25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gelapkan Mobil Rental, Dua Polisi Dilepaskan

MEDAN-Setelah sehari diperiksa di Propam Polresta Medan, Briptu Jhonson Nababan dan Briptu Andre Mario Nababan, dua polisi yang dituding menggelapkan mobil rental akhirya dilepaskan, Selasa (22/10) siang. “Keduanya tak ditahan karena pertimbangan saksinya belum ada, dan mereka sedang mengikuti pengamanan Pilkada Deliserdang. Setelah itu, kita akan kembali memeriksa mereka,” kata Kasi Propam Polresta Medan, Ipda P. Panjaitan saat ditemui POSMETRO MEDAN (grup JPNN).

Dijelaskan Panjaitan, dalam pemeriksaan awal, duo Nababan itu mengaku tak berniat menggelapkan mobil tersebut. “Mau dipulangkan, tapi mobilnya sempat dipakai untuk mengamankan tersangka yang diamuk massa di daerah Helvetia. Mungkin darah yang menempel di mobil itu milik tersangka itu. Mengenai mancis pistol dan  alat setrum yang ditemukan, alasan keduanya hanya untuk menjaga diri. Meski begitu, kita akan tetap intensif memeriksa mereka,” tandasnya.

Jika tak berniat menggelapkan, lalu kenapa keduanya memalsukan nomor polisi mobil yang direntalnya? Ditanya begitu, pria yang baru 4 hari menjabat ini langsung menarik nafas panjang.”Mengenai plat itu masih kita dalami ya. Keduanya diperiksa karena dianggap menurunkan martabat kepolisian. Mereka memang tak ditahan karena dibidang propam tak ada penahanan, melainkan pembinaan,” ucapnya. Sejauh ini, pihaknya mengaku masih memeriksa kedua polisi tersebut, serta saksi-saksi.

“Hasil pemeriksaan tersebut akan kita serahkan ke Polda. Setelah turun lagi ke Polres, maka akan segera dilaksanakan sidang terkait kesalahannya, barula kita mengetahui sanksinya. Dalam minggu ini keduanya akan kita periksa lagi,” tandasnya. Dalam pemberitaan sebelumnya, Briptu Jhonson dan Andre yang bertugas di Sat Lantas Polsek Helvetia dan Percut Sei Tuan itu diamankan petugas Jahtanras Polresta Medan, Senin (21/10) sore. Keduanya dituding hendak menggelapkan mobil milik Rahayu alias Ayu (40) warga Marelan Medan. Menurut korban, kasus ini berawal saat kedua pelaku merental mobil jenis Toyota Avanza miliknya selama dua hari, Kamis (17/10) lalu.

Namun ditunggu hingga Minggu (20/10) sore, mobil tersebut tak kunjung dikembalikan. Panik, Ayu mencoba menghubungi pelaku, tapi hape keduanya tak aktif.  Curiga ada yang tak beres, Ayu pun melacak Global Positioning System (GPS) yang sengaja ia pasang di mobilnya menggunakan hape Blacberry. Upaya Ayu tak sia-sia, dalam penelusuran tersebut diketahui kalau mobilnya tengah parkir di kawasan Jl. Matahari Raya, samping Polsek Medan Helvetia.

“Aku curiga dan melacak mobilku  dari GPS , ternyata ada di  Jl. Matahari Raya dalam keadaan terkunci, bahkan nomor platnya sudah diganti jadi Bk 1373 YL. Padahal plat aslinya BK 1187 G,” terangnya. Agar mobil tak bisa dibawa kembali, Ayu pun memastikan mesinnya dengan remote control sistem. Setelah mengambil kunci serep di rumah, Ayu pun berangkat ke lokasi dan membawa mobil tersebut ke Jl. Merak Jingga untuk melihat kondisi fisiknya. “Setelah diperiksa, saya melihat ada percikan menyerupai darah di jok belakang. Selain itu, ada juga senjata api mainan jenis revolver dan  alat setrum yang  diduga digunakan pelaku untuk melakukan tindak kejahatan. Karena itulah saya menghubungi polisi,” kenangnya. (gib/deo)

