25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Refleksikan Kota Medan Melalui Gambar

puput-melukisSebanyak 250 lembar kertas dengan gambar keunikan kota Medan, baik itu bangunan bersejarah, makanan khas, suasana kota yang menonjolkan tokoh legenda, cerita rakyat, kesenian dan budaya khas dan interpretasi realita keseharian dalam kota Medan terlihat di Aula Galeri Seni Rupa Universitas Negeri Medan (Unimed) kemarin.
Hasil karya itu menjadi sebuah refleksi kota Medan dan diharapkan mampu menjadikan media untuk lebih cinta dengan daerahnya sendiri.
Kegiatan lomba menggambar dengan tema  keunikan sebuah kota dengan judul ‘Uniknya Kotaku’ ini digelar oleh produk alat tulis, Faber Castell untuk membantu para generasi penerus dan masyarakat umum dapat lebih mencintai daerahnya masing-masing. Kegiatan ini pun diikuti oleh sebanyak 250 orang dan dari 30 sekolah dan 13 Universitas Swasta dan Negeri di Medann
“Ada 250 peserta yang hadir dalam perlombaan dan dari jumlah itu ada sekitar 30 sekolah dan kurang lebih ada 12 Universitas Swasta dan Negeri. Mereka sangat antusias karena memang banyak sisi lain yang dapat di gali lebih dalam dari uniknya Medan. Ini juga dapat menjadi media untuk mengenalkan ciri khas dari sebuah kota kepada khalayak umum,” ujar area promotion Faber Castel Medan, Syafridah, Minggu (20/10).
Tambahnya, peserta yang hadir memang lebih banyak mahasiswa. “Sebelumnya, kami memang melakukan kerjasama dengan Univeritas, kami juga datang ke sekolah untuk mengajak anak-anak yang punya bakat mungkin selama ini belum terekspos. Alhamdulilah banyak responnya. Juara ada kita ambil 6 yakni juara 1, 2 dan 3 dari kedua kategori,” katanya.
Tambahnya, pemenang akan mengikuti pameran gambar di jakarta pada Februari 2014 mendatang. “Hasinya akan kita kembalikan sepenuhnya kepada pelukisnya. Juara 1 meraih uang tunai sebesar Rp2 juta, sedangkan peringkat kedua dan ketiga berhak atas uang tunai senilai Rp1,5 juta dan Rp1 juta,” katanya.
Terkait lomba ini, pemenang lomba kategori mahasiswa/umum, Deni Natalia dari Universitas Sutomo mengatakan ia sangat antusia mengikutinya. “Saya menggambar kantor pos sebagai bangunan bersejarah di kota Medan. Lomba ini sangat bermanfaat agar kita tak melupakan apa-apa saja yang menjadi ikon kota Medan,” ujarnya.
Sebelumnya, Brand Manager, Fransiska Remila menjelaskan dalam lomba tersebut digunakan medium pewarnaan hitam putih, sementara objek gambar dalam karya dapat berupa maskot, suasana kota, tokoh legenda, kesenian, lokasi wisata, makanan khas dan hal-hal yang unik lainnya dan dengan juri lomba yang profesional.
“Penjurian lomba ini melibatkan para praktisi di bidang seni rupa, adapun penilaian lomba berdasarkan keaslian karya, teknik menggambar, keunikan gambar/konsep dan kesinambungan antara karya dan konsep, sementara peserta bersifat terbuka untuk umum dan pelajar,” ujar siska. (put)

puput-melukisSebanyak 250 lembar kertas dengan gambar keunikan kota Medan, baik itu bangunan bersejarah, makanan khas, suasana kota yang menonjolkan tokoh legenda, cerita rakyat, kesenian dan budaya khas dan interpretasi realita keseharian dalam kota Medan terlihat di Aula Galeri Seni Rupa Universitas Negeri Medan (Unimed) kemarin.
Hasil karya itu menjadi sebuah refleksi kota Medan dan diharapkan mampu menjadikan media untuk lebih cinta dengan daerahnya sendiri.
Kegiatan lomba menggambar dengan tema  keunikan sebuah kota dengan judul ‘Uniknya Kotaku’ ini digelar oleh produk alat tulis, Faber Castell untuk membantu para generasi penerus dan masyarakat umum dapat lebih mencintai daerahnya masing-masing. Kegiatan ini pun diikuti oleh sebanyak 250 orang dan dari 30 sekolah dan 13 Universitas Swasta dan Negeri di Medann
“Ada 250 peserta yang hadir dalam perlombaan dan dari jumlah itu ada sekitar 30 sekolah dan kurang lebih ada 12 Universitas Swasta dan Negeri. Mereka sangat antusias karena memang banyak sisi lain yang dapat di gali lebih dalam dari uniknya Medan. Ini juga dapat menjadi media untuk mengenalkan ciri khas dari sebuah kota kepada khalayak umum,” ujar area promotion Faber Castel Medan, Syafridah, Minggu (20/10).
Tambahnya, peserta yang hadir memang lebih banyak mahasiswa. “Sebelumnya, kami memang melakukan kerjasama dengan Univeritas, kami juga datang ke sekolah untuk mengajak anak-anak yang punya bakat mungkin selama ini belum terekspos. Alhamdulilah banyak responnya. Juara ada kita ambil 6 yakni juara 1, 2 dan 3 dari kedua kategori,” katanya.
Tambahnya, pemenang akan mengikuti pameran gambar di jakarta pada Februari 2014 mendatang. “Hasinya akan kita kembalikan sepenuhnya kepada pelukisnya. Juara 1 meraih uang tunai sebesar Rp2 juta, sedangkan peringkat kedua dan ketiga berhak atas uang tunai senilai Rp1,5 juta dan Rp1 juta,” katanya.
Terkait lomba ini, pemenang lomba kategori mahasiswa/umum, Deni Natalia dari Universitas Sutomo mengatakan ia sangat antusia mengikutinya. “Saya menggambar kantor pos sebagai bangunan bersejarah di kota Medan. Lomba ini sangat bermanfaat agar kita tak melupakan apa-apa saja yang menjadi ikon kota Medan,” ujarnya.
Sebelumnya, Brand Manager, Fransiska Remila menjelaskan dalam lomba tersebut digunakan medium pewarnaan hitam putih, sementara objek gambar dalam karya dapat berupa maskot, suasana kota, tokoh legenda, kesenian, lokasi wisata, makanan khas dan hal-hal yang unik lainnya dan dengan juri lomba yang profesional.
“Penjurian lomba ini melibatkan para praktisi di bidang seni rupa, adapun penilaian lomba berdasarkan keaslian karya, teknik menggambar, keunikan gambar/konsep dan kesinambungan antara karya dan konsep, sementara peserta bersifat terbuka untuk umum dan pelajar,” ujar siska. (put)

Artikel Terkait

Bobby Resmikan Pekan Kuliner Kondang

Dua Artis Meriahkan HMAF 2019

Gagal Jadi Pengusaha, Kini Jadi Pengajar

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/