25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Final Sesuai Impian Sang Pahlawan

beto_thumbPenjaga gawang Sevilla Beto mendapatkan apresiasi tinggi usai laga final  Europa League di Juventus Stadium, kemarin (15/5) dinihari WIB. Dua penyelamatan yang dilakukannya di fase adu penalti menjadi penentu Sevilla meraih gelar Europa League 2013-2014. Dua penyelamatan tersebut seakan menjadi klimaks bagi kegemilangannya mementahkan peluang demi peluang yang diperoleh Benfica sepanjang laga.

Penjaga gawang 32 tahun itu tak mau terlalu dielu-elukan atas aksi heroiknya dalam drama adu penalti. Dia malah menilai rekan setimnya, Kevin Gamiero lebih pantas diberi apresiasi karena berperan sebagai penentu keberhasilan Sevilla mengangkat piala, lewat keberhasilan menunaikan tugas menjadi penendang penentu.

“Setelah menggagalkan (tembakan) Oscar Cardozo dan Rodrigo, saya hanya berharap dia (Gamiero) bisa mencetak gol. Dan ketika dia berhasil melakukannya, hati saya seperti mau meledak,” ujar Beto di situs resmi UEFA.

Beto juga memberikan aplaus untuk fans Sevilla yang kebetulan sangat banyak berada di belakang gawang yang dipakai sebagai arena adu penalti. Menurutnya, hal itu seakan memberi pertandan pada Sevilla untuk menang. Hal seperti itu, kata kiper asal Portugal itersebut sebagai salah satu hal yang tak bisa diprediksi dalam drama adu penalti.

“Final berjalan seperti yang saya impikan. Berakhir dengan cara terbaik untuk Sevilla, bukan hanya bagi saya,” ujarnya.

Tak ada resep khusus yang dipakai Beto saat menghadapi tekanan dalam adu penalti. Menurutnya, hanya kepercayaan diri yang membantunya menghadapi tantangan.

“Tak ada yang benar-benar bisa memprediksi yang akan terjadi. Hasil adu penalti selalu di luar prediksi, meski anda mengenal pemain di hadapan, begitu pula mereka. Semua bergantung pada reaksi di momen terakhir, berdasar insting. Jangan lupa, butuh kekuatan di kedua kaki untuk melompat,” terangnya.

Beto datang ke Sevilla di bursa transfer musim dingin 2013 dari klub Portugal, Braga. Dia langsung menjadi pilihan utama pelatih Unai Emery selepas perginya Diego Lopez ke Real Madrid dan cederanya kiper senior Andres Palop.


Sebuah kebanggaan menjadi bagian dari tim ini dan saya mendidkasikan trofi untuk ayah saya yang saya yakin di mana pun dia selalu sangat bangga pada saya. Saya juga mendedikasikan ini pada ibu saya,” terangnya. (ady)

beto_thumbPenjaga gawang Sevilla Beto mendapatkan apresiasi tinggi usai laga final  Europa League di Juventus Stadium, kemarin (15/5) dinihari WIB. Dua penyelamatan yang dilakukannya di fase adu penalti menjadi penentu Sevilla meraih gelar Europa League 2013-2014. Dua penyelamatan tersebut seakan menjadi klimaks bagi kegemilangannya mementahkan peluang demi peluang yang diperoleh Benfica sepanjang laga.

Penjaga gawang 32 tahun itu tak mau terlalu dielu-elukan atas aksi heroiknya dalam drama adu penalti. Dia malah menilai rekan setimnya, Kevin Gamiero lebih pantas diberi apresiasi karena berperan sebagai penentu keberhasilan Sevilla mengangkat piala, lewat keberhasilan menunaikan tugas menjadi penendang penentu.

“Setelah menggagalkan (tembakan) Oscar Cardozo dan Rodrigo, saya hanya berharap dia (Gamiero) bisa mencetak gol. Dan ketika dia berhasil melakukannya, hati saya seperti mau meledak,” ujar Beto di situs resmi UEFA.

Beto juga memberikan aplaus untuk fans Sevilla yang kebetulan sangat banyak berada di belakang gawang yang dipakai sebagai arena adu penalti. Menurutnya, hal itu seakan memberi pertandan pada Sevilla untuk menang. Hal seperti itu, kata kiper asal Portugal itersebut sebagai salah satu hal yang tak bisa diprediksi dalam drama adu penalti.

“Final berjalan seperti yang saya impikan. Berakhir dengan cara terbaik untuk Sevilla, bukan hanya bagi saya,” ujarnya.

Tak ada resep khusus yang dipakai Beto saat menghadapi tekanan dalam adu penalti. Menurutnya, hanya kepercayaan diri yang membantunya menghadapi tantangan.

“Tak ada yang benar-benar bisa memprediksi yang akan terjadi. Hasil adu penalti selalu di luar prediksi, meski anda mengenal pemain di hadapan, begitu pula mereka. Semua bergantung pada reaksi di momen terakhir, berdasar insting. Jangan lupa, butuh kekuatan di kedua kaki untuk melompat,” terangnya.

Beto datang ke Sevilla di bursa transfer musim dingin 2013 dari klub Portugal, Braga. Dia langsung menjadi pilihan utama pelatih Unai Emery selepas perginya Diego Lopez ke Real Madrid dan cederanya kiper senior Andres Palop.


Sebuah kebanggaan menjadi bagian dari tim ini dan saya mendidkasikan trofi untuk ayah saya yang saya yakin di mana pun dia selalu sangat bangga pada saya. Saya juga mendedikasikan ini pada ibu saya,” terangnya. (ady)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/