26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Mahasiswa Ceko Tertarik Budidaya Eukaliptus dan Kemenyan

Foto: Istimewa Rombongan mahasiswa Czech, mahasiswa IT DEL dan pihak manajemen TobaPulp berpose bersama setelah usai meninjau area tanaman kemenyan yang dilestarikan perusahan di kawasan konsesinya.
Foto: Istimewa
Rombongan mahasiswa Czech, mahasiswa IT DEL dan pihak manajemen TobaPulp berpose bersama setelah usai meninjau area tanaman kemenyan yang dilestarikan perusahan di kawasan konsesinya.

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah mahasiswa asal Cekoslowakia yang sedang melakukan studi banding ke Institut Teknologi DEL (IT Del) Laguboti, Tobasamosir, Kamis (17/7) mengunjungi HTI (Hutan Tanaman Industri) dan pabrik TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari, Tbk) di Parmaksian, juga di Tobasamosir. Kunjungan dilakukan dalam rangka summer school ke IT Del.

Kerjasama ini didasari atas kesepahaman antara Tanoto Foundation (TF) dengan Yayasan Del tentang penelitian dan teknologi beberapa waktu yang lalu. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Rektor Del, Prof Dr Robert Saragih, para dosen serta staf pengajar IT Del yang diterima oleh tiga direktur TobaPulp, Juanda Panjaitan, Leonard Hutabarat dan Lie Liang San, serta para staf senior.

“Kita berharap besar dengan kerjasama yang pernah disepakati antara IT Del dan TF juga dapat menjembatani kerjasama dengan TobaPulp, karena kita melihat perusahaan selama ini mampu menjalankan manajemen perusahaan dengan baik sehingga menjadi obyek kunjungan para mahasiswa,” jelas Robert Saragih.

IT Del membawa 8 orang mahasiswa University of Life Sciences DARI Cekoslowakia, untuk mengetahui teknologi pengembangan tanaman, tanaman ekaliptus (Eucalyptus sp) yang menjadi tanaman pokok HTI TobaPulp. Dalam kunjungan itu, para mahasiswa ternyata juga tertarik pada tanaman dan budidaya kemenyan (bahasa Batak: haminjon) yang ternyata turut dikembangkan sebagai tanaman tradisional.

Selain kunjungan ke R&D di kawasan HTI sektor Habinsaran, rombongan juga diajak untuk menyaksikan sistem clone bibit ekaliptus di Central Nursery Porsea. Para mahasiswa asing itu juga tertarik dengan sistem komputerisasi penyiraman tanaman di mist house.

Salah seorang mahasiswa, Pavla Ullikofa, meskipun pernah melihat sistem perawatan tanaman di negara lain, namun sistem perawatan tanaman yang dilakukan TobaPulp mampu mengimbangi dan menghasilkan tanaman dengan kualitas serta produksi standar internasional. Menurut dia, penjelasan pihak manajemen kepada mereka, sesuai dengan apa yang mereka saksikan lapangan.

“Saya pernah mengunjungi perusahaan tanaman di negara lain melalui studi banding yang sama. Tetapi saya senang, ternyata di Indonesia sebuah perusahaan(TobaPulp) mampu menghasilkan produksi yang bisa diterima oleh dunia internasional,” katanya dalam bahasa Inggris.

Kunjungan sehari para mahasiswa juga disempatkan melihat langsung teknologi dan sistem pembuatan bubur kayu (pulp) dari tanaman ekaliptus. Menurut direktur TobaPulp, Juanda Panjaitan, para mahasiswa perlu mengetahui sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan melalui standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah (Undang-undang – Proper, PHPL, SMK 3, SVLK), dan standar internasional (ISO 14001, ISO 9000).

“Setiap mahasiswa yang berkunjung ke TobaPulp kita bawa berkeliling untuk melihat langsung proses pembibitan, penanaman, perawatan, hingga pembuatan bubur kayu (pulp). Pihak perusahaan selalu terbuka untuk siapapun yang ingin berkunjung dan melihat bagaimana sistem yang dijalankan oleh perusahaan. Termasuk salah satunya melihat langsung sistem pengolahan limbah agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang tidak benar,” kata Juanda.

