BEIJING, SUMUTPOS.CO – Letnan Jenderal Gu Junshan tidak bisa lagi menikmati hidup enak dari hasil mengeruk uang rakyat. Mantan perwira senior angkatan darat tersebut didakwa dengan tuduhan korupsi. Itu terjadi setelah harta kekayaannya terkuak kepada publik. Gu terbukti memiliki belasan rumah mewah, patung dari emas, dan minuman keras berharga sangat mahal.
Mantan kepala Deputi Logistik Tentara Pembebasan Rakyat tersebut adalah pejabat militer tertinggi yang menjalani sidang sejak 2006. Tuduhan yang dilekatkan terhadap dirinya adalah penggelapan, penyuapan, serta penyalahgunaan kekuatan dan keuangan negara.
Kasus yang menjerat Gu itu berawal dari andilnya dalam proyek pengadaan perumahan dan infrastruktur bagi 2,3 juta anggota militer Tiongkok. Investigasi pada kasus Gu sudah dilakukan lebih dari dua tahun. Seiring dengan investigasi tersebut, posisi penting Gu pun terhapuskan.
Dalam awal penyelidikan pada 2012, nama Gu hilang dari daftar personel departemen logistik. Kemudian, namanya juga hilang dari website milik Kementerian Pertahanan. Pada tahun itu juga, jabatannya di militer yang dirintis sejak 1971 dicopot.
Kehidupan mewah Gu bisa dilihat dari harta kekayaannya. Dia mempunyai lusinan apartemen di pusat Kota Beijing. Mansion milik dirinya di Puyang, Provinsi Henan, memiliki hiasan yang terbuat dari emas. Yaitu, miniatur perahu emas, tempat cuci tangan emas, dan patung emas Mao Zedong.
Rumah seluas satu hektare tersebut juga didesain layaknya kota terlarang. Yakni, desainnya menyerupai bekas istana kerajaan di Beijing. “Pihak berwenang menyita patung emas Mao Zedong, emas batangan, dan 20 peti minuman keras kelas atas. Semua diangkut dalam empat truk,” ujar seorang sumber yang dikutip kantor berita Xinhua.
Sebagian besar dari harta yang disita tersebut ditaruh di ruang bawah tanah mansion. Menurut sumber itu, kekayaan yang disita tersebut hanya sedikit dari harta kekayaan yang merupakan hasil korupsi Gu selama ini.
Diadilinya Gu ditengarai merupakan salah satu gebrakan Presiden Tiongkok Xi Jinping. Sejak menjabat, dia memang bersumpah untuk memberantas korupsi di Negeri Tirai Bambu tersebut. Xi bahkan sempat menyatakan akan memberantas korupsi layaknya harimau. Namun, pengamat menyatakan bahwa belum ada reformasi sistem untuk mencegah korupsi terus terjadi. (AFP/Xinhua/sha/c14/tia)