JAKARTA- Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dalam lawatan ke Asia Tenggara. Kemarin X Jinping bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka Jakarta. Kedua pemimpin negara tersebut sepakat meningkatkan kemitraan strategis secara komprehensif.
“Kami bersepakat meningkatkan cakupan kerja sama seluas-luasnya di berbagai bidang, baik bilateral maupun kawasan dan dunia,” kata SBY dalam keterangan pers bersama Xi Jinping di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.
Kerjasama Indonesia dan Tiongkok terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di bidang ekonomi maupun non ekonomi. Nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 51 miliar atau sekitar Rp 561 triliun.
SBY dan Xi Jinping bertemu selama sekitar 45 menit. “Kami menyadari ada potensi yang baik untuk terus dikerjasamakan di bidang pariwisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” kata SBY. Sektor lain seperti maritim, perikanan, pertahanan dan keamanan, antariksa, serta penanggulangan bencana alam menjadi bidang-bidang yang akan terus ditingkatkan.
Terkait dengan isu-isu kawasan dan global, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama melalui forum ASEAN, ASEAN+, East Asia Summit, APEC, dan G-20. Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap Tiongkok untuk menjadi tuan rumah APEC 2014 dan G-20 pada saatnya nanti.
Xi Jinping sepakat untuk meningkatkan kemitraan strategis menjadi strategis komprehensif. Tiongkok akan mendirikan pusat kebudayaan di Jakarta dan Konsulat Jenderal (Konjen) di Bali. Untuk waktu lima tahun mendatang, Tiongkok juga akan menyediakan 100 beasiswa bagi pelajar Indonesia.
Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan kerjasama yang cukup besar. Sebanyak 21 perusahaan melakukan agreement senilai USD 32 miliar (sekitar Rp 372 triliun). (jp/jpnn)
Tiongkok Dirikan Konjen di Bali
JAKARTA- Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Presiden Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Xi Jinping dalam lawatan ke Asia Tenggara. Kemarin X Jinping bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Merdeka Jakarta. Kedua pemimpin negara tersebut sepakat meningkatkan kemitraan strategis secara komprehensif.
“Kami bersepakat meningkatkan cakupan kerja sama seluas-luasnya di berbagai bidang, baik bilateral maupun kawasan dan dunia,” kata SBY dalam keterangan pers bersama Xi Jinping di Ruang Kredensial, Istana Merdeka.
Kerjasama Indonesia dan Tiongkok terus meningkat dari tahun ke tahun, baik di bidang ekonomi maupun non ekonomi. Nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 51 miliar atau sekitar Rp 561 triliun.
SBY dan Xi Jinping bertemu selama sekitar 45 menit. “Kami menyadari ada potensi yang baik untuk terus dikerjasamakan di bidang pariwisata, pendidikan, dan ekonomi kreatif,” kata SBY. Sektor lain seperti maritim, perikanan, pertahanan dan keamanan, antariksa, serta penanggulangan bencana alam menjadi bidang-bidang yang akan terus ditingkatkan.
Terkait dengan isu-isu kawasan dan global, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama melalui forum ASEAN, ASEAN+, East Asia Summit, APEC, dan G-20. Indonesia juga menyampaikan dukungan terhadap Tiongkok untuk menjadi tuan rumah APEC 2014 dan G-20 pada saatnya nanti.
Xi Jinping sepakat untuk meningkatkan kemitraan strategis menjadi strategis komprehensif. Tiongkok akan mendirikan pusat kebudayaan di Jakarta dan Konsulat Jenderal (Konjen) di Bali. Untuk waktu lima tahun mendatang, Tiongkok juga akan menyediakan 100 beasiswa bagi pelajar Indonesia.
Pertemuan bilateral tersebut menghasilkan kerjasama yang cukup besar. Sebanyak 21 perusahaan melakukan agreement senilai USD 32 miliar (sekitar Rp 372 triliun). (jp/jpnn)