SUMUTPOS.CO – Pelaku penculikan bayi yang berhasil diungkap polisi dengan mengamankan pelakunya, mendapat apresiasi dari masyarakat Padangsidempuan (Psp). Memasuki tahapan penyelidikan, Polres Kota Psp diminta tidak terpedaya dengan alibi pelaku.
Hal itu disampaikan Redianto, Kriminolog dari UMSU, Selasa (24/6) sore. Menurutnya, pelaku akan mengutarakan berbagai alasan agar tidak dijerat hukum. Dan alasan klasik yang kerap disampaikan adalah alasan menculik bayi karena tak punya keturunan dari hasil pernikahan.
“Belum punya anak adalah alasan klasik dari seorang wanita. Kalau dia memang menginginkan anak, kan bisa berobat atau mengambil anak asuh dijadikan anak kandung,” ujarnya.
Karena itu, polisi dalam mengungkap lebih jelas kasus penculikan tersebut diminta lebih teliti dan tak mudah puas. Sebab dia mencurigai adanya kemungkinan pesanan atau memiliki jaringan. Kejahatan bisa saja dengan alasan klasik seperti segi sosial, Fisik dan Psikologi. Jadi, alasan pelaku hanya alasan klasik. “Kasus ini harus didalami lagi, bisa saja si ibu dijadikan ‘Kambing Hitam’ oleh seseorang karena suatu hal. Untuk itu, Polisi jangan mudah tertipu,” tandasnya.
Menurutnya, kalau semua pelaku pencurian bayi mempunyai alasan demikian, maka hukuman akan ringan. “Kasus ini beruntung terungkap, kalau tidak bisa gawat. Kita curiga ini adalah jaringan dan sangat berbahaya bagi kita. Namun, untuk memajukan kasus ini, lebih baik Polisi mendalami siapa yang menyuruh pelaku dan jaringannya agar cepat terbongkar,” ungkapnya.
Dijelaskannya, kasus penculikan tak hanya terjadi di Psp, akan tetapi juga di kota lain. “Nah, kita kan curiga manatau mereka jaringan. Bayi di luar kota dijual ke Medan dan sebaliknya. Untuk itu, Polisi harus lebih dalam lagi mengembangkannya, jangan mudah percaya dengan keterangan pelaku. Sah-sah saja alasan pelaku belum punya anak, namun tidak logika baru sekitar 3 tahun tidak punya anak sudah mencuri anak orang, di sinilah ketelitian Polisi,” pungkasnya. (gib/bd