30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Korban Tewas Awan Panas Sinabung Jadi 16 Orang

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS SAKSI BISU: Sejumlah pemakam umum tertutup debu vulkanik di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Minggu (2/2). Beberapa korban tewas dikabarkan sedang berziarah di makam yang ada di desa tersebut.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
SAKSI BISU: Sejumlah pemakam umum tertutup debu vulkanik di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Minggu (2/2). Beberapa korban tewas dikabarkan sedang berziarah di makam yang ada di desa tersebut.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Seorang lagi korban yang tersapu awan Gunung Sinabung meninggal dunia. Dengan demikian total korban menjadi 16 korban tewas. Doni Sembiring (70) meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (5/2) di Rumah Sakit Efarina Etaham, di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Kondisi korban menderita luka bakar hingga 45 persen, selain itu ada komplikasi penyakit sebelumnya.

“Paru-paru, (penyakit-red) gula dan ginjalnya sudah rusak, sehingga daya tahannya menurun,” kata Sutopo, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (5/2) pagi.

Dengan demikian total korban meninggal 16 orang. Sementara korban yang masih dirawat satu orang, atas nama Sehat Sembiring (48). Para korban tersapu awan panas yang menyertai letusan Gunung Sinabung, Sabtu (1/2) saat berada di Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung. Sebanyak 14 orang tewas di lokasi, sementara dua korban meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Hingga kemarin, aktivitas erupsi di puncak Gunung Sinabung masih tinggi berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMB). Akibatnya, proses pencarian korban dihentikan.

“Untuk hari kemarin dan sekarang, dari pusat Vulkanologi, sehubungan dengan aktifitas sinabung sampai saat ini msh tinggi, mereka mengatakan kami (PVMG) merekomendasikan untuk tidak masuk dulu ke wilayah Sukameriah untuk evakuasi,” kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI Tatang Zainuddin dalam konferensi pers Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), di gedung BNPB, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).

Menurut Tatang, dengan informasi dari pusat vulkanologi tersebut, maka ia melarang anggotanya sementara waktu memasuki kawasan zona merah yang masuk dalam radius erupsi Sinabung.

“Dengan pernyataan itu, seluruh timsar untuk tidak masuk ke wilayah terlarang dan tidak melakukan evakuasi,” imbuhnya.

Tatang juga mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan PVMB soal aktivitas Sinabung sehingga tim SAR bisa kembali bergerak mengevakuasi desa terdampak erupsi.

“Kalau tidak ada koordinasi antara tim SAR dengan pusat vulkanologi, kemungkinan besar tim SAR akan jadi korban (karena masuk tanpa tahu aktivitas gunung),” ujarnya.

“Seperempat jam dia masih di dalam hal-hal tak diinginkan bisa terjadi, saya perintahkan selalu berkoordinasi dengan pusat vulkanologi karena sementara ini yang saya percayai vulkanologi kapan waktu aman kita masuk,” imbuh Tatang.

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes, Sri Henni Setiawati mengungkapkan, hingga 2 Februari lalu, warga Karo yang kesehatannya terganggu akibat Sinabung tercatat 115.619 orang. Jumlah itu adalah total pasien rawat jalan yang ditangani pos kesehatan Tanggap Darurat Sinabung sejak September tahun lalu.

Kemenkes mengklasifikasi gangguan kesehatan menjadi tujuh jenis. ISPA menjadi jawara dengan jumlah penderita mencapai 73.877 orang. Pihak kemenkes menjamin ketersediaan obat-obatan maupun tenaga kesehatan bagi para pengungsi Sinabung.

Di tempat yang sama, Sekjen Kemenparekraf  Ukus Kuswara mengklarifikasi kekhawatiran sejumlah pihak terhadap potensi kunjungan Wisata Sumut pascaletusan Sinabung. Dia memastikan jika tidak ada lokasi wisata di luar Kabupaten Karo yang terpengaruh aktivitas Sinabung.

Menurut dia, hal itu penting untuk diinformasikan karena menyangkut perekonomian warga di sekitar lokasi wisata. Seperti Danau Toba, Bukittinggi, maupun Medan. Bahkan, pihaknya akan segera membangun pos pengamatan Sinabung yang dikhususkan untuk wisata. Tujuannya, wisatawan yang biasa berkunjung ke Karo tidak lari.

Ukus membantah jika Kemenparekraf dikatakan menjual bencana. Menurut dia, kunjungan wisatawan karo membuka kesempatan bagi pihaknya untuk menawarkan hasil karya para pengungsi. “Kami memfasilitasi para pengungsi dengan pelatihan kuliner, ekonomi kreatif, fotografi, dan lainnya,” ujarnya. Tujuannya, membuka peluang usaha kreatif bagi pengungsi untuk memulihkan perekonomian mereka selama di pengungsian.

