25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Pengembang Jawa Lirik Kawasan Medan

F: Tengku Putri/sumut pos Setiabudi Condo
F: Tengku Putri/sumut pos
Setiabudi Condo

MEDAN- Seiring kian terbatasnya ketersediaan lahan di Pulau Jawa, kini kalangan pengembang properti mulai melirik lahan ke sejumlah kota lain di luar Jawa. Medan menjadi salah satu kota di luar Pulau Jawa yang mendapat limpahan berkah itu. Salah satunya adalah proyek properti tiga menara low cost kondominium yang dilabeli Setiabudi Condominium di Medan. Proyek besutan Riyadh Group Indonesia ‘Si Penerus’, melalui bendera anak usahanya PT Lima Putra Realti, ini berlokasi di area Setiabudi, tepatnya di Jalan Pertambangan, Medan. Proyek ini ditaksir menghabiskan investasi tidak kurang dari Rp200 miliar.

“Provinsi Sumatera Utara merupakan sentra perekonomian di Pulau Sumatera. Terbukti, dengan hadirnya Kuala Namu International Airport (KNIA) di Sumatera Utara, sebagai bagian dari strategi penguatan konektivitas nasional dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Atas dasar itulah, kami memilih Kota Medan sebagai lokasi pengembangan proyek low cost kondominium,” tutur Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia ‘Si Penerus’, Bally Saputra, dalam siaran pers, belum lama ini.

Dia menyebut, Sumatera Utara dipilih sebagai lokasi mengadu peruntungan karena provinsi ini memberi peluang besar untuk pengembangan bisnis hunian vertikal. Hal itu tercermin dari adanya pertumbuhan permintaan unit hunian vertikal di Sumatera Utara yang cukup signifikan.

Ditengarai, pertumbuhan angka permintaan yang cukup besar ini karena adanya pergeseran gaya hidup warga Medan, menyusul makin terbatasnya lahan kosong untuk pembangunan rumah tapak. Data kredit pemilikan apartemen (KPA) di Sumatera Utara pada Agustus 2013 yang dirilis Bank Indonesia Kantor Wilayah IX Sumatera Utara dan Aceh, menunjukkan adanya lonjakan tajam hingga 128,27 persen  atau sebesar Rp4,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,9 miliar. Menurut Bally, dengan lokasi yang sangat strategis, yakni di Jl Pertambangan, atau berjarak sekira 1 kilometer dari gedung kampus Universitas Sumatera Utara, properti ini sangat layak untuk dijadikan incaran konsumen.

“Nantinya, tak jauh dari lokasi proyek ini akan dibangun akses tol menuju KNIA sehingga akan mendongkrak nilai asetnya,” ungkap Bally.

Bally mengatakan, proses pembangunan low cost kondominium ini ditargetkan bisa segera dimulai akhir tahun ini, dan jika tidak ada halangan diharapkan medio Desember 2013 ini sudah melakukan pemasangan tiang pancang sehingga pada semester kedua 2015 bisa serah terima kunci.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Marketing PT Lima Putra Realti, Putra Hartford Brahmana menambahkan, target pasar yang ingin dibidik adalah kalangan mahasiswa, karyawan swasta maupun pegawai negeri sipil yang ada di Kota Medan. Pangsa pasar potensial lainnya berasal dari luar Kota Medan, maupun konsumen dari luar Provinsi Sumatera Utara seperti Aceh.

“Mayoritas pembeli asal Aceh ini menggunakan skema pembelian secara tunai,” tuturnya.

Putra mengungkapkan, minat konsumen terhadap unit Setiabudi Condominium di Medan ini cukup menggembirakan. Sebab, kata Putra,belum apa-apa sudah ada 300 konsumen yang inden, sehingga untuk tower pertama laris diborong.

 

Lebih jelasnya Putra menambahkan Proyek hunian jangkung ini bakal dilengkapi beragam fasilitas setara bintang lima untuk penghuni, antara lain access card untuk lift dan pintu unit, kolam renang, pusat kebugaran, ballroom berkapasitas tampung 600 orang, serta area lifestyle komersial yang terletak di lantai satu dan dua. Pada masing-masing tower akan dioperasikan empat elevator serta area parker yang luas guna mendukung aktivitas para penghuni.

