24 C
Medan
Wednesday, November 27, 2024
spot_img

Geng Motor Rampok 2 Pengendara Sepeda Motor

Foto: Well/PM Korban perampokan oleh geng motor didampingi ibunya saat mengadu ke Mapolsek Medan Timur.
Foto: Well/PM
Korban perampokan oleh geng motor didampingi ibunya saat mengadu ke Mapolsek Medan Timur.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kawanan geng motor kembali berulah. Muhammad Safriansyah (24), warga Jl. Perhubungan, Desa Lau Dendang, Kec. Percut Seituan menjadi korban perampokan 20 kawanan geng motor di Jl. Krakatau Ujung, Senin (11/8) sekira pukul 05.00 Wib.

Sepeda motor Honda Beat yang baru 3 minggu dibeli secara kredit, handphone Samsung dan dompet berisi uang dan kartu identitas dibawa kabur.

Dalam laporannya di Polsek Medan Timur, Selasa (12/8) menyebutkan, korban mengendarai sepeda motor tanpa plat melintas dari kediamannya menuju pajak tradisional Brayan. Saat melintas korban tak sadar diikuti oleh puluhan pemuda yang berboncengan dengan 10 sepeda motor.

Saat itu, salah satu pelaku langsung memukul bagian leher belakang korban dan menyuruhnya berhenti. Karena ketakutan, korban memilih berhenti dan memohon agar tak dianiaya. Ketika itu pula pelaku lain menodongkan pisau ke perut dan ke leher korban seraya mengambil dompet, handphone Samsung serta sepeda motor miliknya. Berhasil menguasai harta benda korban, para pelaku kabur meninggalkan korban sendirian.

“Aku tak sadar kalau ternyata aku sudah diikuti. Mereka ramai ada sekitar 20 orang karena lebih dari 10 kereta. Langsung dipukul leherku dipukul pakai double stik, karena aku takut ya berhenti aku. Terus ditodong pisau leher sama perutku, disitu lah diambil semua,” terang Safriansyah.

Menurutnya, pelaku mayoritas bertubuh sedang dan diperkirakan berusia belasan tahun. “Masih remaja-remaja orang itu bang, cuma karena ramai ya aku pun takut juga,” jelasnya.

Usai dirampok, korban pun sempat kebingungan untuk pulang. Beruntung, saat kejadian ada seorang penarik betor yang berbaik hati padanya dan mengantarkannya pulang karena melihatnya menangis di lokasi.

“Aku dibantu sama tukang becak bang, karena aku dilihatnya nangis. Jadi diantarkanlah aku pulang,” katanya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihatini mengatakan akan memproses kasus tersebut. “Akan kita tindak lanjuti kasusnya, patroli rutin pun akan segera kita tingkatkan untuk mengantisipasi hal serupa,” tandasnya.

Kejadian serupa juga menimpa, Acin (46). Warga Jl Eka Rasmi, Medan Johor itu jadi korban perampok 4 kawanan rampok menggunakan senpi softgun, saat melintas di Simp Jl Gagak Hitam simpang Jl Bunga Asoka Medan, Selasa (12/8) pagi sekira pukul 06.30 Wib. Pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor Honda Vario putih dengan nomor plat polisi BK 6969 PAP.

Informasi yang dihimpun, pagi itu Acin yang tinggal di mes dan bekerja di Koperasi Sinar Tani Makmur di Tapak Kuda Tj Pura ingin berangkat kerja. Namun, dia mendapat kabar ibunya sakit. Acin kemudian berangkat ke Jl Eka Surya Medan dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Lantaran tiba di kediaman orangtuanya sudah malam, Acin pun menginap di rumah orangtunya. Acin kemudian memutuskan berangkat kerja langsung dari rumah ibunya. Karena masuk pukul 09.00 Wib, Acin berangkat pukul 06.00 Wib. Sial, saat melintasi Jl Gagak Hitam tepatnya di Simpang Jl Bunga Asoka Acin dipepet 2 pengendara sepeda motor jenis Jupiter MX warna merah. Korban ditodong senpi sembari menyuruhnya untuk berhenti.

Setelah korban berhenti, teman pelaku yang juga mengendarai sepeda motor jenis bebek juga merapat. “Saat itulah pelaku yang pakai softgun kembali menodongkan senjatanya ke leherku. Dan menyuruh saya supaya turun dari kereta,” ucap Acin, sembari mengatakan pelaku berjumlah 4 orang tanpa menggunakan helm dan berbadan kurus.

Di tengah ancaman, korban kemudian akhirnya mengikuti perintah pelaku. Saat itulah, pelaku kemudian mebawa kabur sepeda motornya sembari menembakkan softgun ke arah kaki Acin.

“2 kali kaki saya ditembak mereka. Kemudian mereka pergi ke arah Gatot Subroto,” pungkasnya.