 

ABU VULKANIK SINABUNG RP5.000 PER KARUNG

Warga yang tertimpa musibah letusan Gunung Sinabung, kini mulai menjual abu vulkanik yang bersumber dari letusan itu. Ada penampung yang bersedia membayar Rp 5.000 per karung. Aktivitas penjualan itu antara lain terlihat di Dusun Sibintun, Desa Beras Tepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Warga mengemas abu vulkanik yang bersumber dari jalan dan ladang warga dalam karung plastik.

“Ada penampung dari Medan,” kata S.Tarigan, salah seorang warga.

Tarigan menyatakan, dia dan kelompoknya mulai mengumpulkan avu vulkanik itu sejak sepekan terakhir. Mereka diminta oleh pemesan untuk menyiapkan 120 karung per dua hari.

Abu vulkanik itu ditumpuk di lokasi yang ditentukan menunggu pemesan datang dengan truk. Selain membayar harga per karung, pemesan juga memberikan karung plastik.

“Kemungkinan abu itu akan diolah menjadi pupuk alami,” kata Tarigan.

Kadis Pertanian Kab Karo, Ir Agustoni Tarigan, kandungan material erupsi Gunung Sinabung yang turun sebahagian diantaranya mengandung unsur hara. Menurutnya, debu vulkanik secara kasat mata terlihat berwarna abu-abu. Tapi, pada bagian bawah yang masih lembab berwarna kuning. Abu vulkanik banyak mengandung unsur belerang.

Dari hasil analisis komposisi abu vulkanik Sinabung didominasi fragmen batuan (28-37 persen), gelas volkan (22-26 persen), Augit (8-13 persen), Heperstin (10-18 persen), labradorit (7-10 persen), sedikit bintonit (2-5 persen) dan opak (3-5 persen).

Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya sambung Agustoni menyimpulkan tanaman pertanian paling terkena dampak kerusakan erupsi gunung Sinabung adalah jenis tanaman hortikultura semusim, diantaranya tomat, cabe, dan kol. (nang/byu/net/bbs/jpnn)

FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS SAKSI BISU: Sejumlah pemakam umum tertutup debu vulkanik di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Minggu (2/2). Beberapa korban tewas dikabarkan sedang berziarah di makam yang ada di desa tersebut.
FOTO: AMINOER RASYID/SUMUT POS
SAKSI BISU: Sejumlah pemakam umum tertutup debu vulkanik di Desa Sukameriah, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo, Minggu (2/2). Beberapa korban tewas dikabarkan sedang berziarah di makam yang ada di desa tersebut.

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Seorang lagi korban yang tersapu awan Gunung Sinabung meninggal dunia. Dengan demikian total korban menjadi 16 korban tewas. Doni Sembiring (70) meninggal dunia sekitar pukul 03.00 WIB, Rabu (5/2) di Rumah Sakit Efarina Etaham, di Jalan Jamin Ginting, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Kondisi korban menderita luka bakar hingga 45 persen, selain itu ada komplikasi penyakit sebelumnya.

“Paru-paru, (penyakit-red) gula dan ginjalnya sudah rusak, sehingga daya tahannya menurun,” kata Sutopo, dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (5/2) pagi.

Dengan demikian total korban meninggal 16 orang. Sementara korban yang masih dirawat satu orang, atas nama Sehat Sembiring (48). Para korban tersapu awan panas yang menyertai letusan Gunung Sinabung, Sabtu (1/2) saat berada di Desa Suka Meriah, Kecamatan Payung. Sebanyak 14 orang tewas di lokasi, sementara dua korban meninggal saat dirawat di rumah sakit.

Hingga kemarin, aktivitas erupsi di puncak Gunung Sinabung masih tinggi berdasarkan data Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMB). Akibatnya, proses pencarian korban dihentikan.

“Untuk hari kemarin dan sekarang, dari pusat Vulkanologi, sehubungan dengan aktifitas sinabung sampai saat ini msh tinggi, mereka mengatakan kami (PVMG) merekomendasikan untuk tidak masuk dulu ke wilayah Sukameriah untuk evakuasi,” kata Direktur Operasi dan Latihan Basarnas, Brigjen TNI Tatang Zainuddin dalam konferensi pers Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB), di gedung BNPB, Jakarta Pusat, Rabu (5/2).

Menurut Tatang, dengan informasi dari pusat vulkanologi tersebut, maka ia melarang anggotanya sementara waktu memasuki kawasan zona merah yang masuk dalam radius erupsi Sinabung.

“Dengan pernyataan itu, seluruh timsar untuk tidak masuk ke wilayah terlarang dan tidak melakukan evakuasi,” imbuhnya.

