SUMUTPOS.CO – Dunia memang semakin edan. Seorang gadis remaja di Siberia sukses melelang keperawanannya secara online. Keperawanan gadis berusia 18 tahun itu laku 900 ribu rubel atau sekitar Rp312,6 juta. Harga itu menumbangkan penawaran sebelumnya sebesar 800 ribu rubel atau sekitar Rp277,6 juta.
Mengutip Siberian Times, gadis yang menyebut dirinya dengan nama Shatuniha itu menyatakan akan berkencan dengan pemenang lelang itu di sebuah hotel. “Saya akan datang ke hotel di Predmostnaya Square dengan membawa sertifikat yang membuktikan saya masih perawan,” ujarnya.
Ia melelang keperawanan tersebut secara online sejak 30 Oktober 2013 melalui situs 24au.ru beberapa hari lalu. Ia mengaku terpaksa melelang harga dirinya itu karena sangat membutuhkan uang. “Saya perlu uang segera, sehingga saya jual sesuatu yang amat berharga bagi saya,” tuturnya.
Di Rusia, aksinya melelang keperawanan bukan merupakan pelanggaran hukum. Kepolisian setempat menyatakan bahwa dia tidak melanggar hukum. “Kami tidak punya kewajiban moral untuk menindak aksi gadis itu,” ujar salah seorang pejabat kepolisian. (net/bbs)
SUMUTPOS.CO – Dunia memang semakin edan. Seorang gadis remaja di Siberia sukses melelang keperawanannya secara online. Keperawanan gadis berusia 18 tahun itu laku 900 ribu rubel atau sekitar Rp312,6 juta. Harga itu menumbangkan penawaran sebelumnya sebesar 800 ribu rubel atau sekitar Rp277,6 juta.
Mengutip Siberian Times, gadis yang menyebut dirinya dengan nama Shatuniha itu menyatakan akan berkencan dengan pemenang lelang itu di sebuah hotel. “Saya akan datang ke hotel di Predmostnaya Square dengan membawa sertifikat yang membuktikan saya masih perawan,” ujarnya.
Ia melelang keperawanan tersebut secara online sejak 30 Oktober 2013 melalui situs 24au.ru beberapa hari lalu. Ia mengaku terpaksa melelang harga dirinya itu karena sangat membutuhkan uang. “Saya perlu uang segera, sehingga saya jual sesuatu yang amat berharga bagi saya,” tuturnya.
Di Rusia, aksinya melelang keperawanan bukan merupakan pelanggaran hukum. Kepolisian setempat menyatakan bahwa dia tidak melanggar hukum. “Kami tidak punya kewajiban moral untuk menindak aksi gadis itu,” ujar salah seorang pejabat kepolisian. (net/bbs)
