Pemain Baru CLS Asal Amerika Serikat Christhoper E. Commons
Pada kompetisi ASEAN Basketball League (ABL) musim lalu Christhoper E. Commons masuk dalam catatan sejarah. Dia memegang rekor sebagai pencetak skor terbanyak dalam satu pertandingan. Bersama CLS Knights di turnamen internasional LA Lights World Challenge 2011, Commons .
AINUR ROHMAN, Surabaya
CHRISTHOPER E. Commons langsung tancap gas pada laga perdananya di turnamen internasional LA Lights World Challenge 2011. Melawan tim asal Tiongkok Sunlot Guang Tian Dui, Commons tampil garang dan menjadi top scorer bagi timnnya dengan torehan 34 poin.
Bagi Commons, start tersebut sangat baik. Ini menjadi modal berharga untuk menghadapi Melaka Selection hari ini (18/5). Dalam laga tersebut, pemain dengan tinggi 204 cm itu memang sangat dominan terutama aksinya di bawah ring. “Saya hanya berusaha melakukan yang terbaik,” ujarnya.
Bermain untuk CLS adalah tantangan tersendiri bagi Commons. Terutama untuk lebih memahami budaya basket Indonesia.
Maklum, pada musim 2010-2011, pemain asal Amerika Serikat (AS) tersebut baru menjajal atmosfer basket Asia Tenggara dengan membela Brunei Barracudas di ajang ASEAN Baketball League (ABL).
Musim lalu memang cukup mengecewakan bagi Commons. Brunei yang diasuh Geraldo ‘Bong’ Ramos tidak masuk babak semifinal. Padahal penampilan Commons cukup apik.
Bahkan, dia mencatat sejarah di ajang ABL sebagai pencetak skor tertinggi dalam satu pertandingan dengan donasi 38 poin saat mengalahkan Satria Muda Britama Jakarta. Secara keseluruhan, Commons adalah mesin skor paling rakus nomor dua di ABL dengan rata-rata 22 poin per-pertandingan.
Mendapatkan Commons bisa jadi merupakan keuntungan tersendiri bagi CLS. Selain penampilan mantapnya bersama Brunei, pada 2010 Commons adalah starter di tim basket Jerman BSW Wulfen. Dengan torehan 21,1 poin pergame, alumnus Findlay University, Ohio ini membawa Wulfen juara WBV Cup. “Saya berharap penampilan yang baik akan berlanjut,” ujarnya.
Bersama CLS, Commons bertekad memberikan hasil terbaik. Setelah bertanding sekali dan melakukan latihan bersama anak asuhan Risdianto Roeslan, Commons menuturkan CLS memiliki potensi besar.
“Mereka banyak diisi oleh pemain-pemain muda berbakat besar. Team work juga berjalan dengan baik. Saya yakin bisa berkembang di sini,” katanya.
Commons menambahkan, bermain di turnamen ini adalah sebuah pengalaman berharga. Indonesia adalah negeri asing keempat yang dia kunjungi. (*/diq/jpnn)