26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Minggu Ini, Pedagang Buku Dipindahkan

MEDAN-Pemerintah Kota Medan memastikan kalau lapangan parkir di sisi Timur Lapangan Merdeka akan selesai sebelum soft opening Bandara Kualanamu, 25 Juli mendatang. Pedagang buku segera direlokasi dalam minggu ini.

“Ya, kita sudah melakukan koordinasi dengan PT KAI tadi siang. Mereka mengatakan bahwa surat tentang legalitas lahan di Jalan Pegadaian itu akan segera keluar. Setelah surat itu keluar, maka pedagang buku pun harus pindah,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota, Drs HT Dzulmi Eldin MSi kepada Sumut Pos, Kamis (11/7).

Dijelaskannya, tuntutan pedagang buku adalah soal legalitas lahan di Jalan Pegadian. Dengan keluarnya surat itu, maka pedagang buku yang bertahan harus pindah. “Setelah pedagang buku pindah, kios itu kita ratakan, diaspal maka sudah bisa menjadi lahan parkir. Mungkin, sebelum 25 Juli nanti, lahan parkir itu sudah selesai. Minggu depan, pembangunan lapangan parkir itu mungkin sudah bisa dilakukan,” jelasnya.

Namun, untuk pembangunan skybridge city chek in Lapangan Merdeka, Eldin mengatakan tidak akan siap pada 25 Juli nanti. Sebab itu, penyeberangan penumpang akan diatur secara manual. “Untuk penyeberangan, kita akan turunkan petugas, guna mengatur lalu lintas. Itu mungkin solusi sebelum skybridge itu selesai,” sebutnya didampingi Kadis Perhubungan Renward Parapat dan Kepala BAPPEDA Kota Medan, Zulkarnain Lubis.

Sementara, Manajer Humas PT Kereta Api (Persero) Sumut-Aceh mengatakan, terkait lahan parkir kereta api tujuan Kualanamu, PT KAI Pusat diwakili oleh Direktur komersial dan Direktur Prasarana Kereta Api datang ke Medan menjumpai Plt Wali Kota Dzulmi Eldin untuk membicarakan kesepakatan tenggang waktu pinjam pakai lahan PT KAI yang di Jalan Pegadaian Medan sebagai ganti lapak para pedagang buku yang sebelumnya bertempat di lapangan merdeka.

“Mereka sudah bertemu,” tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM) Ida mengatakan, Pemko Medan sepertinya tidak serius menyelesaikan masalah ini. Karena itu, ketika mereka diundang untuk menghadiri pertemuan, Kamis (11/7), pedagang buku tidak hadir. “Kemarin (Rabu), Pemko Medan mengundang kami untuk rapat, tapi undangannya hanya melalui telepon. Kami ini berbadan hukum, jadi harus resmilah. Karena itu, kami tidak hadir,” jelasnya.

Ditambahkannya, tuntutan pedagang buku bukan hanya soal legalitas lahan saja, tapi sesui dengan perjanjian sebelumnya, Pemko Medan juga harus memperbaiki kios di Jalan Pegadaian. “Bukan hanya soal legalitas, soal perbaikan kios juga ada, tapi sampai sekarang Pemko Medan belum ada memperbaiki kios itu. Karena itu, kami juga enggan pindah,” tegasnya.

Sementara menurut pantuan Sumut Pos di Lapangan Merdeka, beberpa pedagang buku kembali berjualan di lokasi kios yang sudah dibuka. Meski tidak berdinding lagi, mereka kembali berjualan. Bahkan, ada juga yang berjualan dengan menggunakan tepas. (dek/mag-9)

MEDAN-Pemerintah Kota Medan memastikan kalau lapangan parkir di sisi Timur Lapangan Merdeka akan selesai sebelum soft opening Bandara Kualanamu, 25 Juli mendatang. Pedagang buku segera direlokasi dalam minggu ini.

“Ya, kita sudah melakukan koordinasi dengan PT KAI tadi siang. Mereka mengatakan bahwa surat tentang legalitas lahan di Jalan Pegadaian itu akan segera keluar. Setelah surat itu keluar, maka pedagang buku pun harus pindah,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota, Drs HT Dzulmi Eldin MSi kepada Sumut Pos, Kamis (11/7).

Dijelaskannya, tuntutan pedagang buku adalah soal legalitas lahan di Jalan Pegadian. Dengan keluarnya surat itu, maka pedagang buku yang bertahan harus pindah. “Setelah pedagang buku pindah, kios itu kita ratakan, diaspal maka sudah bisa menjadi lahan parkir. Mungkin, sebelum 25 Juli nanti, lahan parkir itu sudah selesai. Minggu depan, pembangunan lapangan parkir itu mungkin sudah bisa dilakukan,” jelasnya.

Namun, untuk pembangunan skybridge city chek in Lapangan Merdeka, Eldin mengatakan tidak akan siap pada 25 Juli nanti. Sebab itu, penyeberangan penumpang akan diatur secara manual. “Untuk penyeberangan, kita akan turunkan petugas, guna mengatur lalu lintas. Itu mungkin solusi sebelum skybridge itu selesai,” sebutnya didampingi Kadis Perhubungan Renward Parapat dan Kepala BAPPEDA Kota Medan, Zulkarnain Lubis.

Sementara, Manajer Humas PT Kereta Api (Persero) Sumut-Aceh mengatakan, terkait lahan parkir kereta api tujuan Kualanamu, PT KAI Pusat diwakili oleh Direktur komersial dan Direktur Prasarana Kereta Api datang ke Medan menjumpai Plt Wali Kota Dzulmi Eldin untuk membicarakan kesepakatan tenggang waktu pinjam pakai lahan PT KAI yang di Jalan Pegadaian Medan sebagai ganti lapak para pedagang buku yang sebelumnya bertempat di lapangan merdeka.

“Mereka sudah bertemu,” tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Persatuan Pedagang Buku Lapangan Merdeka (P2BLM) Ida mengatakan, Pemko Medan sepertinya tidak serius menyelesaikan masalah ini. Karena itu, ketika mereka diundang untuk menghadiri pertemuan, Kamis (11/7), pedagang buku tidak hadir. “Kemarin (Rabu), Pemko Medan mengundang kami untuk rapat, tapi undangannya hanya melalui telepon. Kami ini berbadan hukum, jadi harus resmilah. Karena itu, kami tidak hadir,” jelasnya.

Ditambahkannya, tuntutan pedagang buku bukan hanya soal legalitas lahan saja, tapi sesui dengan perjanjian sebelumnya, Pemko Medan juga harus memperbaiki kios di Jalan Pegadaian. “Bukan hanya soal legalitas, soal perbaikan kios juga ada, tapi sampai sekarang Pemko Medan belum ada memperbaiki kios itu. Karena itu, kami juga enggan pindah,” tegasnya.

Sementara menurut pantuan Sumut Pos di Lapangan Merdeka, beberpa pedagang buku kembali berjualan di lokasi kios yang sudah dibuka. Meski tidak berdinding lagi, mereka kembali berjualan. Bahkan, ada juga yang berjualan dengan menggunakan tepas. (dek/mag-9)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/