29 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

AS Terjunkan Pasukan Tambahan ke Iraq

ISIL
ISIL

BAGHDAD, SUMUTPOS.CO – Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL) belum berhenti menumpahkan darah di Iraq. Kemarin (17/6) serangan kelompok militan Sunni itu makin mendekati Kota Baghdad. Di wilayah utara ISIL menyerang sebuah penjara dan mengakibatkan sekitar 40 tahanan tewas.

Bertujuan menguasai ibu kota Iraq, ISIL terus melancarkan serangan ke kota-kota di sekitar Baghdad. Tepatnya, kota-kota dalam radius 60 kilometer dari kota pemerintahan Iraq tersebut. Setelah Tal Afar yang mereka rebut Senin lalu (16/6), militan radikal itu menyasar Baquba kemarin. Namun, ISIL mendapatkan perlawanan sengit pasukan pemerintah di Baquba.

“Militan sempat menguasai Baquba beberapa saat sebelum akhirnya dipukul mundur pasukan pemerintah,” terang salah seorang pejabat pemerintah. Keberhasilan ISIL merebut Baquba meski hanya sebentar menunjukkan betapa kuatnya strategi serang militan yang berkiblat pada Al Qaeda tersebut. Sebab, Baquba merupakan kota yang paling dekat dengan Baghdad.

Kendati belum bisa menguasai Baghdad, ISIL tidak berhenti berusaha. Kemarin mereka melebarkan pengaruh di Tal Afar. Kota strategis yang mayoritas penduduknya kaum Syiah itu jatuh ke tangan ISIL sejak Senin malam lalu. Kini ISIL sudah menguasai sebagian besar wilayah kota yang berbatasan langsung dengan Syria tersebut.

Serangan ISIL yang makin agresif membuat Amerika Serikat (AS) khawatir. Kemarin Washington menerjunkan pasukan tambahan untuk memperketat penjagaan di Kedutaan Besar AS. Pentagon mengirim sekitar 300 serdadu yang ditugaskan di Iraq dan sekitarnya. Tugas utama mereka adalah mengamankan aset AS di Iraq dan kawasan Timur Tengah.

Presiden Barack Obama masih membuka lebar peluang militer melancarkan serangan udara di Iraq. Tepatnya, serangan udara dengan pesawat tanpa awak alias drone. Namun, opsi tersebut bukanlah solusi yang baik guna mengakhiri aksi militan. Opsi lain yang kini masih dipertimbangkan AS adalah menerjunkan pasukan khusus untuk berperang melawan militan.

Senin lalu Menteri Luar Negeri John Kerry menegaskan bahwa Washington sedang mempertimbangkan serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak. AS menolak kerja sama militer dengan Iran guna membantu pemerintahan Perdana Menteri (PM) Nuri Al Maliki memerangi militan. Meski bisa memukul mundur ISIL dan merebut kembali beberapa kota, pasukan Iraq kewalahan menghadapi mereka.

“Militer (Iraq) bukanlah kesatuan yang matang,” ujar Anthony Cordesman dari Center for Strategic and International Studies. Tidak hanya kurang pengalaman, mental para serdadu Iraq juga belum terbentuk. Buktinya, mereka memilih menyerah saat ISIL menyerbu pos jaga dan melucuti senjata mereka. Fenomena yang sama terlihat di kepolisian Iraq.

Sejauh ini ISIL sudah menguasai Kota Fallujah, Kota Mosul, Kota Tikrit, dan Kota Kirkuk yang merupakan penghasil minyak bumi. Teror ISIL telah membuat ratusan ribu warga Iraq mengungsi. Rata-rata mereka mengungsi ke kota-kota perbatasan atau ke negara tetangga. Awal pekan ini AS dan Australia juga mengevakuasi sebagian staf diplomatik mereka ke luar Baghdad serta ke Jordania. (AP/AFP/hep/c19/tia)

ISIL
ISIL

BAGHDAD, SUMUTPOS.CO – Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL) belum berhenti menumpahkan darah di Iraq. Kemarin (17/6) serangan kelompok militan Sunni itu makin mendekati Kota Baghdad. Di wilayah utara ISIL menyerang sebuah penjara dan mengakibatkan sekitar 40 tahanan tewas.

Bertujuan menguasai ibu kota Iraq, ISIL terus melancarkan serangan ke kota-kota di sekitar Baghdad. Tepatnya, kota-kota dalam radius 60 kilometer dari kota pemerintahan Iraq tersebut. Setelah Tal Afar yang mereka rebut Senin lalu (16/6), militan radikal itu menyasar Baquba kemarin. Namun, ISIL mendapatkan perlawanan sengit pasukan pemerintah di Baquba.

“Militan sempat menguasai Baquba beberapa saat sebelum akhirnya dipukul mundur pasukan pemerintah,” terang salah seorang pejabat pemerintah. Keberhasilan ISIL merebut Baquba meski hanya sebentar menunjukkan betapa kuatnya strategi serang militan yang berkiblat pada Al Qaeda tersebut. Sebab, Baquba merupakan kota yang paling dekat dengan Baghdad.

Kendati belum bisa menguasai Baghdad, ISIL tidak berhenti berusaha. Kemarin mereka melebarkan pengaruh di Tal Afar. Kota strategis yang mayoritas penduduknya kaum Syiah itu jatuh ke tangan ISIL sejak Senin malam lalu. Kini ISIL sudah menguasai sebagian besar wilayah kota yang berbatasan langsung dengan Syria tersebut.

Serangan ISIL yang makin agresif membuat Amerika Serikat (AS) khawatir. Kemarin Washington menerjunkan pasukan tambahan untuk memperketat penjagaan di Kedutaan Besar AS. Pentagon mengirim sekitar 300 serdadu yang ditugaskan di Iraq dan sekitarnya. Tugas utama mereka adalah mengamankan aset AS di Iraq dan kawasan Timur Tengah.

Presiden Barack Obama masih membuka lebar peluang militer melancarkan serangan udara di Iraq. Tepatnya, serangan udara dengan pesawat tanpa awak alias drone. Namun, opsi tersebut bukanlah solusi yang baik guna mengakhiri aksi militan. Opsi lain yang kini masih dipertimbangkan AS adalah menerjunkan pasukan khusus untuk berperang melawan militan.

Senin lalu Menteri Luar Negeri John Kerry menegaskan bahwa Washington sedang mempertimbangkan serangan udara menggunakan pesawat tanpa awak. AS menolak kerja sama militer dengan Iran guna membantu pemerintahan Perdana Menteri (PM) Nuri Al Maliki memerangi militan. Meski bisa memukul mundur ISIL dan merebut kembali beberapa kota, pasukan Iraq kewalahan menghadapi mereka.

“Militer (Iraq) bukanlah kesatuan yang matang,” ujar Anthony Cordesman dari Center for Strategic and International Studies. Tidak hanya kurang pengalaman, mental para serdadu Iraq juga belum terbentuk. Buktinya, mereka memilih menyerah saat ISIL menyerbu pos jaga dan melucuti senjata mereka. Fenomena yang sama terlihat di kepolisian Iraq.

Sejauh ini ISIL sudah menguasai Kota Fallujah, Kota Mosul, Kota Tikrit, dan Kota Kirkuk yang merupakan penghasil minyak bumi. Teror ISIL telah membuat ratusan ribu warga Iraq mengungsi. Rata-rata mereka mengungsi ke kota-kota perbatasan atau ke negara tetangga. Awal pekan ini AS dan Australia juga mengevakuasi sebagian staf diplomatik mereka ke luar Baghdad serta ke Jordania. (AP/AFP/hep/c19/tia)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/