LUBUKPAKAM, SUMUTPOS.CO – Untuk lebih menjamin keselamatan pemudik dalam perjalanan, Dinas Perhubungan, Satlantas dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab. Deliserdang Dinas melakukan uji kelayakan kendaraan dan tes urine puluhan sopir di Terminal Lubukpakam, Rabu (23/7) sekira pukul 09.30 WIB. Pantauan kru koran ini, sejak pagi sejumlah petugas sudah bersiap di lokasi. Setiap angkutan umum yang masuk langsung diperiksa kelayakannya mulai dari lampu, rem dan pembersih kaca.
Barang-barang para penumpang pun tak luput dari pemeriksaan petugas BNN dan Polres DS dipimpin Kasat Lantas AKP Gali Atmajaya. Sedikitnya 50 Angkutan Umum Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) dan Antar Kota Antar Provinsi yang masuk ke terminal diberhentikan petugas gabungan. Seluruh sopir disuruh turun untuk pemeriksaan urine. Sopir bus ALS Jurusan Bandung-Medan BK 7377 LB, Ahmad Lubis (50) warga Kotanopan itu sempat keberatan urine-nya dites. Lelaki yang sudah 20 tahun jadi sopir itu berdalih baru kencing di Medan, hingga sulit untuk kencing lagi.
Mendengar penjelasan sopir yang membawa 15 penumpang itu, petugas BNN langsung memberikan air mineral kepada Ahmad Lubis untuk memancing urinenya. Setelah mengisi daftar nama lengkap dengan nomor polisi bus yang dikemudikannya, Ahmad Lubis pergi ke toilet untuk mengambil urinenya. Tidak lama kemudian, Ahmad Lubis kembali dan memberikan urine untuk diperiksa dan ternyata hasilnya negatif. Maka petugas gabungan pun mempersilahkan bus AKAP itu untuk melanjutkan perjalanan setelah petugas Dishub DS memeriksa kelayakannya. Selanjutnya dua bus Raja Perdana Inti (RAPI) BK 7283 LC yang dikemudikan Rinaldi Marpaung (32) warga Desa Kedai Durian, Kec. Deli Tua masuk ke dalam terminal.
Petugas pun memerintahkan lajang yang sudah 2 tahun jadi sopir itu turun dan segera mengisi botol kecil agar urinenya ditest. Awalnya wajah Rinaldi tenang-tenang saja. Namun tidak lama berikutnya wajahnya berubah pucat karena urinenya positif mengandung narkoba. Rinaldi pun langsung diamankan. Penggeledahan pun langsung dilakukan petugas untuk mencari barang bukti. Petugas berulang kali menanyakan kepada Rinaldi dimana sisa narkoba yang dipakainya. Namun Rinaldi tetap membantah jika dirinya mengkonsumsi narkoba. Petugas pun tidak menemukan barang bukti meski dompet, kantong celana, kaos kaki dan sepatur serta topinya diperiksa,
Bukan hanya Rinaldi saja yang diamankan, kernetnya Julio Sipayung (24) warga Medan Amplas ini juga turut diamankan karena urinenya positif. Julio Sipayung sempat kabur hingga mengundang kecurigaan petugas. Langkah keduanya diikuti Darwin Nainggolan (44) sopir bus Rapi BK 7358 LB yang tinggal di Jl. Nusantara, Tembung, Percut Sei Tuan ini hasil test urinenya juga positif. Menurut keterangan ketiga awak bus jurusan Jambi-Medan itu, sebelumnya mereka minum tuak dan bir. “Kami tidak ada pakai narkoba, kami hanya minum bir dan tuak di Terminal Amplas,” bilang Julio yang memakai anting pada telinga sebelah kanan itu.
Kepala BNN Kabupaten Deli Serdang AKBP Magdalena Sirait kepada wartawan mengatakan jika hasil test urine Rinaldi Marpaung, Darwin Nainggolan dan Julio Sipayung positif mengandung zat yang ada pada sabu dan ekstasi. “Ketiganya akan dilakukan pemeriksaan dan setelah itu akan dilakukan pengembangan untuk membongkar peredaran narkoba. Kita akan menyurati perusahaan pengangkutannya untuk memberitahukan jika ketiganya positif sebagai pengguna narkoba untuk dilarang mengemudi,” ujar Magdalena Sirait. (man/deo)