26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Keluarga Korban di Medan Tak Percaya

Pesawat Malaysia Airlines
Pesawat Malaysia Airlines

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Apa yang terjadi di Tiongkok tak jauh berbeda dengan di Medan. Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 370 asal Medan, Sugianto Lo (48) dan Vinny Cintya Tio (48) tidak percaya 100 persen dengan pernyataan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang menyatakan semua penumpang pesawat telah meninggal dunia. Keluarga pasangan suami istri tersebut masih menanti kabar yang akurat dari pihak maskapai.

Saat Sumut Pos mendatangi kediaman keluarga Sugianto Lo dan Vinny Cyntya Tio di Jalan Bilal Gang Idris No 65 Medan, Selasa (25/3) siang sekira pukul 11.30, terlihat jelas suasana duka dan risau masih menyelimuti.

Bahkan, air mata Suwarni (65), ibu kandung Sugianto Lo berulang kali menetes dipipi. Ia tak henti-hentinya menghapus air matanya dengan tisu yang terletak di meja ruang tamu. “Bagaimana kita mau tenang, makan enak pun terasa tidak enak. Saya terus memikirkan nasib anak saya itu,” ucapnya.

Selama lebih kurang 18 hari, pihak keluarga terus menanti kabar dari pihak Malaysia. “Kami terus tunggu kabar dari Malaysia. Belum tau gimana selanjutnya,” sambung Suwarni.

Tak lama berbincang, Siswanto (45), adik pertama Sugianto yang kebetulan duduk di ruang tamu meminta agar tidak terlalu banyak melontarkan pertanyaan pada ibunya. Sebab, pihak keluarga takut jika sewaktu-waktu Suwarni jatuh pingsan. “Tolong jangan disinggung-singgung kenangan-kenangan yang lalu-lalu ya. Nanti ibu saya bisa pingsan lagi,” ucap Siswanto.

Ia meyakini pernyataan yang dilontarkan PM Malaysia belum akurat. “Sampai sekarang ini kami hanya mencari informasi dari televisi. Memang pihak kedutaan (KBRI) di Malaysia selalu menghubungi kami. Mengenai berita dari Australia kabarnya belum pasti meninggal. Makanya masih simpang siur,” ujarnya.

Siswanto menuturkan, sejauh ini pihak keluarga tengah menunggu kabar dari Pemerintah Malaysia. “Makanya kita pun berharap agar pihak Malaysia memberi kabar yang akurat. Kalau keyakinan meninggal dunia itu susah. Soalnya, mereka pun masih belum tahu pasti di mana keberadaan pesawatnya,” ujar Siswanto.

Santi (40), adik Sugianto Lo, telah marah-marah kepada pihak maskapai yang meneleponnya sekitar pukul 10.30 WIB tadi. Santi itu juga memprotes pernyataan yang disampaikan Najib tadi malam. “Maunya kalau sudah ada bukti atau sudah lengkap, baru umumkan supaya pasti, sehingga tidak membuat keluarga makin risau,” ucap adik ipar Sugianto, Juhai.

Disinggung mengenai perasaan ibu kandung Sugianto terkait kabar pernyataan dari PM Malaysia, Juhai mengatakan Suwarni mengalami stres berat. Akibat kabar itu, Suwarni gundah gulana dan banyak diam serta merenung. Karena itu, kata Juhai, keluarganya khawatir dengan kesehatan Suwarni yang ditakutkan ‘nge-drop’. Terakhir, dia beberapa kali berobat karena sakit kencing manis. “Kalau penyakit lain setahu saya tidak ada dan mudah-mudahan sehat. Sekarang dia lagi sembahyang di klenteng kawasan Labuhan. Dia pergi bersama Siswanto,” sebutnya.

Disinggung mengenai perasaan ketiga anak Sugianto dan Vinny, Juhai menuturkan, Antonio Nugroho (anak pertama) sudah mengetahui informasi terbaru tersebut karena dia sama-sama menonton televisi. Antonio juga tidak percaya dengan kabar itu. “Dia juga tidak yakin dengan kabar terakhir itu. Karenanya, kita beri semangat terus supaya dia tetap kuat dan fokus dengan pendidikan di sekolahnya. Kalau Chandra (anak kedua) mencari tahu dari internet. Chandra Sulistio Nugroho (anak kedua) ini cukup pintar karena rasa keingintahuannya yang kuat dan dia yang sering memberi tahu keluarga mengenai informasi dari dunia maya,” ujarnya. Sementara, Ayu Sulistia (12), anak paling bungsu, terkadang masih sering menangis. Ia tidak begitu mengetahui informasi terbaru mengenai kedua orang tuanya.

