Hari Jadi Israel
MAARUN AR RAS – Peringatan ‘Hari Kehancuran’, terbentuknya Israel pada 1948 menelan korban jiwa. Demonstrasi oleh pengungsi Palestina di Lebanon berlangsung bentrok dengan militer Israel. Dua orang dilaporkan tewas dan 10 lainnya terluka akibat tembakan tentara negara Yahudi.
Aparat keamanan melaporkan, 2 orang tewas di Maarun Ar-Ras, 1 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon. Disanalah terjadi demonstrasi oleh ribuan pengungsi Palestina. Puluhan pemuda berupaya menembus barikade tentara Lebanon dan berdemonstrasi di dekat perbatasan. Mereka meneriakkan yel-yel pembelaan terhadap tanah Palestina. “Dengan segenap jiwa dan darah kami, akan kami korbankan demi engkau, Palestina,”teriak para demonstran.
Juru bicara petugas medis di lapang an Adham Abu Selmiya menyatakan, setidaknya 52 orang terluka saat tentara Israel melepaskan tembakan. Lima diantaranya dalam kondisi serius.
Sejumlah demontran melemparkan batu ke arah perbatasan, dimana tentara Israel terlihat berjaga-jaga. Beberapa saat kemudian, tentara Palestina mencoba membubarkan, massa dengan melepaskan tembakan ke udara. Aksi tersebut dihelat di bawah slogan ‘Aksi untuk kembali ke Palestina’.
“Tujuan aksi ini adalah mengingatkan generasi muda yang lahir di luar kampung halaman mereka bahwa tanah orang tua dan nenek moyang mereka telah dicuri oleh kaum Yahudi. Mereka diusir dari tanahnya dan kita harus merebutnya kembali,” ujar Ayad Abud al-Aynayn, koordinator aksi tersebut.
Menurut otoritas Israel, wilayah perbatasan tersebut adalah zona militer dan tertutup untuk warga sipil. Dengan alasan itu pula mereka melepaskan tembakan kepada demonstran yang mencoba melewati wilayah perbatasan tersebut.
Sejumlah koordinator aksi mengaku kepada Agence France Presse, bahwa militan Syiah, Hizbullah, yang berperang melawan Israel pada 2006, mendanai aksi tersebut. Ada sekitar 300-400 ribu pengungsi Israel di Lebanin. Sebagian besar dari mereka tinggal di 12 kem pengungsi yang sudah overkapasitas dan dijaga ketat oleh aparat Lebanon.
Aksi serupa juga terjadi di wilayah selatan. Sekitar 5000 demonstran menggelar aksi di Kota Rafah, Gaza, yang berbatasan langsung dengan Mesir.Polisi Hamas, yang mengontrol wilayah Gaza, berupaya mencegah demonstran agar tidak melewati perbatasan. Sebagian demonstran adalah aktifis perdamaian asing yang membawa foto rekan mereka asal Italia yang diculik dan dibunuh oleh kelompok radikal Islam di Jalur Gaza, sebulan lalu. (cak/jpnn)