MEDAN- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara (Sumut) berdasarkan sistem informasi logistik (silog) menyampaikan saat ini sudah 16 kabupaten/ kota yang telah menerima kiriman surat suara Pemilu dari perusahaan percetakan di Klaten, Jawa Tengah.
Namun baru empat daerah yang merima secara lengkap.
Adapun empat daerah dimaksud yaitu, kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Tapanuli Tengah (Tapteng), Kota Padangsidempuan dan Sibolga. Sedangkan 12 lagi yang belum lengkap meliputi, Medan, Nias, Gunung Sitoli, Deliserdang, Madina, Taput, Paluta, Palas, Nias Selatan, Nias Barat, Nias Utara, dan Humbahas. Sebagian besar kertas suara yang belum diterima untuk DPR RI, dan DPRD masing-masing daerah.
Dengan jumlah tersebut, masih ada 17 kabupaten/kota lagi yang belum menerima sedikitpun surat suara. Sementara waktu pelaksanaan pemungutan suara 9 April 2014 tinggal 32 hari lagi.
Ketua KPU Sumut Mulia Banurea mengatakan, pihaknya menerima data tersebut dari data silog secara otomatis dapat dilaporkan ke KPU Sumut oleh KPU kabupaten/kota.
“Sampai saat ini tidak ada kendala berarti di kabupaten/kota.
Untuk informasinya, petugas akan sharing kepada seluruh komisioner KPU Sumut,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Tebingtinggi melalui anggota devisi hukum, pengawasan dan hubungan antar lembaga Ridwan Napitupulu mengaku surat suara di Tebingtinggi sampai kini belum di terimah pihaknya.
“Hingga saat ini KPUD Tebingtinggi belum menerima surat suara yang didistribusikan langsung dari KPU Pusat, padahal pelaksanaan pemilu legislatif tinggal sebulan,” terang Ridwan Napitupulu.
Kendati begitu, Ridwan mengatakan, KPUD Tebingtinggi tetap optimis pelaksanaan pemilu akan berjalan aman dan lancar. Surat suara tersebut belum diterima, namun dalam penyortiran dan pelipatan surat suara nantinya, KPUD Tebingtinggi telah mempersiapkan sejumlah personel. Demikian halnya untuk pendistribusian logistik ke kecamatan dan dilanjutkan ke kelurahan, jadwalnya telah disusun KPUD Tebingtinggi.
“Menjadi permasalahan nantinya jika surat suara itu diterima ternyata banyak yang rusak, terpaksa harus kembali diminta penggantinya ke KPU Pusat dan membutuhkan waktu lama,” terangnya sedikit khawatir. (mag-2/ian/ndi)
