TANJUNGMORAWA, SUMUTPOS.CO – Pupus sudah harapan Muhammad Yusuf alias Bembeng (29) merayakan lebaran tahun ini bersama sanak saudaranya di rumah. Mantan sales Rotella Tanjung Morawa itu harus menjalani hukuman dipenjara karena sudah ditetapkan tim penyidik Polsek Tanjung Morawa menjadi tersangka atas kematian istrinya, Rojalia (22), Kamis (19/6).
Hal itu terjadi setelah abang iparnya, Zainaldi (32) warga Medan membuat laporan resmi ke Polsek Tanjung Morawa atas kematian Rojalia. Dalam laporan nomor LP/104/VI/2014/SU/Res DS/Sektor Tanjung Morawa, Bembeng dijerat Pasal 44 Undang-undang RI Nomor 23 tahun 2004 tentang kekerasan dalam rumah tangga dan Pasal 351 ayat 3 KUHPidana dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Kapolsek Tanjung Morawa AKP Ery Safari SH saat ditemui wartawan, Kamis (19/6) siang mengatakan, setelah memeriksa 4 orang saksi yakni Nurhayati alias bu Aty (52) ibu Bembeng, Lena (50) tetangga Bembeng, Mina (38) mandor kerja Rojalia dan Zainaldi selaku pelapor, penyidik langsung menetapkan Bembeng sebagai tersangka atas kematian Rojalia. Ditambah 2 barang bukti yakni sepatu hak tinggi berbahan plastik warna hitam dan batang sapu ijuk yang diamankan digunakan sebagai alat untuk memukuli Rojalia.
“Pelaku dan 4 orang saksi sudah diperiksa oleh penyidik serta telah menetapkan Bembeng sebagai tersangka atas laporan Zainaldi, abang kandung korban, Rojalia”, ujar Kapolsek Tanjung Morawa AKP Ery Safari SH.
Dari balik terali sel tahanan Polsek Tanjung Morawa, Bembeng bercerita awal kericuhan rumah tangganya hingga mengakibatkan istrinya, meninggal dunia. Menurutnya, selain dari alasan caci maki dan repetan yang ditujukan Rojalia kepadanya, tingkat emosional Bembeng semakin menjadi-jadi setelah istrinya mengetahui perselingkuhannya dengan Siti (25), warga Dusun 2 Desa Bangun Rejo, Kec. Tanjung Morawa.
Cerita Bembeng, hubungannya dengan Siti yang dikenalnya sebelum menikahi Rojalia itu sudah berjalan sekitar setahun. Karena dirinya sering saling kirim SMS dengan wanita yang bekerja di pabrik sarung tangan di Tanjung Morawa, istrinya curiga.
Ketahuannya, setelah di PHK dari Rotella Tanjung Morawa, SMS Siti yang ada di hape Bembeng terbaca Rojalia. Dari situlah awal kericuhan rumah tangganya hingga merembet ke caci maki. Malah Bembeng mengakui kalau hubungan asmaranya dengan Siti sudah telanjur hingga menjurus kepada hubungan layaknya suami istri.
Walau begitu, Bembeng sudah memberitahu kalau dirinya sudah menikah dengan Rojalia. Mengetahui Bembeng sudah menikah, Siti sempat meminta agar Rojalia diceraikan. Karena sudah lihai memainkan hati wanita, Bembeng hanya meyakinkan Siti dengan kata kalau jodoh pasti bisa bersama.
Mendengar itu, Siti pun luluh dan mempertahankan hubungan gelap itu. “Awalnya hubungan kami aman-aman saja. Tapi setelah SMS Siti dibaca istriku, jadi sering kami ribut. Aku pun jadi sering emosi dan memukul dia. Seingatku kami sudah pernah berhubungan suami istri di penginapan daerah Medan yang sudah aku lupa tempatnya,” tuturnya.
Bembeng juga mengakui kalau dirinya sudah sering bertengkar dengan Rojalia. Bahkan tak jarang tangannya sering menampar mencekik dan memukul Rojalia menggunakan gagang sapu ijuk.
Kepada wartawan, Zainaldi bercerita kalau awalnya pihak keluarganya tidak setuju dengan hubungan Bembeng dan Rojalia, adiknya. Namun karena Rojalia sudah telanjur sayang, keluarganya tak mampu menghalangi lagi. Anak ke enam dari sembilan bersaudara itu akhirnya menikah dengan Bembeng.
“Hebat kali si Bembeng itu memukuli adikku, sedangkan kami tak mau begitu sama Rojalia. Mudah-mudahan setimpallah hukuman si Bembeng itu dengan perbuatannya”, ujar Zainaldi.
Sebelum meninggal dunia, Rojalia pernah cerita kepada keluarganya kalau dirinya sering dipukuli Bembeng tanpa sebab. Bukan hanya itu, tindakan Bembeng juga semakin parah dengan membekap wajah Rojalia dengan bantal hingga sulit bernafas. “Pernah juga Rojalia cerita kalau Bembeng sering menyiksanya dengan membekap pakai bantal. Sedih lah kalau mendengar cerita adikku itu. Tapi mau dibilang apa lagi, sudah nasi jadi bubur,” ucap Zainaldi.
Sementara itu Mina (38) ibu dua anak warga DesaBangun Rejo Tanjung Morawa wakil mandor di pabrik tempat Rojalia bekerja mengungkapkan, korban baru satu hari bekerja. Mina yang sudah setahun bekerja itu pun mengungkapkan Rojalia pingsan ditempat penyusunan kayu saat dirinya sedang menyusun kayu. Betapa terkejutnya Mina saat melihat Rojalia tergeletak dan pingsan. Mengetahui Rojalia pingsan , Mina pun bertindak cepat membawa Rojalia berobat ke Klinik Mitra Sehati.
Naas, sebelum tiba di klinik sehati, Rojalia menghembuskan nafas terakhirnya. Menurutnya Rojalia tidak mau bercerita kehidupan pribadinya apalagi tentang dirinya sering dipukuli oelh Bembeng, ”Rojalian pendiam dan tidak pernah bercerita kalau Bembeng sering memukulinya. Selama dikenalnya, Mina orangnya baik dan rajin bekerja,”ungkapnya. (cr-1/wel/deo)