30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Ilmuwan Temukan Bintang Tertua

 Ilmuwan Temukan Bintang Tertua

Ilmuwan Temukan Bintang Tertua

SYDNEY–Para ilmuwan di Australian National University mengatakan telah menemukan bintang tertua di alam semesta, yang terbentuk lebih 13,6 miliar tahun yang lalu, tidak lama setelah Big Bang. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.

Penemuan ini akan memungkinkan para astronom meneliti komposisi kimiawi bintang-bintang pertama di alam raya ini. Menurut Dr Stefan Keller, peluang menemukan bintang tertua adalah 1 berbanding 60 juta.

“Saya sangat kaget tapi juga senang. Ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Dr Keller seperti dilansir CBC, Senin (10/2).

Ia menjelaskan pencarian bintang tertua antara lain didasarkan dengan warna yang tampak dari bintang tersebut. “Hanya dengan melihat warnanya kami tahu mana bintang muda, mana bintang yang jauh lebih tua. Kami juga bisa memperkirakan kandungan besi. Makin banyak besinya, makin muda usianya,” papar Dr Keller.

Ia menggambarkan penemuannya ini sebagai ‘kapsul waktu’ yang bisa memberi banyak informasi tentang bintang-bintang pertama di jagad raya. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.

Para peneliti di Australian National University Research School of Astronomy and Astrophysics, mengatakan timnya sebenarnya telah melihat sidik jari kimia dari bintang pertama setelah big bang terjadi. Setelah 11 tahun mencari, bintang itu ditemukan menggunakan teleskop SkyMapper di Siding Spring Observatory. (esy/jpnn)

 Ilmuwan Temukan Bintang Tertua

Ilmuwan Temukan Bintang Tertua

SYDNEY–Para ilmuwan di Australian National University mengatakan telah menemukan bintang tertua di alam semesta, yang terbentuk lebih 13,6 miliar tahun yang lalu, tidak lama setelah Big Bang. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.

Penemuan ini akan memungkinkan para astronom meneliti komposisi kimiawi bintang-bintang pertama di alam raya ini. Menurut Dr Stefan Keller, peluang menemukan bintang tertua adalah 1 berbanding 60 juta.

“Saya sangat kaget tapi juga senang. Ini seperti menemukan jarum di tumpukan jerami,” kata Dr Keller seperti dilansir CBC, Senin (10/2).

Ia menjelaskan pencarian bintang tertua antara lain didasarkan dengan warna yang tampak dari bintang tersebut. “Hanya dengan melihat warnanya kami tahu mana bintang muda, mana bintang yang jauh lebih tua. Kami juga bisa memperkirakan kandungan besi. Makin banyak besinya, makin muda usianya,” papar Dr Keller.

Ia menggambarkan penemuannya ini sebagai ‘kapsul waktu’ yang bisa memberi banyak informasi tentang bintang-bintang pertama di jagad raya. Bintang kuno ini terletak sekitar enam ribu cahaya dari Bumi.

Para peneliti di Australian National University Research School of Astronomy and Astrophysics, mengatakan timnya sebenarnya telah melihat sidik jari kimia dari bintang pertama setelah big bang terjadi. Setelah 11 tahun mencari, bintang itu ditemukan menggunakan teleskop SkyMapper di Siding Spring Observatory. (esy/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/