30.5 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Tak Tahan Lihat Perempuan Cantik

Soal skandal seks yang menimpa politikus memang bukan cerita baru lagi. Sebelum enam politikus Turki mundur, dunia pun telah terhenyak dengan kisah pejabat IMF Dominique Strauss-Kahn.

Menariknya, siapa yang mengenal Strauss-Kahn, kisah itu malah usang juga. Ya, Strauss-Kahn dan perempuan tak pernah bisa dipisahkan. Politikus 62 tahun tersebut dikenal sebagai womanizer. Dia selalu tak tahan melihat perempuan cantik. Para politisi Prancis bahkan menyebut dia sebagai pemburu rok mini (skirt-chaser).
Tak hanya para politisi di negeri asalnya yang mengenal Strauss-Kahn sebagai great seducer. Para pejabat IMF pun mengetahui reputasi flamboyan suami Anne Sinclair itu sejak kali pertama dia bergabung dengan lembaga tersebut. “Jadi, perempuan harus ekstra waspada demi menghindari hanya berduaan dengannya,” kata seorang mantan pejabat IMF pada Jumat lalu (20/5) lalu.

Saking tenarnya Strauss-Kahn sebagai penggoda perempuan, press department IMF sampai mengawal para jurnalis perempuan. Prinsipnya adalah tidak meninggalkan seorang jurnalis perempuan hanya berduaan de ngan bapak empat putri tersebut. Mereka mungkin tak ingin kasus yang menimpa jurnalis dan novelis Prancis, Tristane Banon, pada 2002 lalu terulang.

Meski begitu, IMF tetap kecolongan. Skandal Strauss-Kahn dan perempuan pernah mengguncang lembaga itu. Pada 2008, dia berselingkuh dengan ekonom Piroska Nagy yang menjadi juniornya di IMF. Perselingkuhan tersebut akhirnya bocor ke publik dan karir Strauss-Kahn di IMF sempat terancam.

Namun, setelah dia mengakui dan minta maaf di depan publik, skandal itu menguap begitu saja. Pria berambut putih itu tetap bertahan sebagai pejabat tinggi IMF. Alasannya, skandal tersebut terjadi atas dasar suka sama suka. Dianggap tak melanggar apapun kecuali norma kesusilaan dan moral, IMF memaafkan. (rtr/time/hep/dwi/jpnn)

Soal skandal seks yang menimpa politikus memang bukan cerita baru lagi. Sebelum enam politikus Turki mundur, dunia pun telah terhenyak dengan kisah pejabat IMF Dominique Strauss-Kahn.

Menariknya, siapa yang mengenal Strauss-Kahn, kisah itu malah usang juga. Ya, Strauss-Kahn dan perempuan tak pernah bisa dipisahkan. Politikus 62 tahun tersebut dikenal sebagai womanizer. Dia selalu tak tahan melihat perempuan cantik. Para politisi Prancis bahkan menyebut dia sebagai pemburu rok mini (skirt-chaser).
Tak hanya para politisi di negeri asalnya yang mengenal Strauss-Kahn sebagai great seducer. Para pejabat IMF pun mengetahui reputasi flamboyan suami Anne Sinclair itu sejak kali pertama dia bergabung dengan lembaga tersebut. “Jadi, perempuan harus ekstra waspada demi menghindari hanya berduaan dengannya,” kata seorang mantan pejabat IMF pada Jumat lalu (20/5) lalu.

Saking tenarnya Strauss-Kahn sebagai penggoda perempuan, press department IMF sampai mengawal para jurnalis perempuan. Prinsipnya adalah tidak meninggalkan seorang jurnalis perempuan hanya berduaan de ngan bapak empat putri tersebut. Mereka mungkin tak ingin kasus yang menimpa jurnalis dan novelis Prancis, Tristane Banon, pada 2002 lalu terulang.

Meski begitu, IMF tetap kecolongan. Skandal Strauss-Kahn dan perempuan pernah mengguncang lembaga itu. Pada 2008, dia berselingkuh dengan ekonom Piroska Nagy yang menjadi juniornya di IMF. Perselingkuhan tersebut akhirnya bocor ke publik dan karir Strauss-Kahn di IMF sempat terancam.

Namun, setelah dia mengakui dan minta maaf di depan publik, skandal itu menguap begitu saja. Pria berambut putih itu tetap bertahan sebagai pejabat tinggi IMF. Alasannya, skandal tersebut terjadi atas dasar suka sama suka. Dianggap tak melanggar apapun kecuali norma kesusilaan dan moral, IMF memaafkan. (rtr/time/hep/dwi/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/