25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Wisata di Thailand ala Coffee & Cycling

Berkeliling di Thailand dengan bersepeda
Berkeliling di Thailand dengan bersepeda

SUMUTPOS.CO- Thailand punya banyak destinasi menarik untuk disinggahi. Salah satunya adalah Ayutthaya, kota dengan warisan cagar budaya yang menawan. Coffee & Cycling bersama 14 orang mengelilingi wilayah tersebut dengan bersepeda.

AYUTTHAYA merupakan kota tua di utara ibu kota Thailand, Bangkok. Di sana banyak terdapat peninggalan bersejarah dan puing-puing kerajaan yang menjadi warisan dunia dan dilindungi UNESCO. Terkenal dengan banyak wat atau candi yang indah serta pemandangan alam yang masih segar, kota kecil itu sering disinggahi turis.

Yang tak kalah menyenangkan, mengelilingi kota tersebut bisa dengan menggunakan sepeda santai. Tenang saja, bagi yang tidak punya atau bingung bagaimana membawa sepeda ke Ayutthaya, itu tidak masalah. Di kota yang dapat ditempuh selama sejam dari Bangkok dengan menggunakan kereta itu, banyak rental yang menyewakan sepeda. Tentu saja, jenisnya adalah city bike yang memang cocok untuk komuter atau bersepeda santai.

Coffee & Cycling, salah satu komunitas bersepeda asal Surabaya, telah membuktikan bahwa mengelilingi Ayutthaya dengan bersepeda sangat menyenangkan. Rasanya lebih puas daripada menggunakan bus bersama rombongan yang biasanya disediakan biro perjalanan wisata.

Untuk memudahkan penentuan posisi awal, rombongan yang terdiri atas sembilan pria dan lima perempuan itu memilih rental di seberang Stasiun Ayutthaya. Posisinya tak jauh dari Hotel Ayutthaya Riverside. Cukup dengan fotokopi paspor, sepeda dapat disewa sampai jam tujuh malam.

Meski tidak melewati jalur yang berat, mereka tetap harus jeli memilih sepeda, khususnya yang kondisinya terawat. Sadel yang terpasang sempurna dan rem yang masih berfungsi normal menjadi perhatian utama dalam memilih sepeda. “Saat menyewa, kita coba dulu apakah sepeda sudah aman dan nyaman untuk ditunggangi,” ujar Sugi Phang, penggagas traveling tersebut.

Berkomunikasi lebih banyak dengan petugas rental juga sangat diperlukan sebelum berangkat berkeliling dengan sepeda. Selain menjadi petunjuk awal, biasanya mereka juga berbagi informasi tentang kondisi perkotaan. Salah satunya masalah keamanan. Kebetulan, di tempat rental sepeda yang disewa rombongan Coffee & Cycling, petugas menyarankan agar barang berharga ditaruh di keranjang sepeda. Untuk menghindari tindak kejahatan, keranjang diberi pengaman dari karet.

Yang patut diwaspadai adalah jalan di depan stasiun karena merupakan jalan antarkota. Banyak truk besar dan transportasi angkutan masal yang lewat. Walaupun bukan jalan yang rawan, tapi perlu hati-hati.

Tekstur aspal di Ayutthaya cukup halus. Itu tidak menjadi hambatan untuk cyclist yang ingin bersepeda santai. Mereka pun tidak ngoyo karena ada tambahan dua personel perempuan yang tidak terbiasa menggunakan sepeda.

Selain mengobati rasa penasaran dengan sejarah dan keindahannya, tempat wisata itu dikunjungi karena letak antar-wat tidak jauh. Jaraknya sekitar 1,5 km. Dengan berkayuh santai, perjalanan dari satu wat ke wat yang lain membutuhkan waktu 15 menit. Rute berkeliling yang berjarak 10 km ditempuh selama 8 jam. (cik/c10/fat/jpnn)

Berkeliling di Thailand dengan bersepeda
Berkeliling di Thailand dengan bersepeda

SUMUTPOS.CO- Thailand punya banyak destinasi menarik untuk disinggahi. Salah satunya adalah Ayutthaya, kota dengan warisan cagar budaya yang menawan. Coffee & Cycling bersama 14 orang mengelilingi wilayah tersebut dengan bersepeda.

AYUTTHAYA merupakan kota tua di utara ibu kota Thailand, Bangkok. Di sana banyak terdapat peninggalan bersejarah dan puing-puing kerajaan yang menjadi warisan dunia dan dilindungi UNESCO. Terkenal dengan banyak wat atau candi yang indah serta pemandangan alam yang masih segar, kota kecil itu sering disinggahi turis.

Yang tak kalah menyenangkan, mengelilingi kota tersebut bisa dengan menggunakan sepeda santai. Tenang saja, bagi yang tidak punya atau bingung bagaimana membawa sepeda ke Ayutthaya, itu tidak masalah. Di kota yang dapat ditempuh selama sejam dari Bangkok dengan menggunakan kereta itu, banyak rental yang menyewakan sepeda. Tentu saja, jenisnya adalah city bike yang memang cocok untuk komuter atau bersepeda santai.

Coffee & Cycling, salah satu komunitas bersepeda asal Surabaya, telah membuktikan bahwa mengelilingi Ayutthaya dengan bersepeda sangat menyenangkan. Rasanya lebih puas daripada menggunakan bus bersama rombongan yang biasanya disediakan biro perjalanan wisata.

Untuk memudahkan penentuan posisi awal, rombongan yang terdiri atas sembilan pria dan lima perempuan itu memilih rental di seberang Stasiun Ayutthaya. Posisinya tak jauh dari Hotel Ayutthaya Riverside. Cukup dengan fotokopi paspor, sepeda dapat disewa sampai jam tujuh malam.

Meski tidak melewati jalur yang berat, mereka tetap harus jeli memilih sepeda, khususnya yang kondisinya terawat. Sadel yang terpasang sempurna dan rem yang masih berfungsi normal menjadi perhatian utama dalam memilih sepeda. “Saat menyewa, kita coba dulu apakah sepeda sudah aman dan nyaman untuk ditunggangi,” ujar Sugi Phang, penggagas traveling tersebut.

Berkomunikasi lebih banyak dengan petugas rental juga sangat diperlukan sebelum berangkat berkeliling dengan sepeda. Selain menjadi petunjuk awal, biasanya mereka juga berbagi informasi tentang kondisi perkotaan. Salah satunya masalah keamanan. Kebetulan, di tempat rental sepeda yang disewa rombongan Coffee & Cycling, petugas menyarankan agar barang berharga ditaruh di keranjang sepeda. Untuk menghindari tindak kejahatan, keranjang diberi pengaman dari karet.

Yang patut diwaspadai adalah jalan di depan stasiun karena merupakan jalan antarkota. Banyak truk besar dan transportasi angkutan masal yang lewat. Walaupun bukan jalan yang rawan, tapi perlu hati-hati.

Tekstur aspal di Ayutthaya cukup halus. Itu tidak menjadi hambatan untuk cyclist yang ingin bersepeda santai. Mereka pun tidak ngoyo karena ada tambahan dua personel perempuan yang tidak terbiasa menggunakan sepeda.

Selain mengobati rasa penasaran dengan sejarah dan keindahannya, tempat wisata itu dikunjungi karena letak antar-wat tidak jauh. Jaraknya sekitar 1,5 km. Dengan berkayuh santai, perjalanan dari satu wat ke wat yang lain membutuhkan waktu 15 menit. Rute berkeliling yang berjarak 10 km ditempuh selama 8 jam. (cik/c10/fat/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/