30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Bisa Main Bola di Jalan

Efek Libur Nasional dan Cuti Bersama

Ada yang berbeda dengan lalu lintas Kota Medan kemarin, Kamis (2/6). Tak ada suara bising klakson atau teriakan pengguna jalan yang tak sabar dengan macet. Medan lengang.

Suasana berbeda ini dapat dilihat langsung di beberapa ruas jalan yang selalu menjadi “langganan” macet, seperti Jalan Sutomo, Glugur, Gatot Subroto, Brigjen Katamso, serta Jalan Cirebon. Jalanan tersebut sama sekali tidak mencerminkan suasana lalu lintas perkotaan, seperti pada umumnya, yang dihiasi dengan bisingnya klakson kendaraan, serta antrian panjang kendaraan bermotor.

Putra, seorang supir angkutan umum  menuturkan, hampir di seluruh ruas jalan Kota Medan yang manjadi trayek angkutannya sepi dari aktivitas. “Sejak saya keluar rumah dari siang tadi, jalan-jalan di Medan sunyi sampai sore ini. Kayaknya bisa main bola di jalan kalau kekgini,” ujar supir angkot dengan trayek Amplas-Pinang Baris ini.

Putra menambahkan, sejatinya suasana lalu lintas Kota Medan yang sunyi senyap seperti saat ini bukan pemandangan baru. Setiap ada cuti bersama, meski dengan kadar berbeda, suasana seperti ini kerap terulang.
Ya, sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu, Gatot Pujo Nugroho memang mengeluarkan surat edaran No.800/10713/BKD/II/2011, perihal perubahan hari libur nasional dan cuti bersama 2011, Jumat (3/6) hari ini, seluruh PNS kembali diliburkan atau cuti bersama. Pasalnya, pada Kamis (2/6) kemarin merupakan libur nasional kenaikan Isa Almasih. Surat edaran Plt Gubsu didasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 03/2011, Nomor Kep.135/MEN/V/2011, dan Nomor SKB/02/M.PAN/5/2011, tanggal 20 Mei 2011.

Pengumuman libur itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprovsu, Suherman didampingi Kepala Bidang Pengadaan dan Pembinaan BKD, Kaiman Turnip dan Kasubbag Humas Pimpinan, Dian Tito di Medan, Selasa (31/5) lalu.

Suherman menjelaskan, berdasarkan SKB tiga menteri yang dilanjutkan dengan surat edaran Plt Gubsu, maka ketentuan cuti bersama tersebut diharapkan menjadi perhatian seluruh bupati dan wali kota se Sumut, Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Pemprovsu, dan Kepala Instansi Vertikal Provinsi Sumut untuk menindaklanjutinya. “Khusus bagi PNS yang lingkup kerjanya melayani kepentingan publik, semisal di rumah sakit, kantor pos, dan tempat umum lainnya, ketentuan cuti pada Jumat, akan diatur lebih lanjut,” ucap Turnip.

Pantauan Sumut Pos sedikit berbeda ketika di kawasan yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Misalnya di persimpangan dekat Sun Plaza, Medan Plaza, Medan Mall dan lainnya. Di tempat ini lalu lintas cenderung rapat. “Maklumlah Bang, kalau sudah hari libur begini pasti yang namanya persimpangan pasti macet karena semuanya ke mall atau plaza gitu main-mainnya,” cetus seorang petugas berpangkat Bripka di Simpang Yuki.

Kondisi lebih esktrim terjadi di Jakarta. Di Jl MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman tampak hanya beberapa kendaraan yang melintas. Hal yang sama juga terlihat di Tol dalam kota, tidak banyak kendaran yang melintas seperti hari-hari biasanya. Hal ini dikarenakan banyak warga Jakarta yang menghabiskan masa libur dan cuti bersama untuk pergi berlibur ke luar kota. Hal ini terbukti Di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang macet. Kamis siang, di pintu keluar tol Ciawi, misalnya, ribuan mobil yang akan menuju Puncak terjebak macet dua jam lebih.

Kurniawan, warga Pondok Aren, Tangerang, tiba di area pintu tol tersebut sekitar pukul 10 pagi dan hingga pukul 12.30 siang mobil yang ditumpanginya baru bergerak sekitar enam kilometer. Namun, baginya kemacetan di kawasan ini menjadi hiburan tersendiri. “Kalau nggak mau macet. Jangan datang ke Puncak,” selorohnya.

Kepadatan arus kendaraan ini sudah diantisipasi Polres Bogor yang menyiagakan 260 personel gabungan dari satlantas, samapta dan Polsek di sepanjang Jalur Puncak. Namun, arus lalulintas padat mulai dari pintu gerbang tol Ciawi hingga depan Taman Wisata Matahari. Kemacetan dan serbuan puluhan ribu kendaraan yang didominasi plat B ini diperkirakan akan terus terjadi selama libur panjang.

Sementara itu, banyak dari wisatawan ini yang berbelanja di kios khusus oleh-oleh yang berjejer di sepanjang Jalan Raya Puncak. Akibatnya, lalu lintas kian tersendat. Para pedagang mengaku, liburan panjang kali ini dipastikan penghasilan mereka bakal meningkat. “Lumayan, ada kenaikan penjualan 50 persen,” ucap Astuti, pedagang manisan di Cisarua.

Diakuinya, setiap liburan panjang, banyak warga Puncak menjadi pedagang musiman dengan menjajakan makan dan minuman ringan. “Kami berharap kemacetan terus seperti ini. Sebab banyak pengendara mobil yang membeli dagangan kami,” pungkasnya. (jon/ari/net)

Efek Libur Nasional dan Cuti Bersama

Ada yang berbeda dengan lalu lintas Kota Medan kemarin, Kamis (2/6). Tak ada suara bising klakson atau teriakan pengguna jalan yang tak sabar dengan macet. Medan lengang.

