29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Lomba Menanam Sengon

TEBING TINGGI- Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kota Tebing Tinggi diwarnai lomba menanam 5.000 batang pohon sengon di bantaran Sungai Padang. Acara yang digelar Pemko Tebing Tinggi melalui Kantor Lingkungan Hidup di halaman Kantor Kelurahan Bulian itu diawali dengan penanaman pohon oleh Plt Wali Kota Tebing Tinggi Drs  Hadi Winarno, Minggu (15/5) lalu.

Para peserta kelompok perlombaan yang terdiri dari sejumlah lembaga pendidikan dan organisasi sosial kemasyarakatan di kota itu diharuskan menanam sedikitnya 30 pohon sengon di bantaran Sungai Padang, dimana setiap kelompok diberikan areal 4 x 4 meter dengan penilaian kerapian menanam, kebersihan areal, kekompakan serta slogan yang diusung pada hari peringatan tersebut.

Tampil sebagai Juara I,II dan III masing-masing Kelurahan Bagelen, Dinas Kebersihan dan Yayasan Budha Tzu Chi dengan memperoleh trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Sedangkan Juara Harapan I, II dan III masing-masing SMK N 1 Tebing Tinggi, Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Tebing Tinggi serta LSM Pencinta Sungai Kecambah.

Plt Wali Kota Tebing Tinggi Drs  Hadi Winarno mengatakan, hutan merupakan komponen penting bagi bumi dalam peranannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, laju kerusakan hutan masih lebih cepat dibandingkan laju pemulihannya. Kerusakan hutan sekitar 1,1 juta hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemampuan untuk pemulihan hanya 0,5 juta hektar per tahun sehingga diperkirakan laju kerusakan hutan di Indonesia sekitar 2 persen per tahunnya. “Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat agar sama menjaga dan melestarikan hutan, jangan sampai hutan rusak karena akan menyusahkan kita juga nantinya, sungai akan banjir, ekosistem hutan rusak, burung enggan bernyanyi, ikan enggan mengibaskan ekornya, dan kupu –kupu enggan terbang,” kata Hadi Winarno.

Jaini Purba, seorang peserta perlombaan menanam pohon berharap kegiatan jangan hanya digelar setahun sekali. “Maunya acara seperti ini diadakan jangan hanya setahun sekali saja, sekiranya tanpa hadiah pun saya mau ikut acara ini. Bisa dibayangkan sekiranya seluruh masyarakat Tebing Tinggi terutama yang tinggal dibantaran Sungai Padang ini ikut, maka sungai ini akan indah, airnya pun jernih dan tentunya banyak ikan di dalamnya. Enaklah mancing jadinya,” beber Jaini.

Selain diisi dengan acara lomba menanam pohon sengon, Hari Lingkungan Hidup yang mengambil tema Hutan Penyangga Kehidupan juga diramaikan dengan simulasi penggunaan perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana (BPB) yang baru pertama kali digelar dikota Tebing Tinggi. (mag-3)

TEBING TINGGI- Peringatan Hari Lingkungan Hidup di Kota Tebing Tinggi diwarnai lomba menanam 5.000 batang pohon sengon di bantaran Sungai Padang. Acara yang digelar Pemko Tebing Tinggi melalui Kantor Lingkungan Hidup di halaman Kantor Kelurahan Bulian itu diawali dengan penanaman pohon oleh Plt Wali Kota Tebing Tinggi Drs  Hadi Winarno, Minggu (15/5) lalu.

Para peserta kelompok perlombaan yang terdiri dari sejumlah lembaga pendidikan dan organisasi sosial kemasyarakatan di kota itu diharuskan menanam sedikitnya 30 pohon sengon di bantaran Sungai Padang, dimana setiap kelompok diberikan areal 4 x 4 meter dengan penilaian kerapian menanam, kebersihan areal, kekompakan serta slogan yang diusung pada hari peringatan tersebut.

Tampil sebagai Juara I,II dan III masing-masing Kelurahan Bagelen, Dinas Kebersihan dan Yayasan Budha Tzu Chi dengan memperoleh trofi, piagam penghargaan dan uang pembinaan. Sedangkan Juara Harapan I, II dan III masing-masing SMK N 1 Tebing Tinggi, Majelis Lingkungan Hidup Muhammadiyah Tebing Tinggi serta LSM Pencinta Sungai Kecambah.

Plt Wali Kota Tebing Tinggi Drs  Hadi Winarno mengatakan, hutan merupakan komponen penting bagi bumi dalam peranannya untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Namun, laju kerusakan hutan masih lebih cepat dibandingkan laju pemulihannya. Kerusakan hutan sekitar 1,1 juta hektar per tahun di Indonesia, sedangkan kemampuan untuk pemulihan hanya 0,5 juta hektar per tahun sehingga diperkirakan laju kerusakan hutan di Indonesia sekitar 2 persen per tahunnya. “Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat agar sama menjaga dan melestarikan hutan, jangan sampai hutan rusak karena akan menyusahkan kita juga nantinya, sungai akan banjir, ekosistem hutan rusak, burung enggan bernyanyi, ikan enggan mengibaskan ekornya, dan kupu –kupu enggan terbang,” kata Hadi Winarno.

Jaini Purba, seorang peserta perlombaan menanam pohon berharap kegiatan jangan hanya digelar setahun sekali. “Maunya acara seperti ini diadakan jangan hanya setahun sekali saja, sekiranya tanpa hadiah pun saya mau ikut acara ini. Bisa dibayangkan sekiranya seluruh masyarakat Tebing Tinggi terutama yang tinggal dibantaran Sungai Padang ini ikut, maka sungai ini akan indah, airnya pun jernih dan tentunya banyak ikan di dalamnya. Enaklah mancing jadinya,” beber Jaini.

Selain diisi dengan acara lomba menanam pohon sengon, Hari Lingkungan Hidup yang mengambil tema Hutan Penyangga Kehidupan juga diramaikan dengan simulasi penggunaan perahu karet dari Badan Penanggulangan Bencana (BPB) yang baru pertama kali digelar dikota Tebing Tinggi. (mag-3)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/