SUMUTPOS.CO – Di Tiongkok saat ini seluruh warga tengah merayakan sebuah perayaan tradisional ‘potong rambut’. Perayaan ini biasa dilakukan setiap akhir bulan kedua dan dilakukan di Hefei, Anhui, China.
Tradisi Potong Rambut ini juga biasa dikenal dengan hari naga yang sedang mengangkat kepalanya. Perayaan ini dipercaya warga Tiongkok dapat mendatangkan keberuntungan bagi setiap orang yang memotong rambutnya pada hari itu.
Seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (5/3), sekelompok orang dewasa dan tukang cukur turun ke jalan dengan membawa gunting sambil tersenyum. Namun berbanding terbalik dengan putra dan putri mereka yang terlihat menangis dan menjerit saat mereka sedang dicukur.
Menurut para ahli cerita rakyat, tradisi unik ini berasal dari kesalahpahaman. Dalam legenda Tiongkok yang tersohor, seorang tukang cukur miskin tak mampu memberikan hadiah tahun baru yang layak untuk pamannya, sehingga dia memberikan hadiah untuk pamannya sebuah layanan potong rambut.
Pamannya mengatakan itu adalah hadiah terbaik yang pernah dia punya dan ingin membuat tradisi tahunan.
Setelah pamannya meninggal, setiap tahun baru tukang cukur itu menangis dan teringat kata-kata pamannya. Sehingga, setiap bulan Februari tradisi potong rambut untuk keberuntungan ini dijadikan perayaan tahunan.
Setelah perayaan potong rambut dilakukan, beberapa keluarga juga merayakan tradisi tahunan ini dengan membuat pancake dan pangsit. (bbs/val)
SUMUTPOS.CO – Di Tiongkok saat ini seluruh warga tengah merayakan sebuah perayaan tradisional ‘potong rambut’. Perayaan ini biasa dilakukan setiap akhir bulan kedua dan dilakukan di Hefei, Anhui, China.
Tradisi Potong Rambut ini juga biasa dikenal dengan hari naga yang sedang mengangkat kepalanya. Perayaan ini dipercaya warga Tiongkok dapat mendatangkan keberuntungan bagi setiap orang yang memotong rambutnya pada hari itu.
Seperti diberitakan Daily Mail, Rabu (5/3), sekelompok orang dewasa dan tukang cukur turun ke jalan dengan membawa gunting sambil tersenyum. Namun berbanding terbalik dengan putra dan putri mereka yang terlihat menangis dan menjerit saat mereka sedang dicukur.
Menurut para ahli cerita rakyat, tradisi unik ini berasal dari kesalahpahaman. Dalam legenda Tiongkok yang tersohor, seorang tukang cukur miskin tak mampu memberikan hadiah tahun baru yang layak untuk pamannya, sehingga dia memberikan hadiah untuk pamannya sebuah layanan potong rambut.
Pamannya mengatakan itu adalah hadiah terbaik yang pernah dia punya dan ingin membuat tradisi tahunan.
Setelah pamannya meninggal, setiap tahun baru tukang cukur itu menangis dan teringat kata-kata pamannya. Sehingga, setiap bulan Februari tradisi potong rambut untuk keberuntungan ini dijadikan perayaan tahunan.
Setelah perayaan potong rambut dilakukan, beberapa keluarga juga merayakan tradisi tahunan ini dengan membuat pancake dan pangsit. (bbs/val)