Suasana berbeda ini dapat dilihat langsung di beberapa ruas jalan yang selalu menjadi “langganan” macet, seperti Jalan Sutomo, Glugur, Gatot Subroto, Brigjen Katamso, serta Jalan Cirebon. Jalanan tersebut sama sekali tidak mencerminkan suasana lalu lintas perkotaan, seperti pada umumnya, yang dihiasi dengan bisingnya klakson kendaraan, serta antrian panjang kendaraan bermotor.

Putra, seorang supir angkutan umum  menuturkan, hampir di seluruh ruas jalan Kota Medan yang manjadi trayek angkutannya sepi dari aktivitas. “Sejak saya keluar rumah dari siang tadi, jalan-jalan di Medan sunyi sampai sore ini. Kayaknya bisa main bola di jalan kalau kekgini,” ujar supir angkot dengan trayek Amplas-Pinang Baris ini.

Putra menambahkan, sejatinya suasana lalu lintas Kota Medan yang sunyi senyap seperti saat ini bukan pemandangan baru. Setiap ada cuti bersama, meski dengan kadar berbeda, suasana seperti ini kerap terulang.
Ya, sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Gubsu, Gatot Pujo Nugroho memang mengeluarkan surat edaran No.800/10713/BKD/II/2011, perihal perubahan hari libur nasional dan cuti bersama 2011, Jumat (3/6) hari ini, seluruh PNS kembali diliburkan atau cuti bersama. Pasalnya, pada Kamis (2/6) kemarin merupakan libur nasional kenaikan Isa Almasih. Surat edaran Plt Gubsu didasarkan pada Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Nomor 03/2011, Nomor Kep.135/MEN/V/2011, dan Nomor SKB/02/M.PAN/5/2011, tanggal 20 Mei 2011.

Pengumuman libur itu disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprovsu, Suherman didampingi Kepala Bidang Pengadaan dan Pembinaan BKD, Kaiman Turnip dan Kasubbag Humas Pimpinan, Dian Tito di Medan, Selasa (31/5) lalu.

Suherman menjelaskan, berdasarkan SKB tiga menteri yang dilanjutkan dengan surat edaran Plt Gubsu, maka ketentuan cuti bersama tersebut diharapkan menjadi perhatian seluruh bupati dan wali kota se Sumut, Kepala Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) Pemprovsu, dan Kepala Instansi Vertikal Provinsi Sumut untuk menindaklanjutinya. “Khusus bagi PNS yang lingkup kerjanya melayani kepentingan publik, semisal di rumah sakit, kantor pos, dan tempat umum lainnya, ketentuan cuti pada Jumat, akan diatur lebih lanjut,” ucap Turnip.

Pantauan Sumut Pos sedikit berbeda ketika di kawasan yang dekat dengan pusat perbelanjaan. Misalnya di persimpangan dekat Sun Plaza, Medan Plaza, Medan Mall dan lainnya. Di tempat ini lalu lintas cenderung rapat. “Maklumlah Bang, kalau sudah hari libur begini pasti yang namanya persimpangan pasti macet karena semuanya ke mall atau plaza gitu main-mainnya,” cetus seorang petugas berpangkat Bripka di Simpang Yuki.

Kondisi lebih esktrim terjadi di Jakarta. Di Jl MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman tampak hanya beberapa kendaraan yang melintas. Hal yang sama juga terlihat di Tol dalam kota, tidak banyak kendaran yang melintas seperti hari-hari biasanya. Hal ini dikarenakan banyak warga Jakarta yang menghabiskan masa libur dan cuti bersama untuk pergi berlibur ke luar kota. Hal ini terbukti Di jalur Puncak, Bogor, Jawa Barat, yang macet. Kamis siang, di pintu keluar tol Ciawi, misalnya, ribuan mobil yang akan menuju Puncak terjebak macet dua jam lebih.

Kurniawan, warga Pondok Aren, Tangerang, tiba di area pintu tol tersebut sekitar pukul 10 pagi dan hingga pukul 12.30 siang mobil yang ditumpanginya baru bergerak sekitar enam kilometer. Namun, baginya kemacetan di kawasan ini menjadi hiburan tersendiri. “Kalau nggak mau macet. Jangan datang ke Puncak,” selorohnya.

Kepadatan arus kendaraan ini sudah diantisipasi Polres Bogor yang menyiagakan 260 personel gabungan dari satlantas, samapta dan Polsek di sepanjang Jalur Puncak. Namun, arus lalulintas padat mulai dari pintu gerbang tol Ciawi hingga depan Taman Wisata Matahari. Kemacetan dan serbuan puluhan ribu kendaraan yang didominasi plat B ini diperkirakan akan terus terjadi selama libur panjang.

Sementara itu, banyak dari wisatawan ini yang berbelanja di kios khusus oleh-oleh yang berjejer di sepanjang Jalan Raya Puncak. Akibatnya, lalu lintas kian tersendat. Para pedagang mengaku, liburan panjang kali ini dipastikan penghasilan mereka bakal meningkat. “Lumayan, ada kenaikan penjualan 50 persen,” ucap Astuti, pedagang manisan di Cisarua.

Diakuinya, setiap liburan panjang, banyak warga Puncak menjadi pedagang musiman dengan menjajakan makan dan minuman ringan. “Kami berharap kemacetan terus seperti ini. Sebab banyak pengendara mobil yang membeli dagangan kami,” pungkasnya. (jon/ari/net)

Artikel Terkait

Gatot Ligat Permulus Jalan Sumut

Gatot-Sutias Saling Setia

Erry Nuradi Minta PNS Profesional

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/