26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Pekerja PLTN Tewas Lagi, Zona Evakuasi Diperluas

TOKYO-Belum ada tanda-tanda krisis nuklir akibat kebocoran PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, mereda. Bahkan, kemarin (15/5) Jepang justru memulai evakuasi pertama warga atau rumah tangga yang berada di luar zona eksklusi yang ditetapkan pemerintah.

Sebanyak 4 ribu warga Desa Iidate-mura maupun 1.100 penduduk Kota Kawamata-cho, di timur laut lokasi gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu, direlokasi secara bertahap ke sejumlah tempat penampungan, rumah negara, dan hotel di kota-kota terdekat. Padahal, sebelumnya mereka tinggal di luar radius 20 km dari PLTN, zona terlarang ditinggali bagi siapa saja.

Perluasan zona evakuasi dilakukan karena adanya risiko kesehatan akibat peningkatan radiasi dari kerusakan dan kebocoran PLTN. Pemerintah telah minta agar warga desa seperti Iidate-mura meninggalkan rumah mereka. Tetapi, pemerintah tak mungkin menghukum warga yang memilih untuk bertahan dan tetap tinggal.

“Saya yakin kalian semua telah lama menetap di Iidate-mura sepanjang hidup kalian dan tak pernah ingin pindah,” ujar Wali Kota Norio Kanno kepada sekelompok warga yang hendak dievakuasi.

“Tetapi, demi masa depan anak-anak dan pemuda maupun kesehatan seluruh warga desa, kami tidak punya pilihan lain. Silakan menuju ke wilayah evakuasi. Saya berjanji akan berupaya agar kalian semua bisa pulang ke rumah secepat mungkin,”paparnya. Meski Iidate-mura dan Kawamata-cho berjarak sekitar 30 km dari PLTN, dua wilayah itu terus menerus terkena radiasi tinggi akibat tiupan angin.

PLTN Fukushima, dioperasikan Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), rusak parah akibat gempa dan tsunami. Para petugas penyelamat juga telah mulai melakukan assessment atas status reaktor nomor 1 di PLTN tersebut. Bahan bakar nuklir dalam reaktor itu telah meleleh. Sebanyak 3 ribu ton air limbah yang terkontaminasi radioaktif level tinggi telah ditemukan di bawah reaktor nomor 1. Sehari sebelumnya, satu lagi pekerja PLTN Fukushima tewas saat bertugas. Dengan demikian, jumlah korban jiwa dari pekerja PLTN menjadi tiga orang. Penyebab kematian pekerja 60 tahun itu belum diketahui. Dia dilaporkan mulai bekerja Jumat (13/5). (afp/rtr/cak/dwi/jpnn)

TOKYO-Belum ada tanda-tanda krisis nuklir akibat kebocoran PLTN Fukushima Dai-ichi, sekitar 250 km timur laut Tokyo, mereda. Bahkan, kemarin (15/5) Jepang justru memulai evakuasi pertama warga atau rumah tangga yang berada di luar zona eksklusi yang ditetapkan pemerintah.

Sebanyak 4 ribu warga Desa Iidate-mura maupun 1.100 penduduk Kota Kawamata-cho, di timur laut lokasi gempa dan tsunami pada 11 Maret lalu, direlokasi secara bertahap ke sejumlah tempat penampungan, rumah negara, dan hotel di kota-kota terdekat. Padahal, sebelumnya mereka tinggal di luar radius 20 km dari PLTN, zona terlarang ditinggali bagi siapa saja.

Perluasan zona evakuasi dilakukan karena adanya risiko kesehatan akibat peningkatan radiasi dari kerusakan dan kebocoran PLTN. Pemerintah telah minta agar warga desa seperti Iidate-mura meninggalkan rumah mereka. Tetapi, pemerintah tak mungkin menghukum warga yang memilih untuk bertahan dan tetap tinggal.

“Saya yakin kalian semua telah lama menetap di Iidate-mura sepanjang hidup kalian dan tak pernah ingin pindah,” ujar Wali Kota Norio Kanno kepada sekelompok warga yang hendak dievakuasi.

“Tetapi, demi masa depan anak-anak dan pemuda maupun kesehatan seluruh warga desa, kami tidak punya pilihan lain. Silakan menuju ke wilayah evakuasi. Saya berjanji akan berupaya agar kalian semua bisa pulang ke rumah secepat mungkin,”paparnya. Meski Iidate-mura dan Kawamata-cho berjarak sekitar 30 km dari PLTN, dua wilayah itu terus menerus terkena radiasi tinggi akibat tiupan angin.

PLTN Fukushima, dioperasikan Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), rusak parah akibat gempa dan tsunami. Para petugas penyelamat juga telah mulai melakukan assessment atas status reaktor nomor 1 di PLTN tersebut. Bahan bakar nuklir dalam reaktor itu telah meleleh. Sebanyak 3 ribu ton air limbah yang terkontaminasi radioaktif level tinggi telah ditemukan di bawah reaktor nomor 1. Sehari sebelumnya, satu lagi pekerja PLTN Fukushima tewas saat bertugas. Dengan demikian, jumlah korban jiwa dari pekerja PLTN menjadi tiga orang. Penyebab kematian pekerja 60 tahun itu belum diketahui. Dia dilaporkan mulai bekerja Jumat (13/5). (afp/rtr/cak/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/