26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bullying SpongeBob Bikin Tragedi

Serdadu Korsel dan Spongebob Squarepants.
Serdadu Korsel dan Spongebob Squarepants.

SEOUL, SUMUTPOS.CO – Bullying di militer Korea Selatan (Korsel) benar adanya. Berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan pihak militer Korsel, Sersan Lim yang menembaki koleganya di barak yang berbatasan dengan Korut ternyata kerap diejek kawan-kawannya. Salah satunya mengejek Lim dengan sebutan tokoh kartun SpongeBob SquarePants.

“Lim telah menerima hinaan terus-menerus, baik dari senior maupun junior, di unit militer tempatnya ditugaskan,” ujar Investigator Senior Militer Korsel Seon Jong-chul.

Pada hari penembakan, Lim marah karena rekan-rekannya menggambar tokoh kartun di bagian belakang buku jadwal patroli harian. “Tentara yang lain menganggap ini sebagai guyonan kecil. Tetapi, Lim mengungkapkan, dirinya sangat tertekan,” paparnya.

Ejekan dari kawan-kawannya tersebut mengingatkan Lim terhadap masa lalunya. Selama di sekolah menengah, dia kerap di-bully serupa.

Beberapa tentara lain pun mendapatkan julukan tokoh kartun dan kerap digambar di buku jadwal patroli. Namun, reaksi mereka tidak seperti Lim. Lantaran tertekan, tragedi 21 Juni lalu terjadi. Lim menembaki kawannya di barak setelah berjaga. Lima orang tewas dan tujuh lainnya terluka. Lim ditangkap setelah melarikan diri selama 24 dan berusaha bunuh diri. (AFP/sha/c15/tia)

Serdadu Korsel dan Spongebob Squarepants.
Serdadu Korsel dan Spongebob Squarepants.

SEOUL, SUMUTPOS.CO – Bullying di militer Korea Selatan (Korsel) benar adanya. Berdasar hasil penyelidikan yang dilakukan pihak militer Korsel, Sersan Lim yang menembaki koleganya di barak yang berbatasan dengan Korut ternyata kerap diejek kawan-kawannya. Salah satunya mengejek Lim dengan sebutan tokoh kartun SpongeBob SquarePants.

“Lim telah menerima hinaan terus-menerus, baik dari senior maupun junior, di unit militer tempatnya ditugaskan,” ujar Investigator Senior Militer Korsel Seon Jong-chul.

Pada hari penembakan, Lim marah karena rekan-rekannya menggambar tokoh kartun di bagian belakang buku jadwal patroli harian. “Tentara yang lain menganggap ini sebagai guyonan kecil. Tetapi, Lim mengungkapkan, dirinya sangat tertekan,” paparnya.

Ejekan dari kawan-kawannya tersebut mengingatkan Lim terhadap masa lalunya. Selama di sekolah menengah, dia kerap di-bully serupa.

Beberapa tentara lain pun mendapatkan julukan tokoh kartun dan kerap digambar di buku jadwal patroli. Namun, reaksi mereka tidak seperti Lim. Lantaran tertekan, tragedi 21 Juni lalu terjadi. Lim menembaki kawannya di barak setelah berjaga. Lima orang tewas dan tujuh lainnya terluka. Lim ditangkap setelah melarikan diri selama 24 dan berusaha bunuh diri. (AFP/sha/c15/tia)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/