SUMUTPOS.CO – Pembelajaran mengenai agama di sekolah dan kampus memang penting untuk pendidikan moral pelajar. Namun bagaimana jika yang dijadikan mata kuliah agama di kampus adalah “Agama Harry Potter”?
Sebuah kampus seni Centre College Danville di Kentucky, Amerika Serikat, mulai menawarkan mata kuliah agama yang berdasarkan “Teologi Harry Potter”. Mata kuliah tersebut diharapkan bisa menjadi pembelajaran mahasiswa mengenai konsep teologi tentang Tuhan, dosa dan keimanan.
Dalam kelas tersebut diajarkan mengenai pengertian teologi seperti konsep ketuhanan, dosa, dan keimanan yang dianggap masalah dari perbuatan jahat melalui film-film “Harry Potter”. Karena itu para mahasiswa yang akan mengambil kelas tersebut harus membaca buku karya J.K Rowling yaitu Harry Potter and the Sorcerer’s Stone, Harry Potter and the Half-Blood Prince, dan Harry Potter and the Deathly Hallows.
Memang hal tersebut sangat mengherankan mengingat film Harry Potter dianggap anti-religius dan anti-Kristen. Harry dalam film tersebut juga digambarkan seorang penyihir bahkan dianggap setan. Seorang sumber mengatakan bahwa masyarakat yang menganggap demikian terlalu menggabungkan film Harry Potter dengan agama.
“Sebenarnya apakah seri film tersebut benar-benar berisi hiburan yang menggambarkan karakteristik pahlawan atau pahlawan Kristen?” ucap sumber itu. “Apakah Harry Potter itu Tuhan? Apakah ada konsep dosa dan penyelamatan?”
Mata kuliah ini telah dimulai sejak Januari lalu dan diipimpin oleh Profesor Lee Jefferson. Ia sebelumnya juga pernah mengajar mata kuliah serupa melalui serial komik superhero. Profesor Lee juga mengatakan serial Harry Potter ini adalah fenomena lintas generasi yang memuat tema agamanya jadi cukup kental. “Sebagai pembaca saya sangat menikmatinya dan sebagai sarjana saya melihat nilai-nilai pendidikan di sana,” ucapnya. (bbs/far)