mengerti untuk tetap profesional. Siapapun pelatihnya mereka tetap harus siap,” jelas mantan kiper PSMS ini.
Sementara itu kubu Persiraja melontarkan nada optimisme tinggi. Rizal Iskandar, Direktur operasional Persiraja mengatakan timnya sudah mempersiapkan diri sebaik mungkin menghadapi duel ini. Dengan kekuatan 18 pemain tanpa legiun asing mereka siap mencuri poin. “Kami sudah mempersiapkan sebaik mungkin karena sudah banyak kehilangan poin di kandang. Dengan kekuatan yang ada ini yang kami harapkan dapat menahan Pro Duta. Meski mereka sangat kuat. Banyak pemain lokal yang bagus dan sudah mempersiapkan diri sejak tahun lalu,” jelasnya.
Kali ini Persiraja tak bisa diperkuat sejumlah pemainnya. Playmaker tim, Fitra Ridwan harus absen karena akumulasi. Sementara Andrea terpaksa absen karena cedera. Namun tim berjuluk ‘Lantak Laju’ ini masih punya Fahrizal Dilla, M Nasir, dan Erik Syahputra. Bermodal semangat pemain mudanya, keberhasilan mencuri poin di markas Persebaya dan Bontang FC ingin diulangi.
Urusan teknis, Asisten Pelatih Wahyu Abdul Wahab, mengatakan, timnya akan bermain kolektif. Mereka tidak mewas-padai pemain secara individu. “Di latihan kami sudah tekankan untuk kolektif. Tidak mewaspadai seseorang. Dengan materi pemain lokal dan semangat juang saja kami yakin. Tim kami karakternya begitu. Pemain muda. Kami punya semangat,” pungkasnya. (don)