JAKARTA – Petugas Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Salemba menemukan sekitar 20 alat-alat tajam saat sweeping usai kerusuhan antartahanan di Blok D lantai 3 rutan. Alat itu berupa potongan besi kecil atau potongan lantai yang dikikir sehingga menjadi tajam. Alat-alat tersebut dipakai tahanan saat perkelahian gara-gara hutang Rp 100 ribu antara Indra Gunawan dan Ali bin Jawaras pada Kamis, (19/9).
“Setelah kejadian kami sweeping. Mereka pakai alat tajam konvensional, yang ada di lapas atau rutan itu dari benda-benda yang di kikir tajam,” ujar Kepala Rutan Salemba Samsul Hidayat di rutan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, (20/9).
Alat-alat tajam yang dipergunakan oleh para tahanan ini tentu menimbulkan pertanyaan. Terutama terkait pengawasan sipir dalam rutan. Namun, Samsul mengklaim bahwa setiap dua kali dalam seminggu petugas rutan selalu melakukan sweeping barang-barang yang dilarang di dalam rutan. Termasuk barang tajam.
Dari hasil sweeping rutin, ia mengaku petugas sering menemukan paku dan gunting. Kebanyakan, kata dia, tahanan membuat paku ukuran 2 inci sebagai barang tajam mereka. Paku itu dibungkus plastik dan tali di bagian kepalanya sebagai pegangan. Sedang ujungnya dikikir sehingga menjadi lebih tajam.
“Gunting memang kita akui. Kalau kita tanya mereka, ngakunya warisan leluhur dari tahanan sebelumnya. Tapi kita tetap lakukan penggeledahan pengunjung agar tidak membawa alat-alat itu,” tandas Samsul. (flo/jpnn)
JAKARTA – Petugas Rumah Tahanan (Rutan) Klas I Salemba menemukan sekitar 20 alat-alat tajam saat sweeping usai kerusuhan antartahanan di Blok D lantai 3 rutan. Alat itu berupa potongan besi kecil atau potongan lantai yang dikikir sehingga menjadi tajam. Alat-alat tersebut dipakai tahanan saat perkelahian gara-gara hutang Rp 100 ribu antara Indra Gunawan dan Ali bin Jawaras pada Kamis, (19/9).
“Setelah kejadian kami sweeping. Mereka pakai alat tajam konvensional, yang ada di lapas atau rutan itu dari benda-benda yang di kikir tajam,” ujar Kepala Rutan Salemba Samsul Hidayat di rutan Salemba, Jakarta Pusat, Jumat, (20/9).
Alat-alat tajam yang dipergunakan oleh para tahanan ini tentu menimbulkan pertanyaan. Terutama terkait pengawasan sipir dalam rutan. Namun, Samsul mengklaim bahwa setiap dua kali dalam seminggu petugas rutan selalu melakukan sweeping barang-barang yang dilarang di dalam rutan. Termasuk barang tajam.
Dari hasil sweeping rutin, ia mengaku petugas sering menemukan paku dan gunting. Kebanyakan, kata dia, tahanan membuat paku ukuran 2 inci sebagai barang tajam mereka. Paku itu dibungkus plastik dan tali di bagian kepalanya sebagai pegangan. Sedang ujungnya dikikir sehingga menjadi lebih tajam.
“Gunting memang kita akui. Kalau kita tanya mereka, ngakunya warisan leluhur dari tahanan sebelumnya. Tapi kita tetap lakukan penggeledahan pengunjung agar tidak membawa alat-alat itu,” tandas Samsul. (flo/jpnn)