26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jaga Asa

(1)PSMS Vs PSAP(1)

MEDAN- PSMS menahan imbang PSAP Sigli di laga pembuka Grup B Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Madya Tenggarong Kalimantan Timur, tadi malam (13/5). Hasil tersebut membuat jalan ke semifinal masih terbuka lebar.

Apalagi di pertandingan Grup A sebelumnya antara tuan rumah Mitra Kukar kontra Persiba Bantul juga berakhir seri tanpa gol Pada laga itu, PSMS sebenarnya unggul dalam penguasaan bola. Sejumlah serangan juga berhasil diperagakan. Meski sempat linglung bermain di lapangan yang lebih luas dari lapangan Stadion Teladan, tapi Affan Lubis dkk akhirnya mampu beradaptasi dengan baik.

Sayangnya, PSAP yang lebih dulu unggul di menit 14. Lewat sebuah tendangan bebas, Ferri Komul melancarkan tendangan deras ke arah kiri gawang PSMS yang dikawal Andy Setiawan. Bola meluncur tanpa bisa diantisipasi oleh Andy. Gol itu sebuah keteledoran barisan pertahanan PSMS mengawal tendangan bebas. Hanya ada dua pemain yang membentuk pagar untuk menghadang tendangan bebas itu, yang akhirnya mampu dimaksimalkan dengan jeli oleh Ferry Komul.

Setelah gol itu PSMS tak putus asa. Dominasi serangan masih dikuasai klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Beberapa kali peluang datang dari sisi kiri pertahanan PSAP. Faisal Azmi kerap menggiring bola dan mengumpan ke kotak penalti lawan. PSMS akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Faisal yang lolos dari jebakan offside berlari menyusur sisi kiri pertahanan PSAP.

Ada tiga bek PSAP yang harusnya bisa menghentikan laju Faisal. Namun ketiga bek itu tampak tak berdaya karena kekelahan. Akibatnya, Faisal masuk ke kotak penalti PSAP dan menghujamkan sebuah tendangan keras. Gol penyeimbang PSMS itu terjadi di menit 40. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, dominasi serangan masih dikuasai PSMS. Bertubi-tubi serangan berbahaya dilancarkan. Sayang tak satupun berbuah gol. Padahal di menit 55, Ferry Komul diusir wasit lantaran menerima kartu kuning kedua. Anehnya, kondisi unggul pemain tak membuat PSMS menekan lebih hebat. Bola lebih sering dikuasai di lini tengah. Hanya sesekali diarahkan ke kotak penalti PSAP namun tak berbuah gol.

Dengan hasil seri, PSMS harus kehilangan bek tangguh di laga selanjutnya, Vagner Luis karena kartu merah. Wasit menilai Vagner memukul striker PSAP, Osas Saha. Padahal dari tayangan ulang siaran televisi, Saha terkesan diving. Wasit tak peduli dan menganggap hal itu pelanggaran. Kartu merah langsung dilayangkannya. Ini sangat merugikan PSMS karena di laga selanjutnya akan berhadapan dengan tim kuat, Mitra Kukar. Hasil imbang 1-1 itu bertahan hingga usai laga.

Menanggapi hasil itu, arsitek PSMS Suharto tampak kecewa namun bisa menerima. “Inilah hasilnya dan harus kita terima. Tapi kami sayangkan kartu merah kepada Vagner Luis. Ini merugikan tim,” katanya.

Asisten Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa menyatakan tidak puas dengan hasil yang didapat timnya. “Bagi kami, wasit bersikap kurang kompoten pada pertandingan tadi. Banyak keputusan yang justru merugikan tim kami. Misi awal kami ingin menang, tetapi hasilnya seperti ini. Itulah sepak bola. Anak-anak sudah tampil lepas, Cuma dewi fortuna tidak berpihak,” ujar Benny saat jumpa pers.

Pelatih PSAP, Anwar mengaku, hasil imbang tersebut cukup baik. “Berbagi angka sudah cukup baik. Tinggal melihat peluang di laga selanjutnya,” bebernya. Menurutnya hasil seri akan dijadikan sebagai bahan evaluasi jelang laga berikutnya.

“Semua tim dalam grup ini bertekad ingin menang. Semua punya peluang yang sama. Laga ini akan dijadikan pelajaran, ini agar kesalahan yang kami lakukan tidak terulang kembali. Pemain kami bermain cukup baik, tinggal diberi sedikit motivasi untuk tampil lebih baik,” tutur Anwar. (ful/adc/er/obi/jpnn)

(1)PSMS Vs PSAP(1)

MEDAN- PSMS menahan imbang PSAP Sigli di laga pembuka Grup B Babak Delapan Besar Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Madya Tenggarong Kalimantan Timur, tadi malam (13/5). Hasil tersebut membuat jalan ke semifinal masih terbuka lebar.

