23.7 C
Medan
Saturday, January 18, 2025

Firman Dirampok 10 Orang di Jembatan Layang

SUMUTPOS.CO – MEDAN-Malang apa yang dialami oleh Firman Siagian (23) warga Desa Ujung Serdang Dusun I Kecamatan Tanjungmorawa. Pria yang bermaksud menjemput pacarnya, Monica br Tarigan (22) itu dirampok oleh 10 pelaku di lintasan jembatan layang Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas, Selasa (26/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pelaku yang berboncengan mengendarai 5 sepeda motor itu berpura-pura sebagai petugas leasing Adira lalu melarikan sepeda motor korban. Informasi yang diterima, korban yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai showroom itu memangn setiap hari menjemput kekasihnya yang sama sama tinggal di Desa Ujung Serdang Tanjungmorawa itu dengan sepeda motor. Seperti biasa Monika menunggu di ujung lintasan jembatan layang di Jalan Sisingamangaraja, Amplas. “Saya setiap harinya menjemput pacar saya itu bang, kami sama-sama tinggal di Tanjung Morawa,” kata Firman saat membuat pengaduan di Polsek Patumbak.

Tiba di lokasi jemputan, Firman dipepet tiga pengendara sepeda motor berjumlah 6 orang, sedangkan empat orang lagi menaiki dua sepeda motor menggoda pacar Firman. Pelaku kemudian mengatakan akan menarik sepeda motor Jupiter MX BK 2565 ABI milik korban. Sempat terjadi percekcokan antar keduanya. “Mereka mengaku dari leasing Adira,” terangnya.

Namun tiba-tiba saja, kekasih korban yang berada di seberang jalan berteriak. Firman sempat cemas saat empat pria yang tak dikenalnya menggoda pacarnya.

Firman kemudian berlari mengejar kekasihnya. Saat korban berlari mengejar kekasihnya, di antara enam pelaku yang mengaku sebagai petugas leasing Adira membawa kabur sepeda motor Firman. Setelah itu disusul rekan pelaku lainnya. “Begitulah mereka membawa kabur kereta saya,” pungkasnya.

Selain itu, Firman juga menjelaskan bahwa aksi perampokan yang menimpanya sepertinya sudah direncanakan oleh ke-10 pelaku.”Herannya aku bang, mereka itu sempat “menyandera” pacarku, disaat itulah mereka membawa lari keretaku,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi melalui telepn selulernya, Kapolsek Patumbak, AKP Andiko Wicaksono melalui Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Hatopan, Rabu (27/11) siang, mengakui adanya peristiwa tersebut.”Sudah kita tangani, namun kasusnya bukan perampokan, pelaku memiliki surat dari Leasing Adira, jadi itu kasus bukan perampokan,” tandasnya.

Terlepas adanya surat, dengan cara seperti itu menjadi momok bagi masyarakat.

Apalagi saat ini marak kejahatan terjadi di Medan. Sejak Januari 2013, sebanyaknya sudah 503 kasus pencurian dengan kekerasan (curas) terjadi. Dari jumlah itu, sebanyaknya 206 tersangka kasus berhasil diungkap dengan menangkap 222 tersangka. Hal itu diketahui berdasarkan data yang diterima Sumut Pos dari Bagian Operasional Polresta Medan, Selasa (26/11) siang. Diketahui, pada Januari 2013, terjadi 53 kasus dengan pengungkapan 22 kasus serta 19 tersangka yang ditangkap.

Untuk bulan Februari 2013, diketahui terjadi 34 kasus dengan 18 pengungkapan dengan 22 tersangka. Sementara untuk Maret 2013, terjadi 47 kasus curas dengan 29 pengungkapan, dengan 40 tersangka. Untuk April 2013, terjadi 61 kasus curas dengan 20 pengungkapan dan 27 tersangka. Pada Mei 2013, terjadi 42 kasus curas, 27 pengungkapan dengan 30 tersangka. Untuk Juni 2013, terjadi 61 kasus curas, 23 pengungkapan dengan 13 tersangka. Sementara pada Juli 2013, terjadi 42 kasus curas, 15 pengungkapn dengan 14 tersangka.