Kunjungan mahasiswa University of Life Sciences melalui studi banding di IT Del ini merupakan kunjungan mahasiswa gelombang kedua dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya mahasiswa pasca sarjana MM USU melakukan studi ekskursi ke TobaPulp. (rel)

Foto: Istimewa Rombongan mahasiswa Czech, mahasiswa IT DEL dan pihak manajemen TobaPulp berpose bersama setelah usai meninjau area tanaman kemenyan yang dilestarikan perusahan di kawasan konsesinya.
Foto: Istimewa
Rombongan mahasiswa Czech, mahasiswa IT DEL dan pihak manajemen TobaPulp berpose bersama setelah usai meninjau area tanaman kemenyan yang dilestarikan perusahan di kawasan konsesinya.

PARMAKSIAN, SUMUTPOS.CO – Sejumlah mahasiswa asal Cekoslowakia yang sedang melakukan studi banding ke Institut Teknologi DEL (IT Del) Laguboti, Tobasamosir, Kamis (17/7) mengunjungi HTI (Hutan Tanaman Industri) dan pabrik TobaPulp (PT Toba Pulp Lestari, Tbk) di Parmaksian, juga di Tobasamosir. Kunjungan dilakukan dalam rangka summer school ke IT Del.

Kerjasama ini didasari atas kesepahaman antara Tanoto Foundation (TF) dengan Yayasan Del tentang penelitian dan teknologi beberapa waktu yang lalu. Turut hadir dalam kunjungan tersebut Rektor Del, Prof Dr Robert Saragih, para dosen serta staf pengajar IT Del yang diterima oleh tiga direktur TobaPulp, Juanda Panjaitan, Leonard Hutabarat dan Lie Liang San, serta para staf senior.

“Kita berharap besar dengan kerjasama yang pernah disepakati antara IT Del dan TF juga dapat menjembatani kerjasama dengan TobaPulp, karena kita melihat perusahaan selama ini mampu menjalankan manajemen perusahaan dengan baik sehingga menjadi obyek kunjungan para mahasiswa,” jelas Robert Saragih.

IT Del membawa 8 orang mahasiswa University of Life Sciences DARI Cekoslowakia, untuk mengetahui teknologi pengembangan tanaman, tanaman ekaliptus (Eucalyptus sp) yang menjadi tanaman pokok HTI TobaPulp. Dalam kunjungan itu, para mahasiswa ternyata juga tertarik pada tanaman dan budidaya kemenyan (bahasa Batak: haminjon) yang ternyata turut dikembangkan sebagai tanaman tradisional.

Selain kunjungan ke R&D di kawasan HTI sektor Habinsaran, rombongan juga diajak untuk menyaksikan sistem clone bibit ekaliptus di Central Nursery Porsea. Para mahasiswa asing itu juga tertarik dengan sistem komputerisasi penyiraman tanaman di mist house.

Salah seorang mahasiswa, Pavla Ullikofa, meskipun pernah melihat sistem perawatan tanaman di negara lain, namun sistem perawatan tanaman yang dilakukan TobaPulp mampu mengimbangi dan menghasilkan tanaman dengan kualitas serta produksi standar internasional. Menurut dia, penjelasan pihak manajemen kepada mereka, sesuai dengan apa yang mereka saksikan lapangan.

“Saya pernah mengunjungi perusahaan tanaman di negara lain melalui studi banding yang sama. Tetapi saya senang, ternyata di Indonesia sebuah perusahaan(TobaPulp) mampu menghasilkan produksi yang bisa diterima oleh dunia internasional,” katanya dalam bahasa Inggris.

Kunjungan sehari para mahasiswa juga disempatkan melihat langsung teknologi dan sistem pembuatan bubur kayu (pulp) dari tanaman ekaliptus. Menurut direktur TobaPulp, Juanda Panjaitan, para mahasiswa perlu mengetahui sistem yang selama ini dijalankan oleh perusahaan melalui standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah (Undang-undang – Proper, PHPL, SMK 3, SVLK), dan standar internasional (ISO 14001, ISO 9000).

“Setiap mahasiswa yang berkunjung ke TobaPulp kita bawa berkeliling untuk melihat langsung proses pembibitan, penanaman, perawatan, hingga pembuatan bubur kayu (pulp). Pihak perusahaan selalu terbuka untuk siapapun yang ingin berkunjung dan melihat bagaimana sistem yang dijalankan oleh perusahaan. Termasuk salah satunya melihat langsung sistem pengolahan limbah agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang tidak benar,” kata Juanda.

Kunjungan mahasiswa University of Life Sciences melalui studi banding di IT Del ini merupakan kunjungan mahasiswa gelombang kedua dalam dua bulan terakhir. Sebelumnya mahasiswa pasca sarjana MM USU melakukan studi ekskursi ke TobaPulp. (rel)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/