27 C
Medan
Monday, October 21, 2024
spot_img

Dosen IAIN Sumut Kritis Diclurit Rampok

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Aksi kawanan perampok bersenjata kembali terjadi. Kali ini, Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara (Sumut), Rusdi Ananda (43), menjadi korban. Dia kritis setelah diclurit dan ditikam dengan pisau oleh perampok yang mendatangi rumahnya di Jalan Krakatau Gang Mulia No 25 Pasar III, Glugur Darat I, Medan Timur, Selasa (1/4) dini hari.

Sang dosen yang kritis pun kini dirawat intensif di RS Columbia Asia, Medan. Tidak itu saja, harta bendanya pun berhasil digasak maling bersenjata itu.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Sumut Pos dari rumah korban Selasa (1/4) siang, perampokan ini terjadi ketika korban hendak salat subuh di rumahnya. Saat mendengar azan subuh, korban terbangun dan kemudian ingin mengambil air wudhu. Ketika keluar dari kamar anaknya dengan keadaan setengah sadar, korban terkejut melihat dua perampok yang langsung menghajarnya dengan clurit dan pisau. Kedua mata dan mulut korban pun ditutup dengan lakban. Selanjutnya korban disekap di dalam kamar anaknya dengan kedua tangan diikat menggunakan kabel televisi.

Pelaku yang melihat penghuni rumah saat itu sedang sendirian dan sudah tak berdaya, langsung menggasak barang-barang berharga milik korban. Laptop, perhiasan dan benda berharga lainnya berhasil dibawa kabur pelaku.

Saksi mata, Ati (57), tetangga korban yang tinggal persis di depan rumahnya tidak mengetahui pasti kejadian perampokan tersebut. Ia hanya mengetahui saat korban berteriak minta tolong. “Biasanya jam 6 pagi, saya dan suami mengantarkan anak saya yang mau berangkat kerja sampai depan rumah. Tapi, pas saya lihat Pak Rusdi minta tolong di depan teras rumahnya. Lalu, saya dan suami langsung bergegas menolongnya. Kemudian, kami langsung panggil anak laki-laki saya untuk mencari becak motor supaya Pak Rusdi segera dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya kepada Sumut Pos.

“Pas saya sama suami nolong bapak itu, tangannya masih terikat kabel. Dia sempat menyender di pagar rumahnya. Katanya dia baru aja dirampok orang, perampoknya masuk dari belakang rumah,” tambah Ati.

Setelah becak motor datang, kata Ati, dengan kondisi masih berlumuran darah korban langsung dilarikan ke RS Haji Medan. Setibanya di sana, korban diberikan pertolongan intensif. “Namun, tidak berapa lama pegawai RS Haji Medan merujuk Pak Rusdi ke RS Columbia Asia dengan alasan medis. Sampai di RS Columbia Asia, kami menghubungi istri dan keluarganya agar segera datang. Setelah keluarga Pak Rusdi datang, kami langsung pulang,” jelasnya.

Reza Pahlevi, kemenakan korban, anak dari kakak istri korban menuturkan, pamannya mengalami luka tusukan di bagian punggung dan kepala. Pagi tadi, sudah dioperasi tetapi keadaannya masih belum sadar. “Luka tusukannya tembus sampai ke paru-paru,” ucapnya.

Reza menuturkan, para pelaku masuk dari jendela belakang dan mengambil dua unit laptop, handphone, kamera, jam tangan, perhiasan emas dan uang yang belum diketahui jumlahnya. “Kemungkinan paman saya itu mengenali pelaku, karena pelaku berusaha menutupi matanya agar tidak dikenali. Kebetulan juga, lampu di rumah tengah dimatikan sehingga pandangannya sedikit kabur,” sebut Reza.

Ditanya mengenai beberapa pekerja bangunan yang biasanya bekerja di rumah pamannya, Reza tidak mengetahui pasti karena dirinya tidak tinggal di rumah tersebut. “Paman saya yang tahu pekerja bangunan itu, tapi sekarang kondisinya masih parah,” ucapnya.

Beberapa petugas Polsek Medan Timur dan Identifikasi Polresta Medan yang mendapat informasi turun ke lokasi. Para petugas kepolisian tersebut langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan meminta keterangan keluarga korban serta saksi mata. Petugas pun membawa beberapa barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syaifurrahman yang juga turun ke TKP menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus perampokan tersebut. “Hasil pemeriksaan sementara, pelaku lebih dari 3 orang dengan menggunakan senjata tajam. Perkiraan pelaku, rumah korban dikiranya kosong tetapi karena kepergok penghuni rumah, sehingga pelaku berusaha melukai korbannya,” kata Syaifurrahman.

Ia menduga, para pelaku merupakan orang sudah mengetahui gambaran lokasi rumah korban. Disinggung mengenai dugaan para pelaku merupakan pekerja bangunan, Syaifurrahman belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan. “Sepertinya korban mengenal pelaku, tetapi lataran kepergok korban pelaku langsung berusaha menyerang korban dengan membabi buta,” tukasnya.

Dari RS Columbia, ibu korban Rosdiani menuturkan, pada saat kejadian istri korban Titin bersama 3 anaknya berada di Pematangsiantar. “Istrinya sudah ditelepon dan sudah datang ke Medan. Sekarang lagi di kantor polisi,” ucap Rosdiani.

Berdasarkan cerita yang didengarnya, perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang itu mengikat tangan anaknya dengan kabel televisi. “Rumah anak saya inikan lagi direnovasi, kemungkinan perampok berfikir rumah itu kosong dan gak ada orangnya,” terangnya sedih. (mag-8/nit/rbb)

 

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Aksi kawanan perampok bersenjata kembali terjadi. Kali ini, Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumatera Utara (Sumut), Rusdi Ananda (43), menjadi korban. Dia kritis setelah diclurit dan ditikam dengan pisau oleh perampok yang mendatangi rumahnya di Jalan Krakatau Gang Mulia No 25 Pasar III, Glugur Darat I, Medan Timur, Selasa (1/4) dini hari.