Untuk Agustus 2013, terjadi 47 kasus curas dengan 19 pengungkapan dan 18 orang tersangka. Pada September, terjadi 66 kasus dengan 18 pengungkapan dan 15 tersangka dan pada Oktober 2013, terjadi 50 kasus curas dengan 15 pengungkapan dan 24 tersangka berhasil ditangkap.

Untuk jumlah itu, terbilang bertambah. Pasalnya, kasus itu terus terjadi di wilayah hukum Polresta Medan. Seperti yang terjadi di Jalan Seksama Ujung Kecamatan Medan Amplas, Rabu (27/11) pagi. Oleh karena itu, Julpan Marthin Silalahi selaku korban, kehilangan sepeda motor Yamaha Mio BK 3658 APV. Bahkan, korban yang sempat ditodong pisau itu, juga mengalami luka karena ditendang oleh tersangka dari atas sepeda motor, hingga korban tersungkur ke tanah.

“Saat itu korban mau berangkat sekolah. Setibanya di Jalan Harapan Pasti, korban diberhentikan oleh tersangka untuk minta diantarkan ke Jalan Seksama Ujung. Saat di tengah jalan, tersangka ditodong pisau lalu dilemparkan tersangka dari atas sepeda motor. Untuk laporannya, dibuat langsung oleh ayah korban atas nama Julius Silalahi, “ ungkap Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra.

Sementara untuk tersangka, disebut Rama berhasil ditangkap setelah korban berteriak hingga mengundang keramaian warga. Saat itulah, warga beramai-ramai menangkap tersangka dan mengahakimi tersangka hingga babak belur.Selanjutnya, tersangka dijemput oleh Petugas Polsek Medan Area. Saat ini, tersangka atas nama Rahmad Azroi warga Jalan Psr IX Tembung itu masih menjalani pemeriksaan intensive.

Begitu juga dengan Unit Jahtanras Polresta Medan, berhasil menangkap 2 orang tersangka spesialis penjambretan yaitu Apriandi alias Bule dan Muhammad Reza, beberapa waktu lalu. Kedua pria yang tinggal di Jalan Sentosa Kecamatan Medan Perjuangan itu, ditangkap karena melakukan perampokan terhadap Herman Hiruta (20) warga Jalan Sentosa Lama Kecamatan Medan Perjuangan, beberapa waktu lalu.

“ Sepeda motor korban Mio Soul BK 6044 ABL dirampok kedua tersangka di Jalan Sumatera, beberapa waktu lalu. Saat itu, kedua tersangka menodong korban dengan pisau. Saat ini, kita sedang melakukan pengembangan karena informasinya, masih banyak korbannya,” ungkap Kanit Jahtanras Polresta Medan, AKP Antony Simamora singkat.

Menanggapi masalah kejahatan jalanan itu, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho mengaku prihatin dengan maraknya aksi kejahatan dan perampokan di jalan raya Kota Medan akhir-akhir ini.

Gubernur menuturkan dari sejumlah laporan masyarakat kepadanya, aksi kejahatan ini sudah masuk kategori meresahkan. Tak jarang aksi kejahatan ini dibarengi aksi kekerasan dan diwarnai jatuhnya korban tewas.

Korban kriminal jalanan ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai warga biasa, keluarga wartawan bahkan sudah merembet ke turis asing.

Dari laporan warga yang dia terima, selain pelaku kejahatan jalanan  beraksi di siang bolong, aksi kejahatan ini terjadi hampir setiap malam sekitar pukul 24.00 WIB hingga 04.00 WIB dini hari.

“Tak tertutup kejadian terjadi di lokasi di luar yang disebutkan namun tidak terdeteksi karena tidak dilaporkan,” ujar Gubsu kepada wartawan Selasa (26/11) merespon tingginya aksi kejahatan di Medan.

Lebih jauh lagi, Gubsu juga mengingatkan kepada masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan akan bahaya kejahatan. “Ini bukan hanya tugas kepolisian, namun juga tanggungjawab bersama. Akan lebih baik apabila semua pihak melakukan pencegahan dengan meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati,” pesan Gubsu.(gus/ain)

SUMUTPOS.CO – MEDAN-Malang apa yang dialami oleh Firman Siagian (23) warga Desa Ujung Serdang Dusun I Kecamatan Tanjungmorawa. Pria yang bermaksud menjemput pacarnya, Monica br Tarigan (22) itu dirampok oleh 10 pelaku di lintasan jembatan layang Jalan Sisingamangaraja Kecamatan Medan Amplas, Selasa (26/11) malam sekitar pukul 20.00 WIB.