Tatang juga mengatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan PVMB soal aktivitas Sinabung sehingga tim SAR bisa kembali bergerak mengevakuasi desa terdampak erupsi.

“Kalau tidak ada koordinasi antara tim SAR dengan pusat vulkanologi, kemungkinan besar tim SAR akan jadi korban (karena masuk tanpa tahu aktivitas gunung),” ujarnya.

“Seperempat jam dia masih di dalam hal-hal tak diinginkan bisa terjadi, saya perintahkan selalu berkoordinasi dengan pusat vulkanologi karena sementara ini yang saya percayai vulkanologi kapan waktu aman kita masuk,” imbuh Tatang.

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan Kemenkes, Sri Henni Setiawati mengungkapkan, hingga 2 Februari lalu, warga Karo yang kesehatannya terganggu akibat Sinabung tercatat 115.619 orang. Jumlah itu adalah total pasien rawat jalan yang ditangani pos kesehatan Tanggap Darurat Sinabung sejak September tahun lalu.

Kemenkes mengklasifikasi gangguan kesehatan menjadi tujuh jenis. ISPA menjadi jawara dengan jumlah penderita mencapai 73.877 orang. Pihak kemenkes menjamin ketersediaan obat-obatan maupun tenaga kesehatan bagi para pengungsi Sinabung.

Di tempat yang sama, Sekjen Kemenparekraf  Ukus Kuswara mengklarifikasi kekhawatiran sejumlah pihak terhadap potensi kunjungan Wisata Sumut pascaletusan Sinabung. Dia memastikan jika tidak ada lokasi wisata di luar Kabupaten Karo yang terpengaruh aktivitas Sinabung.

Menurut dia, hal itu penting untuk diinformasikan karena menyangkut perekonomian warga di sekitar lokasi wisata. Seperti Danau Toba, Bukittinggi, maupun Medan. Bahkan, pihaknya akan segera membangun pos pengamatan Sinabung yang dikhususkan untuk wisata. Tujuannya, wisatawan yang biasa berkunjung ke Karo tidak lari.

Ukus membantah jika Kemenparekraf dikatakan menjual bencana. Menurut dia, kunjungan wisatawan karo membuka kesempatan bagi pihaknya untuk menawarkan hasil karya para pengungsi. “Kami memfasilitasi para pengungsi dengan pelatihan kuliner, ekonomi kreatif, fotografi, dan lainnya,” ujarnya. Tujuannya, membuka peluang usaha kreatif bagi pengungsi untuk memulihkan perekonomian mereka selama di pengungsian.

 

ABU VULKANIK SINABUNG RP5.000 PER KARUNG

Warga yang tertimpa musibah letusan Gunung Sinabung, kini mulai menjual abu vulkanik yang bersumber dari letusan itu. Ada penampung yang bersedia membayar Rp 5.000 per karung. Aktivitas penjualan itu antara lain terlihat di Dusun Sibintun, Desa Beras Tepu, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Karo. Warga mengemas abu vulkanik yang bersumber dari jalan dan ladang warga dalam karung plastik.

“Ada penampung dari Medan,” kata S.Tarigan, salah seorang warga.

Tarigan menyatakan, dia dan kelompoknya mulai mengumpulkan avu vulkanik itu sejak sepekan terakhir. Mereka diminta oleh pemesan untuk menyiapkan 120 karung per dua hari.

Abu vulkanik itu ditumpuk di lokasi yang ditentukan menunggu pemesan datang dengan truk. Selain membayar harga per karung, pemesan juga memberikan karung plastik.

“Kemungkinan abu itu akan diolah menjadi pupuk alami,” kata Tarigan.

Kadis Pertanian Kab Karo, Ir Agustoni Tarigan, kandungan material erupsi Gunung Sinabung yang turun sebahagian diantaranya mengandung unsur hara. Menurutnya, debu vulkanik secara kasat mata terlihat berwarna abu-abu. Tapi, pada bagian bawah yang masih lembab berwarna kuning. Abu vulkanik banyak mengandung unsur belerang.

Dari hasil analisis komposisi abu vulkanik Sinabung didominasi fragmen batuan (28-37 persen), gelas volkan (22-26 persen), Augit (8-13 persen), Heperstin (10-18 persen), labradorit (7-10 persen), sedikit bintonit (2-5 persen) dan opak (3-5 persen).

Sementara itu, hasil survei yang dilakukan oleh pihaknya sambung Agustoni menyimpulkan tanaman pertanian paling terkena dampak kerusakan erupsi gunung Sinabung adalah jenis tanaman hortikultura semusim, diantaranya tomat, cabe, dan kol. (nang/byu/net/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/