Sang dosen yang kritis pun kini dirawat intensif di RS Columbia Asia, Medan. Tidak itu saja, harta bendanya pun berhasil digasak maling bersenjata itu.

Berdasarkan keterangan yang dihimpun Sumut Pos dari rumah korban Selasa (1/4) siang, perampokan ini terjadi ketika korban hendak salat subuh di rumahnya. Saat mendengar azan subuh, korban terbangun dan kemudian ingin mengambil air wudhu. Ketika keluar dari kamar anaknya dengan keadaan setengah sadar, korban terkejut melihat dua perampok yang langsung menghajarnya dengan clurit dan pisau. Kedua mata dan mulut korban pun ditutup dengan lakban. Selanjutnya korban disekap di dalam kamar anaknya dengan kedua tangan diikat menggunakan kabel televisi.

Pelaku yang melihat penghuni rumah saat itu sedang sendirian dan sudah tak berdaya, langsung menggasak barang-barang berharga milik korban. Laptop, perhiasan dan benda berharga lainnya berhasil dibawa kabur pelaku.

Saksi mata, Ati (57), tetangga korban yang tinggal persis di depan rumahnya tidak mengetahui pasti kejadian perampokan tersebut. Ia hanya mengetahui saat korban berteriak minta tolong. “Biasanya jam 6 pagi, saya dan suami mengantarkan anak saya yang mau berangkat kerja sampai depan rumah. Tapi, pas saya lihat Pak Rusdi minta tolong di depan teras rumahnya. Lalu, saya dan suami langsung bergegas menolongnya. Kemudian, kami langsung panggil anak laki-laki saya untuk mencari becak motor supaya Pak Rusdi segera dibawa ke rumah sakit,” ungkapnya kepada Sumut Pos.

“Pas saya sama suami nolong bapak itu, tangannya masih terikat kabel. Dia sempat menyender di pagar rumahnya. Katanya dia baru aja dirampok orang, perampoknya masuk dari belakang rumah,” tambah Ati.

Setelah becak motor datang, kata Ati, dengan kondisi masih berlumuran darah korban langsung dilarikan ke RS Haji Medan. Setibanya di sana, korban diberikan pertolongan intensif. “Namun, tidak berapa lama pegawai RS Haji Medan merujuk Pak Rusdi ke RS Columbia Asia dengan alasan medis. Sampai di RS Columbia Asia, kami menghubungi istri dan keluarganya agar segera datang. Setelah keluarga Pak Rusdi datang, kami langsung pulang,” jelasnya.

Reza Pahlevi, kemenakan korban, anak dari kakak istri korban menuturkan, pamannya mengalami luka tusukan di bagian punggung dan kepala. Pagi tadi, sudah dioperasi tetapi keadaannya masih belum sadar. “Luka tusukannya tembus sampai ke paru-paru,” ucapnya.

Reza menuturkan, para pelaku masuk dari jendela belakang dan mengambil dua unit laptop, handphone, kamera, jam tangan, perhiasan emas dan uang yang belum diketahui jumlahnya. “Kemungkinan paman saya itu mengenali pelaku, karena pelaku berusaha menutupi matanya agar tidak dikenali. Kebetulan juga, lampu di rumah tengah dimatikan sehingga pandangannya sedikit kabur,” sebut Reza.

Ditanya mengenai beberapa pekerja bangunan yang biasanya bekerja di rumah pamannya, Reza tidak mengetahui pasti karena dirinya tidak tinggal di rumah tersebut. “Paman saya yang tahu pekerja bangunan itu, tapi sekarang kondisinya masih parah,” ucapnya.

Beberapa petugas Polsek Medan Timur dan Identifikasi Polresta Medan yang mendapat informasi turun ke lokasi. Para petugas kepolisian tersebut langsung melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan meminta keterangan keluarga korban serta saksi mata. Petugas pun membawa beberapa barang bukti untuk penyelidikan lebih lanjut.

Kanit Reskrim Polsek Medan Timur, AKP Syaifurrahman yang juga turun ke TKP menyebutkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan kasus perampokan tersebut. “Hasil pemeriksaan sementara, pelaku lebih dari 3 orang dengan menggunakan senjata tajam. Perkiraan pelaku, rumah korban dikiranya kosong tetapi karena kepergok penghuni rumah, sehingga pelaku berusaha melukai korbannya,” kata Syaifurrahman.

Ia menduga, para pelaku merupakan orang sudah mengetahui gambaran lokasi rumah korban. Disinggung mengenai dugaan para pelaku merupakan pekerja bangunan, Syaifurrahman belum bisa memastikan karena masih dalam proses penyelidikan. “Sepertinya korban mengenal pelaku, tetapi lataran kepergok korban pelaku langsung berusaha menyerang korban dengan membabi buta,” tukasnya.

Dari RS Columbia, ibu korban Rosdiani menuturkan, pada saat kejadian istri korban Titin bersama 3 anaknya berada di Pematangsiantar. “Istrinya sudah ditelepon dan sudah datang ke Medan. Sekarang lagi di kantor polisi,” ucap Rosdiani.

Berdasarkan cerita yang didengarnya, perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang itu mengikat tangan anaknya dengan kabel televisi. “Rumah anak saya inikan lagi direnovasi, kemungkinan perampok berfikir rumah itu kosong dan gak ada orangnya,” terangnya sedih. (mag-8/nit/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/