Pelaku yang berboncengan mengendarai 5 sepeda motor itu berpura-pura sebagai petugas leasing Adira lalu melarikan sepeda motor korban. Informasi yang diterima, korban yang sehari-hari bekerja sebagai pegawai showroom itu memangn setiap hari menjemput kekasihnya yang sama sama tinggal di Desa Ujung Serdang Tanjungmorawa itu dengan sepeda motor. Seperti biasa Monika menunggu di ujung lintasan jembatan layang di Jalan Sisingamangaraja, Amplas. “Saya setiap harinya menjemput pacar saya itu bang, kami sama-sama tinggal di Tanjung Morawa,” kata Firman saat membuat pengaduan di Polsek Patumbak.

Tiba di lokasi jemputan, Firman dipepet tiga pengendara sepeda motor berjumlah 6 orang, sedangkan empat orang lagi menaiki dua sepeda motor menggoda pacar Firman. Pelaku kemudian mengatakan akan menarik sepeda motor Jupiter MX BK 2565 ABI milik korban. Sempat terjadi percekcokan antar keduanya. “Mereka mengaku dari leasing Adira,” terangnya.

Namun tiba-tiba saja, kekasih korban yang berada di seberang jalan berteriak. Firman sempat cemas saat empat pria yang tak dikenalnya menggoda pacarnya.

Firman kemudian berlari mengejar kekasihnya. Saat korban berlari mengejar kekasihnya, di antara enam pelaku yang mengaku sebagai petugas leasing Adira membawa kabur sepeda motor Firman. Setelah itu disusul rekan pelaku lainnya. “Begitulah mereka membawa kabur kereta saya,” pungkasnya.

Selain itu, Firman juga menjelaskan bahwa aksi perampokan yang menimpanya sepertinya sudah direncanakan oleh ke-10 pelaku.”Herannya aku bang, mereka itu sempat “menyandera” pacarku, disaat itulah mereka membawa lari keretaku,” jelasnya.

Ketika dikonfirmasi melalui telepn selulernya, Kapolsek Patumbak, AKP Andiko Wicaksono melalui Kanit Reskrim Polsek Patumbak, AKP Hatopan, Rabu (27/11) siang, mengakui adanya peristiwa tersebut.”Sudah kita tangani, namun kasusnya bukan perampokan, pelaku memiliki surat dari Leasing Adira, jadi itu kasus bukan perampokan,” tandasnya.

Terlepas adanya surat, dengan cara seperti itu menjadi momok bagi masyarakat.

Apalagi saat ini marak kejahatan terjadi di Medan. Sejak Januari 2013, sebanyaknya sudah 503 kasus pencurian dengan kekerasan (curas) terjadi. Dari jumlah itu, sebanyaknya 206 tersangka kasus berhasil diungkap dengan menangkap 222 tersangka. Hal itu diketahui berdasarkan data yang diterima Sumut Pos dari Bagian Operasional Polresta Medan, Selasa (26/11) siang. Diketahui, pada Januari 2013, terjadi 53 kasus dengan pengungkapan 22 kasus serta 19 tersangka yang ditangkap.

Untuk bulan Februari 2013, diketahui terjadi 34 kasus dengan 18 pengungkapan dengan 22 tersangka. Sementara untuk Maret 2013, terjadi 47 kasus curas dengan 29 pengungkapan, dengan 40 tersangka. Untuk April 2013, terjadi 61 kasus curas dengan 20 pengungkapan dan 27 tersangka. Pada Mei 2013, terjadi 42 kasus curas, 27 pengungkapan dengan 30 tersangka. Untuk Juni 2013, terjadi 61 kasus curas, 23 pengungkapan dengan 13 tersangka. Sementara pada Juli 2013, terjadi 42 kasus curas, 15 pengungkapn dengan 14 tersangka.

