MEDAN, SUMUTPOS.CO – Diduga dijadikan lokasi pesta narkoba, sebuah di kawasan Jl. Nusantara, Lorong Pesantren, Dusun Melati, Desa Bandar Khalippah digerebek Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNN) Sumatera Utara, Selasa (28/1) malam.
Info dihimpun dari lokasi, Rabu (29/1) sore, bangunan berukuran 6×10 meter persegi yang bagian depannya terbuat dari papan itu adalah milik seorang wanita bernama Sri (37). Namun di rumah tersebut, tinggal juga wanita bernama Ani (37). Ani inilah yang yang diduga jadi target operasi BNN.
Marni (29),salah seorang warga yang ditemui di lokasi menjelaskan, selasa sore lalu, kediaman Sri didatangi para pria berpostur tegap besar yang langsung menyisir sekitar rumah. Dari situ, petugas memboyong sedikitnya 5 orang yang disebut-sebut sedang pesta narkoba.
“Semalam memang ada datang kemari bang, tapi kami nggak tahu siapa yang datang itu. Kalau kata-katanya polisi. Dibawalah orang yang di rumah itu, yang kami tahu cuma ibu Sri sama bu Ani itulah. Ada sekitar 5 orang, tapi tak kenal-kenal semua kami,” jelasnya. Ditanya bagaimana sosok Ani dan Sri? Warga mengaku tak banyak mengetahuinya. Pasalnya, dikabarkan jika Ani bukan warga sekitar, tapi sering ke rumah yang diketahui milik Sri, adik iparnya sendiri.
“Kalau setau kami, itu kakak adik. Si Sri adik iparnya si Ani. Cuma masalah narkoba-narkoba itu, kami tak taulah bang,” kata warga sekitar. Sementara itu, Kepala Dusun Melati, Desa Bandar Khalippah, Monjek (50) mengetahui, Ani adalah warga Tembung, tapi menyewa kamar di rumah milik Sri. “Ngontrak pak dia itu, bukan asli orang sini. Cuma saya tidak begitu tau seperti apa orangnya,” katanya. Terpisah, Kepala BNN Sumut Kombes Pol Rudi Tranggono saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya ada mengamankan lima pelaku yang terlibat narkoba, salah satu diantaranya adalah anggota polisi.
“Memang ada kita amankan, salah satu diantaranya adalah polisi, namun belum bisa kita sebutkan namanya, karena masih pengembangan. Besok (hari ini) kita paparkan,” ujar Rudi. Saat ditanya lebih jauh, identitas kelima tersangka itu. Rudi tetap menolak, “besok saja ya,” kata Rudi dengan dalih masih melakukan pengembangan. Saat disambangi kantor BNNP Sumut di Jl. Halat, petugas yang berhasil ditemui disana juga tak berani berkomentar. “Tanya sama Kepala BNN saja bos, kalau aku enggak tau siapa yang ditangkap itu. Karena aku tak ikut dalam penggerebekan itu,” ujar pria berpakian hitam ini sembari berlalu. (roy/deo)