Apalagi di pertandingan Grup A sebelumnya antara tuan rumah Mitra Kukar kontra Persiba Bantul juga berakhir seri tanpa gol Pada laga itu, PSMS sebenarnya unggul dalam penguasaan bola. Sejumlah serangan juga berhasil diperagakan. Meski sempat linglung bermain di lapangan yang lebih luas dari lapangan Stadion Teladan, tapi Affan Lubis dkk akhirnya mampu beradaptasi dengan baik.

Sayangnya, PSAP yang lebih dulu unggul di menit 14. Lewat sebuah tendangan bebas, Ferri Komul melancarkan tendangan deras ke arah kiri gawang PSMS yang dikawal Andy Setiawan. Bola meluncur tanpa bisa diantisipasi oleh Andy. Gol itu sebuah keteledoran barisan pertahanan PSMS mengawal tendangan bebas. Hanya ada dua pemain yang membentuk pagar untuk menghadang tendangan bebas itu, yang akhirnya mampu dimaksimalkan dengan jeli oleh Ferry Komul.

Setelah gol itu PSMS tak putus asa. Dominasi serangan masih dikuasai klub berjuluk Ayam Kinantan itu. Beberapa kali peluang datang dari sisi kiri pertahanan PSAP. Faisal Azmi kerap menggiring bola dan mengumpan ke kotak penalti lawan. PSMS akhirnya mampu menyamakan kedudukan. Faisal yang lolos dari jebakan offside berlari menyusur sisi kiri pertahanan PSAP.

Ada tiga bek PSAP yang harusnya bisa menghentikan laju Faisal. Namun ketiga bek itu tampak tak berdaya karena kekelahan. Akibatnya, Faisal masuk ke kotak penalti PSAP dan menghujamkan sebuah tendangan keras. Gol penyeimbang PSMS itu terjadi di menit 40. Skor 1-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, dominasi serangan masih dikuasai PSMS. Bertubi-tubi serangan berbahaya dilancarkan. Sayang tak satupun berbuah gol. Padahal di menit 55, Ferry Komul diusir wasit lantaran menerima kartu kuning kedua. Anehnya, kondisi unggul pemain tak membuat PSMS menekan lebih hebat. Bola lebih sering dikuasai di lini tengah. Hanya sesekali diarahkan ke kotak penalti PSAP namun tak berbuah gol.

Dengan hasil seri, PSMS harus kehilangan bek tangguh di laga selanjutnya, Vagner Luis karena kartu merah. Wasit menilai Vagner memukul striker PSAP, Osas Saha. Padahal dari tayangan ulang siaran televisi, Saha terkesan diving. Wasit tak peduli dan menganggap hal itu pelanggaran. Kartu merah langsung dilayangkannya. Ini sangat merugikan PSMS karena di laga selanjutnya akan berhadapan dengan tim kuat, Mitra Kukar. Hasil imbang 1-1 itu bertahan hingga usai laga.

Menanggapi hasil itu, arsitek PSMS Suharto tampak kecewa namun bisa menerima. “Inilah hasilnya dan harus kita terima. Tapi kami sayangkan kartu merah kepada Vagner Luis. Ini merugikan tim,” katanya.

Asisten Manajer PSMS Medan, Benny Tomasoa menyatakan tidak puas dengan hasil yang didapat timnya. “Bagi kami, wasit bersikap kurang kompoten pada pertandingan tadi. Banyak keputusan yang justru merugikan tim kami. Misi awal kami ingin menang, tetapi hasilnya seperti ini. Itulah sepak bola. Anak-anak sudah tampil lepas, Cuma dewi fortuna tidak berpihak,” ujar Benny saat jumpa pers.

Pelatih PSAP, Anwar mengaku, hasil imbang tersebut cukup baik. “Berbagi angka sudah cukup baik. Tinggal melihat peluang di laga selanjutnya,” bebernya. Menurutnya hasil seri akan dijadikan sebagai bahan evaluasi jelang laga berikutnya.

“Semua tim dalam grup ini bertekad ingin menang. Semua punya peluang yang sama. Laga ini akan dijadikan pelajaran, ini agar kesalahan yang kami lakukan tidak terulang kembali. Pemain kami bermain cukup baik, tinggal diberi sedikit motivasi untuk tampil lebih baik,” tutur Anwar. (ful/adc/er/obi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/