Untuk Agustus 2013, terjadi 47 kasus curas dengan 19 pengungkapan dan 18 orang tersangka. Pada September, terjadi 66 kasus dengan 18 pengungkapan dan 15 tersangka dan pada Oktober 2013, terjadi 50 kasus curas dengan 15 pengungkapan dan 24 tersangka berhasil ditangkap.

Untuk jumlah itu, terbilang bertambah. Pasalnya, kasus itu terus terjadi di wilayah hukum Polresta Medan. Seperti yang terjadi di Jalan Seksama Ujung Kecamatan Medan Amplas, Rabu (27/11) pagi. Oleh karena itu, Julpan Marthin Silalahi selaku korban, kehilangan sepeda motor Yamaha Mio BK 3658 APV. Bahkan, korban yang sempat ditodong pisau itu, juga mengalami luka karena ditendang oleh tersangka dari atas sepeda motor, hingga korban tersungkur ke tanah.

“Saat itu korban mau berangkat sekolah. Setibanya di Jalan Harapan Pasti, korban diberhentikan oleh tersangka untuk minta diantarkan ke Jalan Seksama Ujung. Saat di tengah jalan, tersangka ditodong pisau lalu dilemparkan tersangka dari atas sepeda motor. Untuk laporannya, dibuat langsung oleh ayah korban atas nama Julius Silalahi, “ ungkap Kapolsek Medan Area, Kompol Rama S Putra.

Sementara untuk tersangka, disebut Rama berhasil ditangkap setelah korban berteriak hingga mengundang keramaian warga. Saat itulah, warga beramai-ramai menangkap tersangka dan mengahakimi tersangka hingga babak belur.Selanjutnya, tersangka dijemput oleh Petugas Polsek Medan Area. Saat ini, tersangka atas nama Rahmad Azroi warga Jalan Psr IX Tembung itu masih menjalani pemeriksaan intensive.

Begitu juga dengan Unit Jahtanras Polresta Medan, berhasil menangkap 2 orang tersangka spesialis penjambretan yaitu Apriandi alias Bule dan Muhammad Reza, beberapa waktu lalu. Kedua pria yang tinggal di Jalan Sentosa Kecamatan Medan Perjuangan itu, ditangkap karena melakukan perampokan terhadap Herman Hiruta (20) warga Jalan Sentosa Lama Kecamatan Medan Perjuangan, beberapa waktu lalu.

“ Sepeda motor korban Mio Soul BK 6044 ABL dirampok kedua tersangka di Jalan Sumatera, beberapa waktu lalu. Saat itu, kedua tersangka menodong korban dengan pisau. Saat ini, kita sedang melakukan pengembangan karena informasinya, masih banyak korbannya,” ungkap Kanit Jahtanras Polresta Medan, AKP Antony Simamora singkat.

Menanggapi masalah kejahatan jalanan itu, Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho mengaku prihatin dengan maraknya aksi kejahatan dan perampokan di jalan raya Kota Medan akhir-akhir ini.

Gubernur menuturkan dari sejumlah laporan masyarakat kepadanya, aksi kejahatan ini sudah masuk kategori meresahkan. Tak jarang aksi kejahatan ini dibarengi aksi kekerasan dan diwarnai jatuhnya korban tewas.

Korban kriminal jalanan ini berasal dari berbagai latar belakang, mulai warga biasa, keluarga wartawan bahkan sudah merembet ke turis asing.

Dari laporan warga yang dia terima, selain pelaku kejahatan jalanan  beraksi di siang bolong, aksi kejahatan ini terjadi hampir setiap malam sekitar pukul 24.00 WIB hingga 04.00 WIB dini hari.

“Tak tertutup kejadian terjadi di lokasi di luar yang disebutkan namun tidak terdeteksi karena tidak dilaporkan,” ujar Gubsu kepada wartawan Selasa (26/11) merespon tingginya aksi kejahatan di Medan.

Lebih jauh lagi, Gubsu juga mengingatkan kepada masyarakat luas untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan akan bahaya kejahatan. “Ini bukan hanya tugas kepolisian, namun juga tanggungjawab bersama. Akan lebih baik apabila semua pihak melakukan pencegahan dengan meningkatkan kewaspadaan dan selalu berhati-hati,” pesan Gubsu.(gus/ain)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/