BERASTAGI, SUMUTPOS.CO – Setelah dikubur lebih dari dua bulan, makam Limun Ginting (70) di pekuburan umum Desa Cinta Rayat kembali dibongkar tim forensik Polda Sumut, Sabtu (14/6) siang. Pihak keluarga mencurigai kematian Limun dan menduga tewas dianiaya.
Pembongkaran makam dipimpin AKP Irianto Kapolsek Simpang Empat, Sofyan Ginting Kades Desa Cinta Rayat, dan sejumlah kerabat merupakan tindak lanjut atas permintaan keluarga.
Kecurigaan berawal dari ditemukannya sandal, topi, botol air mineral, bambu bercak darah, dan makanan ringan di lokasi penemuan jenazah pada Rabu (9/4) lalu.
Pantauan di lokasi, beberapa polisi dibantu warga tampak membongkar kuburan lalu meletakkan jasad Limun ke meja yang telah disiapkan. Selanjutnya, tim forensic meneliti seluruh bagian tubuh korban dari kulit hingga tulang tangan, kaki, kepala, perut dan lainnya. Usai diperoleh hasil yang maksimal, jenazah kembali dikuburkan.
“Kita belum dapat pastikan sebab pastinya korban tewas, karena masih menunggu hasil outopsi ini. Sehingga sampai kini belum ada dugaan apapun yang dapat kami sampaikan, walaupun sudah dilakukan pemeriksaan terhadap 15 orang saksi,” ujar AKP Irianto.
Namun begitu, bila nantinya ada timbul temuan terbaru, tentu saja sambung Irianto, pihaknya akan menindaklanjuti agar kasus ini terungkap latar belakangnya.
Sementara itu, seorang anak senina korban, Jewandi Ginting (30) warga Desa Cinta Rayat menyebutkan, langkah mengambil jalan outopsi adalah demi memperjelas semua temuan di sekitar TKP.
“Lengan kaki dan tangan korban sudah terlepas. Darisana sebenarnya kami curiga hingga meminta agar ini diusut ulang. Kalau tadi wajar tentu kami dapat terima, ini sudah di dalam semak semak, tentu harus diperjelas,” terang Ginting.
Tewasnya Limun Ginting terungkap saat pemilihan umum legislative lalu, setelah tidak diketahui keberadaannya sekitar dua minggu. Korban ditemukan tewas di sekitar areal perladangannya Juma Lajangan/Talun Desa Cinta Rayat Kecamatan Merdeka, Rabu (9/4) sekira pukul 10.00 wib.
Orang yang pertama kali menemukannya yakni Nelwan Surbakti dan kawan kawan, setelah mereka berusaha mencari cari Limun selama beberapa hari terakhir. Korban didapati sudah tiada bernyawa dengan kondisi telungkup.
Tak ayal menurut Kepala Desa Cinta Rayat, Sofyan Ginting saat itu, temuan jenazah korban sempat membuat suasana Pileg di Desa Cinta Rayat heboh. (nang/ras/bd)