MEDAN- Terlibat kasus penggelapan mobil rental, Briptu Jhonson Nababan dan Briptu Andre Mario Nababan, dua polisi yang bertugas di Sat Lantas Polsek Helvetia ditangkap Jahtanras Polresta Medan, Senin (21/10) sore. Data yang dihimpun POSMETRO MEDAN dari pemilik mobil, Rahayu alias Ayu (40) warga Marelan Medan menyebutkan, kasus ini berawal saat kedua pelaku merental mobil jenis Toyota Avanza miliknya selama dua hari, Kamis (17/10) lalu. Namun ditunggu hingga Minggu (20/10) sore, mobil tersebut tak kunjung dikembalikan pelaku. Panik, Ayu mencoba menghubungi pelaku, tapi hape keduanya tak aktif.
Curiga ada yang tak beres, Ayu pun melacak Global Positioning System (GPS) yang sengaja ia pasang di mobilnya menggunakan hape Blacberry-nya. Upaya Ayu tak sia-sia, dalam penelusuran tersebut diketahui kalau mobilnya tengah parker di kawasan Jl. Matahari Raya, samping Polsek Medan Helvetia. “Aku curiga dan melacak mobilku dari GPS , ternyata ada di Jl. Matahari Raya dalam keadaan terkunci, bahkan nomor platnya sudah diganti jadi Bk 1373 YL. Padahal plat aslinya BK 1187 G,” terangnya. Agar mobil tak bisa dibawa kembali, Ayu pun memastikan mesinnya dengan remote control sistem.
Setelah mengambil kunci serep di rumah, Ayu pun berangkat ke lokasi dan membawa mobil tersebut ke Jl. Merak Jingga untuk melihat kondisi fisiknya. “Setelah diperiksa, saya melihat ada percikan menyerupai darah di jok belakang. Selain itu, ada juga senjata api mainan jenis revolver dan alat setrum yang diduga digunakan pelaku untuk melakukan tindak kejahatan. Karena itulah saya menghungi polisi,” kenangnya. Tak berapa lama, polisi tiba di lokasi dan membawa mobil Ayu. Setelah memberikan indentitas parental, Ayu pun diarahkan membuat laporan ke Propam Polresta Medan.
“Banyak kali gaya orang ini. Mentang-mentang polisi, mau suka-sukanya saja, libas saja di POSMETRO dek,” ujar Ayu geram saat menuju ruang pemeriksaan Propam Polresta Medan. Sementara itu, pasca diamankan, kedua pelaku enggan menjawab pertanyaan wartawan dan langsung buru-buru masuk ke ruangan. Hingga kemarin malam, kedua pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif. Sementara Kasat Samapta Polresta Medan, Kompol Tris Zeviansyah masih enggan berkomentar saat dihubungi kru koran ini.
Andre Dicap Pemain
Dimata teman-teman satu korps nya, Andre dikenal sebagai seorang pemain (banyak membuat kasus). “Kalau sudah pemain taulah abang artinya apa, sudah semua dibuatnya,” tutur salah seorang petugas di Polresta Medan yang minta identitasnya tak dicantum, Senin (21/10) malam. Berbeda dengan Jhonson. Dimata teman-temannya, Jhonson adalah pribadi yang baik. “Kalau Jhonson bagus orangnya, tapi nggak taulah sejak tugas di Lantas Polsek Helvetia,” pungkasnya. (eza/gib/deo)