Terpisah, saat Sumut Pos mendatangi kediaman keluarga Surti Boru Simanjuntak di Jalan Cangkir No. 44 terlihat tertutup rapat. Sumut Pos berusaha mengetuk pagar sembari menyapa, namun tidak ada jawaban.  Sumut Pos sempat menunggu hampir satu jam lamanya dari pukul 1 hingga 2 siang. Namun, tidak seorang pun keluar dari rumah tersebut. (ken/mia/dod/c5/kim/jpnn/mag-8/rbb)

 

Pesawat Malaysia Airlines
Pesawat Malaysia Airlines

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Apa yang terjadi di Tiongkok tak jauh berbeda dengan di Medan. Keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 370 asal Medan, Sugianto Lo (48) dan Vinny Cintya Tio (48) tidak percaya 100 persen dengan pernyataan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yang menyatakan semua penumpang pesawat telah meninggal dunia. Keluarga pasangan suami istri tersebut masih menanti kabar yang akurat dari pihak maskapai.

Saat Sumut Pos mendatangi kediaman keluarga Sugianto Lo dan Vinny Cyntya Tio di Jalan Bilal Gang Idris No 65 Medan, Selasa (25/3) siang sekira pukul 11.30, terlihat jelas suasana duka dan risau masih menyelimuti.

Bahkan, air mata Suwarni (65), ibu kandung Sugianto Lo berulang kali menetes dipipi. Ia tak henti-hentinya menghapus air matanya dengan tisu yang terletak di meja ruang tamu. “Bagaimana kita mau tenang, makan enak pun terasa tidak enak. Saya terus memikirkan nasib anak saya itu,” ucapnya.

Selama lebih kurang 18 hari, pihak keluarga terus menanti kabar dari pihak Malaysia. “Kami terus tunggu kabar dari Malaysia. Belum tau gimana selanjutnya,” sambung Suwarni.

Tak lama berbincang, Siswanto (45), adik pertama Sugianto yang kebetulan duduk di ruang tamu meminta agar tidak terlalu banyak melontarkan pertanyaan pada ibunya. Sebab, pihak keluarga takut jika sewaktu-waktu Suwarni jatuh pingsan. “Tolong jangan disinggung-singgung kenangan-kenangan yang lalu-lalu ya. Nanti ibu saya bisa pingsan lagi,” ucap Siswanto.

Ia meyakini pernyataan yang dilontarkan PM Malaysia belum akurat. “Sampai sekarang ini kami hanya mencari informasi dari televisi. Memang pihak kedutaan (KBRI) di Malaysia selalu menghubungi kami. Mengenai berita dari Australia kabarnya belum pasti meninggal. Makanya masih simpang siur,” ujarnya.

Siswanto menuturkan, sejauh ini pihak keluarga tengah menunggu kabar dari Pemerintah Malaysia. “Makanya kita pun berharap agar pihak Malaysia memberi kabar yang akurat. Kalau keyakinan meninggal dunia itu susah. Soalnya, mereka pun masih belum tahu pasti di mana keberadaan pesawatnya,” ujar Siswanto.

Santi (40), adik Sugianto Lo, telah marah-marah kepada pihak maskapai yang meneleponnya sekitar pukul 10.30 WIB tadi. Santi itu juga memprotes pernyataan yang disampaikan Najib tadi malam. “Maunya kalau sudah ada bukti atau sudah lengkap, baru umumkan supaya pasti, sehingga tidak membuat keluarga makin risau,” ucap adik ipar Sugianto, Juhai.

Disinggung mengenai perasaan ibu kandung Sugianto terkait kabar pernyataan dari PM Malaysia, Juhai mengatakan Suwarni mengalami stres berat. Akibat kabar itu, Suwarni gundah gulana dan banyak diam serta merenung. Karena itu, kata Juhai, keluarganya khawatir dengan kesehatan Suwarni yang ditakutkan ‘nge-drop’. Terakhir, dia beberapa kali berobat karena sakit kencing manis. “Kalau penyakit lain setahu saya tidak ada dan mudah-mudahan sehat. Sekarang dia lagi sembahyang di klenteng kawasan Labuhan. Dia pergi bersama Siswanto,” sebutnya.

Disinggung mengenai perasaan ketiga anak Sugianto dan Vinny, Juhai menuturkan, Antonio Nugroho (anak pertama) sudah mengetahui informasi terbaru tersebut karena dia sama-sama menonton televisi. Antonio juga tidak percaya dengan kabar itu. “Dia juga tidak yakin dengan kabar terakhir itu. Karenanya, kita beri semangat terus supaya dia tetap kuat dan fokus dengan pendidikan di sekolahnya. Kalau Chandra (anak kedua) mencari tahu dari internet. Chandra Sulistio Nugroho (anak kedua) ini cukup pintar karena rasa keingintahuannya yang kuat dan dia yang sering memberi tahu keluarga mengenai informasi dari dunia maya,” ujarnya. Sementara, Ayu Sulistia (12), anak paling bungsu, terkadang masih sering menangis. Ia tidak begitu mengetahui informasi terbaru mengenai kedua orang tuanya.

Terpisah, saat Sumut Pos mendatangi kediaman keluarga Surti Boru Simanjuntak di Jalan Cangkir No. 44 terlihat tertutup rapat. Sumut Pos berusaha mengetuk pagar sembari menyapa, namun tidak ada jawaban.  Sumut Pos sempat menunggu hampir satu jam lamanya dari pukul 1 hingga 2 siang. Namun, tidak seorang pun keluar dari rumah tersebut. (ken/mia/dod/c5/kim/jpnn/mag-8/rbb)

 

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/