 

“Kami menawarkan dua tipe low cost kondominium, yakni one bedroom seharga mulai dari Rp 199 juta dan two bedroom yang dilengkapi dua kamar mandi serta dua beranda dengan banderol Rp 449 juta ,” tutupnya. (mag-9)

 

F: Tengku Putri/sumut pos Setiabudi Condo
F: Tengku Putri/sumut pos
Setiabudi Condo

MEDAN- Seiring kian terbatasnya ketersediaan lahan di Pulau Jawa, kini kalangan pengembang properti mulai melirik lahan ke sejumlah kota lain di luar Jawa. Medan menjadi salah satu kota di luar Pulau Jawa yang mendapat limpahan berkah itu. Salah satunya adalah proyek properti tiga menara low cost kondominium yang dilabeli Setiabudi Condominium di Medan. Proyek besutan Riyadh Group Indonesia ‘Si Penerus’, melalui bendera anak usahanya PT Lima Putra Realti, ini berlokasi di area Setiabudi, tepatnya di Jalan Pertambangan, Medan. Proyek ini ditaksir menghabiskan investasi tidak kurang dari Rp200 miliar.

“Provinsi Sumatera Utara merupakan sentra perekonomian di Pulau Sumatera. Terbukti, dengan hadirnya Kuala Namu International Airport (KNIA) di Sumatera Utara, sebagai bagian dari strategi penguatan konektivitas nasional dalam program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Atas dasar itulah, kami memilih Kota Medan sebagai lokasi pengembangan proyek low cost kondominium,” tutur Presiden Direktur Riyadh Group Indonesia ‘Si Penerus’, Bally Saputra, dalam siaran pers, belum lama ini.

Dia menyebut, Sumatera Utara dipilih sebagai lokasi mengadu peruntungan karena provinsi ini memberi peluang besar untuk pengembangan bisnis hunian vertikal. Hal itu tercermin dari adanya pertumbuhan permintaan unit hunian vertikal di Sumatera Utara yang cukup signifikan.

Ditengarai, pertumbuhan angka permintaan yang cukup besar ini karena adanya pergeseran gaya hidup warga Medan, menyusul makin terbatasnya lahan kosong untuk pembangunan rumah tapak. Data kredit pemilikan apartemen (KPA) di Sumatera Utara pada Agustus 2013 yang dirilis Bank Indonesia Kantor Wilayah IX Sumatera Utara dan Aceh, menunjukkan adanya lonjakan tajam hingga 128,27 persen  atau sebesar Rp4,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,9 miliar. Menurut Bally, dengan lokasi yang sangat strategis, yakni di Jl Pertambangan, atau berjarak sekira 1 kilometer dari gedung kampus Universitas Sumatera Utara, properti ini sangat layak untuk dijadikan incaran konsumen.

“Nantinya, tak jauh dari lokasi proyek ini akan dibangun akses tol menuju KNIA sehingga akan mendongkrak nilai asetnya,” ungkap Bally.

Bally mengatakan, proses pembangunan low cost kondominium ini ditargetkan bisa segera dimulai akhir tahun ini, dan jika tidak ada halangan diharapkan medio Desember 2013 ini sudah melakukan pemasangan tiang pancang sehingga pada semester kedua 2015 bisa serah terima kunci.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Marketing PT Lima Putra Realti, Putra Hartford Brahmana menambahkan, target pasar yang ingin dibidik adalah kalangan mahasiswa, karyawan swasta maupun pegawai negeri sipil yang ada di Kota Medan. Pangsa pasar potensial lainnya berasal dari luar Kota Medan, maupun konsumen dari luar Provinsi Sumatera Utara seperti Aceh.

“Mayoritas pembeli asal Aceh ini menggunakan skema pembelian secara tunai,” tuturnya.

Putra mengungkapkan, minat konsumen terhadap unit Setiabudi Condominium di Medan ini cukup menggembirakan. Sebab, kata Putra,belum apa-apa sudah ada 300 konsumen yang inden, sehingga untuk tower pertama laris diborong.

 

Lebih jelasnya Putra menambahkan Proyek hunian jangkung ini bakal dilengkapi beragam fasilitas setara bintang lima untuk penghuni, antara lain access card untuk lift dan pintu unit, kolam renang, pusat kebugaran, ballroom berkapasitas tampung 600 orang, serta area lifestyle komersial yang terletak di lantai satu dan dua. Pada masing-masing tower akan dioperasikan empat elevator serta area parker yang luas guna mendukung aktivitas para penghuni.

 

“Kami menawarkan dua tipe low cost kondominium, yakni one bedroom seharga mulai dari Rp 199 juta dan two bedroom yang dilengkapi dua kamar mandi serta dua beranda dengan banderol Rp 449 juta ,” tutupnya. (mag-9)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/