MEDAN-Setelah sehari diperiksa di Propam Polresta Medan, Briptu Jhonson Nababan dan Briptu Andre Mario Nababan, dua polisi yang dituding menggelapkan mobil rental akhirya dilepaskan, Selasa (22/10) siang. “Keduanya tak ditahan karena pertimbangan saksinya belum ada, dan mereka sedang mengikuti pengamanan Pilkada Deliserdang. Setelah itu, kita akan kembali memeriksa mereka,” kata Kasi Propam Polresta Medan, Ipda P. Panjaitan saat ditemui POSMETRO MEDAN (grup JPNN).

Dijelaskan Panjaitan, dalam pemeriksaan awal, duo Nababan itu mengaku tak berniat menggelapkan mobil tersebut. “Mau dipulangkan, tapi mobilnya sempat dipakai untuk mengamankan tersangka yang diamuk massa di daerah Helvetia. Mungkin darah yang menempel di mobil itu milik tersangka itu. Mengenai mancis pistol dan  alat setrum yang ditemukan, alasan keduanya hanya untuk menjaga diri. Meski begitu, kita akan tetap intensif memeriksa mereka,” tandasnya.

Jika tak berniat menggelapkan, lalu kenapa keduanya memalsukan nomor polisi mobil yang direntalnya? Ditanya begitu, pria yang baru 4 hari menjabat ini langsung menarik nafas panjang.”Mengenai plat itu masih kita dalami ya. Keduanya diperiksa karena dianggap menurunkan martabat kepolisian. Mereka memang tak ditahan karena dibidang propam tak ada penahanan, melainkan pembinaan,” ucapnya. Sejauh ini, pihaknya mengaku masih memeriksa kedua polisi tersebut, serta saksi-saksi.

“Hasil pemeriksaan tersebut akan kita serahkan ke Polda. Setelah turun lagi ke Polres, maka akan segera dilaksanakan sidang terkait kesalahannya, barula kita mengetahui sanksinya. Dalam minggu ini keduanya akan kita periksa lagi,” tandasnya. Dalam pemberitaan sebelumnya, Briptu Jhonson dan Andre yang bertugas di Sat Lantas Polsek Helvetia dan Percut Sei Tuan itu diamankan petugas Jahtanras Polresta Medan, Senin (21/10) sore. Keduanya dituding hendak menggelapkan mobil milik Rahayu alias Ayu (40) warga Marelan Medan. Menurut korban, kasus ini berawal saat kedua pelaku merental mobil jenis Toyota Avanza miliknya selama dua hari, Kamis (17/10) lalu.

Namun ditunggu hingga Minggu (20/10) sore, mobil tersebut tak kunjung dikembalikan. Panik, Ayu mencoba menghubungi pelaku, tapi hape keduanya tak aktif.  Curiga ada yang tak beres, Ayu pun melacak Global Positioning System (GPS) yang sengaja ia pasang di mobilnya menggunakan hape Blacberry. Upaya Ayu tak sia-sia, dalam penelusuran tersebut diketahui kalau mobilnya tengah parkir di kawasan Jl. Matahari Raya, samping Polsek Medan Helvetia.

“Aku curiga dan melacak mobilku  dari GPS , ternyata ada di  Jl. Matahari Raya dalam keadaan terkunci, bahkan nomor platnya sudah diganti jadi Bk 1373 YL. Padahal plat aslinya BK 1187 G,” terangnya. Agar mobil tak bisa dibawa kembali, Ayu pun memastikan mesinnya dengan remote control sistem. Setelah mengambil kunci serep di rumah, Ayu pun berangkat ke lokasi dan membawa mobil tersebut ke Jl. Merak Jingga untuk melihat kondisi fisiknya. “Setelah diperiksa, saya melihat ada percikan menyerupai darah di jok belakang. Selain itu, ada juga senjata api mainan jenis revolver dan  alat setrum yang  diduga digunakan pelaku untuk melakukan tindak kejahatan. Karena itulah saya menghubungi polisi,” kenangnya. (gib/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/