Kebencian rakyat Amerika Serikat terhadap Justin Bieber sudah pada puncaknya. Puluhan ribu warga Paman Sam menandatangani petisi yang meminta Presiden Barrack Obama untuk mencabut izin tinggal atau visa pelantun hit “Never Say Never” itu, kemudian mendeportasinya ke negera asalnya Kanada.
Justin yang sebelumnya jadi idola, kini berubah jadi musuh masyarakat nomor satu setelah terlibat berbagai kasus pidana. Tahun 2014, ulah miring penyanyi 19 tahun ini diawali dengan melempari rumah tetangga di perumahan elit Calabasas, California. Beberapa hari kemudian, polisi menggerebek rumah Justin karena diduga jadi sarang peredaran narkoba.
Justin luput dari penjara karena narkoba hanya ditemukan di tangan Lil Za, teman dekatnya. Publik makin membencinya setelah tersebar foto “burung” saat dia merayu Selena Gomez agar kembali jadi kekasihnya. Puncaknya, Kamis pekan lalu, penyanyi kelahiran Ontario, Kanada ini ditangkap polisi Miami, Florida saat tengah drag race.
Kepolisian dan pengadilan dinilai tak berbuat maksimal sebab untuk kasus pelemparan telur dan ngebut di jalan raya tanpa SIM, Justin hanya ditahan selama 9 jam lantas dibebaskan pengadilan dengan membayar denda. Sejak itulah muncul petisi di laman Whitehouse.org mendesak Obama bertindak tegas.
“Kami rakyat Amerika merasa diwakili oleh orang yang salah di budaya pop dunia. Kami ingin Justin Bieber yang sering merusak, sembrono dan pengguna obat terlarang diusir dari Amarika dan green card-nya dicabut,” tulis penggagas petisi seperti dikutip dari news.com, Selasa (28/1).
Dikatakan pula, Justin kini telah berubah menjadi sosok yang memberi pengaruh buruk pada anak muda Amerika. “Kami ingin melenyapkan Justin Bieber dari masyarakat kita,” sambungnya.
Aksi ini telah meraih dukungan lebih dari 40 ribu orang. Staf Gedung Putih baru bisa mengambil tindakan jika dukungan sudah menyentuh angka 100 ribu.
Angka tersebut kemungkinan besar tercapai sebab dari hasil penelurusan news.com setidaknya ada 17 petisi sejenis dengan permintaan yang sama. (pra/jpnn)