25.6 C
Medan
Monday, June 3, 2024

Warga Sinabung Butuh Seng dan Genteng

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Debu erupsi Gunung Sinabung tampak menyelimuti atap-atap rumah warga. Pengungsi Sinabung membutuhkan bantuan seng untuk membenahi rumah mereka.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Debu erupsi Gunung Sinabung tampak menyelimuti atap-atap rumah warga. Pengungsi Sinabung membutuhkan bantuan seng untuk membenahi rumah mereka.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Posko Utama Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud membutuhkan ribuan seng dan genteng untuk rekonstruksi atap rumah warga yang rusak akibat material letusan.

“Data sementara kebutuhan seng sekitar 46.000 lembar untuk 12 desa di Sinabung. Ketersediaan seng di Posko Utama saat ini berjumlah 9.910 lembar. Kebutuhan seng ini masih didata untuk 4 desa lagi dan akan diverifikasi oleh tim di lapangan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (4/3).

Menurutnya, bantuan seng dari donatur bisa diinformasikan ke Posko Utama Penanggulangan Bencana Erupsi Sinabung di nomor kontak 08116002956. Posko Utama ini berlokasi di Kantor Kecamatan Kabanjahe, Jalan Veteran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Saat ini sebanyak 17.513 jiwa (5.336 KK) telah dikembalikan ke rumahnya dari tempat pengungsian. Rumah yang telah sekian lama ditinggalkan warga telah tertutup abu vulkanik. Atap rumah menjadi bagian paling rentan karena menopang abu vulkanik yang tebal.

Sementara itu, perbaikan rumah bagi warga sekitar Gunung Kelud membutuhkan ribuan genteng. Perkiraan kebutuhan genteng 2.000-3.000 buah/rumah. Sementara akan diganti dengan asbes atau seng atas persetujuan warga terdampak.

“Total rumah rusak terdampak erupsi Kelud 11.845 unit di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang. Saat ini rumah yang sudah diperbaiki 6.039 unit atau 50,97 persen,” jelasnya.

Dari data yang ada, di Kediri jumlah rumah rusak mencapai 10.554 unit dan selesai diperbaiki 5.013 unit. Rumah rusak di Malang 1.510 unit, selesai 649 unit serta di Blitar jumlah rumah rusak 383 unit, selesai 377. BNPB memberikan pendampingan dalam penanganan darurat bencana erupsi kedua gunung itu.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta perhitungan kerugian dan kerusakan dampak erupsi dipercepat sehingga rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dapat dilaksanankan, baik sektor perumahan, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor. (fat/jpnn)

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos Debu erupsi Gunung Sinabung tampak menyelimuti atap-atap rumah warga. Pengungsi Sinabung membutuhkan bantuan seng untuk membenahi rumah mereka.
Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Debu erupsi Gunung Sinabung tampak menyelimuti atap-atap rumah warga. Pengungsi Sinabung membutuhkan bantuan seng untuk membenahi rumah mereka.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Posko Utama Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung dan Gunung Kelud membutuhkan ribuan seng dan genteng untuk rekonstruksi atap rumah warga yang rusak akibat material letusan.

“Data sementara kebutuhan seng sekitar 46.000 lembar untuk 12 desa di Sinabung. Ketersediaan seng di Posko Utama saat ini berjumlah 9.910 lembar. Kebutuhan seng ini masih didata untuk 4 desa lagi dan akan diverifikasi oleh tim di lapangan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, Selasa (4/3).

Menurutnya, bantuan seng dari donatur bisa diinformasikan ke Posko Utama Penanggulangan Bencana Erupsi Sinabung di nomor kontak 08116002956. Posko Utama ini berlokasi di Kantor Kecamatan Kabanjahe, Jalan Veteran, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara.

Saat ini sebanyak 17.513 jiwa (5.336 KK) telah dikembalikan ke rumahnya dari tempat pengungsian. Rumah yang telah sekian lama ditinggalkan warga telah tertutup abu vulkanik. Atap rumah menjadi bagian paling rentan karena menopang abu vulkanik yang tebal.

Sementara itu, perbaikan rumah bagi warga sekitar Gunung Kelud membutuhkan ribuan genteng. Perkiraan kebutuhan genteng 2.000-3.000 buah/rumah. Sementara akan diganti dengan asbes atau seng atas persetujuan warga terdampak.

“Total rumah rusak terdampak erupsi Kelud 11.845 unit di Kabupaten Kediri, Blitar dan Malang. Saat ini rumah yang sudah diperbaiki 6.039 unit atau 50,97 persen,” jelasnya.

Dari data yang ada, di Kediri jumlah rumah rusak mencapai 10.554 unit dan selesai diperbaiki 5.013 unit. Rumah rusak di Malang 1.510 unit, selesai 649 unit serta di Blitar jumlah rumah rusak 383 unit, selesai 377. BNPB memberikan pendampingan dalam penanganan darurat bencana erupsi kedua gunung itu.

Kepala BNPB, Syamsul Maarif, telah meminta perhitungan kerugian dan kerusakan dampak erupsi dipercepat sehingga rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dapat dilaksanankan, baik sektor perumahan, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor. (fat/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/