MEDAN, SUMUTPOS.CO – Polisi kesulitan untuk mengungkap kematian pegawai Telkom yang ditemukan tewas bugil di Hotel Residence, Mahmudin Lumbantobing (58), warga Jl. Purba No 2, Kec. Siantar Utara. Pasalnya, keluarga korban tak mau jasad korban diotopsi dan langsung membawa pulang untuk dikebumikan.
“Sulit bagi kami untuk mengetahui penyebab kematian korban, karena keluarganya enggan dilakukan otopsi dalam dan langsung membawa pulang jasad korban,” ujar Panit Reskrim Polsek Medan Kota, Ipda A. Samosir.
Polisi juga kesulitan untuk mengidentifikasi wajah teman wanita yang terakhir bersama korban di hotel. Pasalnya, CCTV di hotel sudah tidak berfungsi sejak tiga bulan yang lalu. “Sudah tiga bulan nggak hidup CCTV-nya,” kata Manajer Hotel Residence, Dona (43).
Hasil penelusuran di lokasi kejadian menyebutkan, beberapa saksi sempat melihat korban berjalan dengan seorang wanita menuju hotel. “Orang yang tewas kemarin di hotel dia sama perempuan sempat beli rokok Surya sebungkus sama aku. Rupanya siang aku lihat sudah ramai orang di hotel. Rupanya dia tewas,” kata Amin, pedagang rokok keliling di sekitar hotel.
Menurutnya, ciri-ciri wanita bersama korban berambut pendek dan memakai celana jeans dan baju warna hitam kaos ketat.
“Ceweknya pakai baju ketat warna hitam dan rambutnya pendek lumayan tinggi,” ungkap Amin.
Hal senada juga dikatakan penghuni kamar 101 yang bersebelahan dengan kamar korban. “Korban sama perempuan malam itu. Aku sama anak dan suamiku sempat berpapasan pas kami keluar,” ujar wanita berjilbab itu.
Tapi, Dika Lumbantobing yang merupakan anak kedua dari Mahmudin Lumbantobing (58) mengatakan, ayahnya yang tewas di Kamar Hotel Risedence Kecamatan Medan Kota, Medan, Jumat (3/1) sekira pukul 11.00 WIB tidak ada bersama seorang perempuan.
“Di Hotel itu, ayahku tidak ada bersama perempuan, baik malamnya maupun waktu ditemukan tewas,” ujarnya, saat ditemui di rumah mereka di Jalan Purba, Kelurahan Timbang Galung, Kecamatan Siantar Barat, Siantar, Sabtu (4/1), usai acara pemakaman.
Tak hanya itu saja, Dika juga mengatakan, bahwa ayahnya juga tidak ada menggunakan sabu-sabu, maupu narkoba jenis lainnya saat di dalam kamar hotel tersebut.
Menurut Dika, pihak keluarganya sudah menanyakan kebenaran hal tersebut kepada pihak hotel yang mengetahui keberadaan ayahnya di hotel tersebut. “Kami sudah tanya kepihak hotel dan mengatakan, bahwa ayah masuk ke hotel seorang diri sampai ditemukan tewas,” ujarnya.
Kepergian ayahnya ke Kota Medan, terang Dika, bahwa ayahnya tersebut pergi karena mereka memiliki urusan di Poldasu. “Jadi ayah kami berangkat satu hari duluan, sebelum kami berangkat. Kami pun mendapat kabar itu, setelah kami tiba di Poldasu pagi itu,” akunya.
Ditanya mengenai urusan di Polda tersebut, dia tak mau memberitahukannya. “Adalah urusan kami di sana, dan urusan itu nggak perlu disebutkan,” ujarnya.
Diceritakan Dika, ayahnya telah lama menderita penyakit kolesterol. “Aku nggak ingat sudah berapa lama penyakitnya, yang pasti sudah bertahun-tahun. Tapi, dua minggu sebelum berangkat itu, ayahnya sempat dibawa ke rumah sakit untuk berobat kolesterolnya itu,” ujarnya mengakhiri.
Sekadar mengingatkan, pegawai Telkom Siantar ditemukan tewas dalam kondisi bugil di Hotel Residence Medan kamar 102, di belakang Mesjid Raya Al Ma’sun, Jumat (3/1) pagi. Mahmudi Lumbantobing (58) warga Jalan Purba No. 2, Kecamatan Siantar Utara, meregang nyawa dengan kondisi bugil mengeluarkan buih dan darah dari mulutnya.(mri/mag-01/smg)