28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Hari Ini Sidang Komdis

MEDAN- Pasca memanggil Ketua Umum Indra Sakti Harahap oleh Komisi Disiplin PSSI, kini giliran skuad PSMS yang dipanggil guna mendapatkan keterangan perihal upaya pengaturan skor, Jumat (12/7) hari ini di Kantor PSSI. Namun kemungkinan besar, undangan itu tak dapat dipenuhi pemain karena tak punya biaya untuk keberangkatan.

Surat PSSI bernomor 1529/UDN/834/VII-13 tersebut ini berisi undangan untuk menjelaskan upaya pengaturan skor di putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia lalu serta pembatalan berangkat ke Bengkulu untuk menjalani laga kontra PS Bengkulu. Sementara agenda membahas aksi 11 pemain PSMS di Jakarta yang sempat memunculkan ancaman sanksi tidak disertakan.

Kali ini pemanggilan juga tidak hanya ditujukan kepada 11 pemain tersebut. Melainkan seluruh pemain yang terdaftar di skuad PSMS putaran kedua.
Tim pelatih Suharto (pelatih kepala) dan dua asistennya Coly Misrun dan Mardianto turut diundang. Begitu juga official tim, Fityan Hamdy (Sektim), Abdi Panjaitan (media officer), Rorywansyah Pane (dokter tim) bahkan perlengkapan tim, Abraham ikut dipanggil.

Kiper PSMS LI, Irwin Ramadhana mengatakan undangan yang diterima Rabu (10/7) lewat pelatih kepala Suharto AD itu sangat membingungkan dirinya beserta rekan-rekannya. Pasalnya PSSI harusnya paham jika kondisi finansial para pemain tidak memungkinkan untuk berangkat ke Jakarta.
“Ya sudah terima undangannya. Tapi kami juga bingung mau bagaimana berangkat. Ini semua pemain termasuk perlengkapan ikut dipanggil. Darimana biayanya? Apa mungkin PSSI mau menanggung seluruh biaya? Harusnya kan PSSI tahu kondisi kami,” keluh Irwin.

Menurut Irwin pihaknya bukannya ingin menyangkal surat dan tidak memenuhi pemanggilan itu. Namun alasan biaya itu sangat krusial.
Selayaknya pemain, pelatih maupun official tidak menanggung sendiri biaya keberangkatan. Melainkan merupakan tanggung jawab pengurus. Sekretaris tim Fityan Hamdy mengatakan pihaknya sudah berusaha menghubungi pengurus lewat Wakil Sekretaris Umum, Yusrizal. Dia pula yang menyampaikan surat pemanggilan itu kepada Suharto. “Kami telpon tanya ke Yusrizal tidak diangkat,” beber Fityan.

Bagaimana jika skuad tidak memenuhi panggilan itu?

Dalam salah satu lembar surat kepada beberapa pemain tercantum catatan yang berisi skuad PSMS bisa melampirkan klarifikasi dan pembelaan atas dugaan pelanggaran tersebut secara tertulis dengan melampirkan data yang dimiliki serta via faksimile ke Komdis PSSI paling lambat 10 Juli jika tak mampu menghadiri sidang. Anehnya surat itu sendiri baru diterima pada tanggal yang sama.

Fityan mengatakan pihaknya akan berupaya mengajukan permohonan menunda pemanggilan tersebut sampai dua minggu ke depan. (don)

MEDAN- Pasca memanggil Ketua Umum Indra Sakti Harahap oleh Komisi Disiplin PSSI, kini giliran skuad PSMS yang dipanggil guna mendapatkan keterangan perihal upaya pengaturan skor, Jumat (12/7) hari ini di Kantor PSSI. Namun kemungkinan besar, undangan itu tak dapat dipenuhi pemain karena tak punya biaya untuk keberangkatan.

Surat PSSI bernomor 1529/UDN/834/VII-13 tersebut ini berisi undangan untuk menjelaskan upaya pengaturan skor di putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia lalu serta pembatalan berangkat ke Bengkulu untuk menjalani laga kontra PS Bengkulu. Sementara agenda membahas aksi 11 pemain PSMS di Jakarta yang sempat memunculkan ancaman sanksi tidak disertakan.

Kali ini pemanggilan juga tidak hanya ditujukan kepada 11 pemain tersebut. Melainkan seluruh pemain yang terdaftar di skuad PSMS putaran kedua.
Tim pelatih Suharto (pelatih kepala) dan dua asistennya Coly Misrun dan Mardianto turut diundang. Begitu juga official tim, Fityan Hamdy (Sektim), Abdi Panjaitan (media officer), Rorywansyah Pane (dokter tim) bahkan perlengkapan tim, Abraham ikut dipanggil.

Kiper PSMS LI, Irwin Ramadhana mengatakan undangan yang diterima Rabu (10/7) lewat pelatih kepala Suharto AD itu sangat membingungkan dirinya beserta rekan-rekannya. Pasalnya PSSI harusnya paham jika kondisi finansial para pemain tidak memungkinkan untuk berangkat ke Jakarta.
“Ya sudah terima undangannya. Tapi kami juga bingung mau bagaimana berangkat. Ini semua pemain termasuk perlengkapan ikut dipanggil. Darimana biayanya? Apa mungkin PSSI mau menanggung seluruh biaya? Harusnya kan PSSI tahu kondisi kami,” keluh Irwin.

Menurut Irwin pihaknya bukannya ingin menyangkal surat dan tidak memenuhi pemanggilan itu. Namun alasan biaya itu sangat krusial.
Selayaknya pemain, pelatih maupun official tidak menanggung sendiri biaya keberangkatan. Melainkan merupakan tanggung jawab pengurus. Sekretaris tim Fityan Hamdy mengatakan pihaknya sudah berusaha menghubungi pengurus lewat Wakil Sekretaris Umum, Yusrizal. Dia pula yang menyampaikan surat pemanggilan itu kepada Suharto. “Kami telpon tanya ke Yusrizal tidak diangkat,” beber Fityan.

Bagaimana jika skuad tidak memenuhi panggilan itu?

Dalam salah satu lembar surat kepada beberapa pemain tercantum catatan yang berisi skuad PSMS bisa melampirkan klarifikasi dan pembelaan atas dugaan pelanggaran tersebut secara tertulis dengan melampirkan data yang dimiliki serta via faksimile ke Komdis PSSI paling lambat 10 Juli jika tak mampu menghadiri sidang. Anehnya surat itu sendiri baru diterima pada tanggal yang sama.

Fityan mengatakan pihaknya akan berupaya mengajukan permohonan menunda pemanggilan tersebut sampai dua minggu ke depan. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/