Kapolsek Sunggal, Kompol Eko Hartanto mengatakan telah menerima laporan saat ini masih diselidiki. “Laporannya sudah diterima, dan selanjutnya akan kita proses,” ucapnya. (ind/wel)

Foto: Well/PM Korban perampokan oleh geng motor didampingi ibunya saat mengadu ke Mapolsek Medan Timur.
Foto: Well/PM
Korban perampokan oleh geng motor didampingi ibunya saat mengadu ke Mapolsek Medan Timur.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kawanan geng motor kembali berulah. Muhammad Safriansyah (24), warga Jl. Perhubungan, Desa Lau Dendang, Kec. Percut Seituan menjadi korban perampokan 20 kawanan geng motor di Jl. Krakatau Ujung, Senin (11/8) sekira pukul 05.00 Wib.

Sepeda motor Honda Beat yang baru 3 minggu dibeli secara kredit, handphone Samsung dan dompet berisi uang dan kartu identitas dibawa kabur.

Dalam laporannya di Polsek Medan Timur, Selasa (12/8) menyebutkan, korban mengendarai sepeda motor tanpa plat melintas dari kediamannya menuju pajak tradisional Brayan. Saat melintas korban tak sadar diikuti oleh puluhan pemuda yang berboncengan dengan 10 sepeda motor.

Saat itu, salah satu pelaku langsung memukul bagian leher belakang korban dan menyuruhnya berhenti. Karena ketakutan, korban memilih berhenti dan memohon agar tak dianiaya. Ketika itu pula pelaku lain menodongkan pisau ke perut dan ke leher korban seraya mengambil dompet, handphone Samsung serta sepeda motor miliknya. Berhasil menguasai harta benda korban, para pelaku kabur meninggalkan korban sendirian.

“Aku tak sadar kalau ternyata aku sudah diikuti. Mereka ramai ada sekitar 20 orang karena lebih dari 10 kereta. Langsung dipukul leherku dipukul pakai double stik, karena aku takut ya berhenti aku. Terus ditodong pisau leher sama perutku, disitu lah diambil semua,” terang Safriansyah.

Menurutnya, pelaku mayoritas bertubuh sedang dan diperkirakan berusia belasan tahun. “Masih remaja-remaja orang itu bang, cuma karena ramai ya aku pun takut juga,” jelasnya.

Usai dirampok, korban pun sempat kebingungan untuk pulang. Beruntung, saat kejadian ada seorang penarik betor yang berbaik hati padanya dan mengantarkannya pulang karena melihatnya menangis di lokasi.

“Aku dibantu sama tukang becak bang, karena aku dilihatnya nangis. Jadi diantarkanlah aku pulang,” katanya.

Kapolsek Medan Timur, Kompol Juliani Prihatini mengatakan akan memproses kasus tersebut. “Akan kita tindak lanjuti kasusnya, patroli rutin pun akan segera kita tingkatkan untuk mengantisipasi hal serupa,” tandasnya.

Kejadian serupa juga menimpa, Acin (46). Warga Jl Eka Rasmi, Medan Johor itu jadi korban perampok 4 kawanan rampok menggunakan senpi softgun, saat melintas di Simp Jl Gagak Hitam simpang Jl Bunga Asoka Medan, Selasa (12/8) pagi sekira pukul 06.30 Wib. Pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor Honda Vario putih dengan nomor plat polisi BK 6969 PAP.

Informasi yang dihimpun, pagi itu Acin yang tinggal di mes dan bekerja di Koperasi Sinar Tani Makmur di Tapak Kuda Tj Pura ingin berangkat kerja. Namun, dia mendapat kabar ibunya sakit. Acin kemudian berangkat ke Jl Eka Surya Medan dengan menggunakan sepeda motor miliknya. Lantaran tiba di kediaman orangtuanya sudah malam, Acin pun menginap di rumah orangtunya. Acin kemudian memutuskan berangkat kerja langsung dari rumah ibunya. Karena masuk pukul 09.00 Wib, Acin berangkat pukul 06.00 Wib. Sial, saat melintasi Jl Gagak Hitam tepatnya di Simpang Jl Bunga Asoka Acin dipepet 2 pengendara sepeda motor jenis Jupiter MX warna merah. Korban ditodong senpi sembari menyuruhnya untuk berhenti.

Setelah korban berhenti, teman pelaku yang juga mengendarai sepeda motor jenis bebek juga merapat. “Saat itulah pelaku yang pakai softgun kembali menodongkan senjatanya ke leherku. Dan menyuruh saya supaya turun dari kereta,” ucap Acin, sembari mengatakan pelaku berjumlah 4 orang tanpa menggunakan helm dan berbadan kurus.

Di tengah ancaman, korban kemudian akhirnya mengikuti perintah pelaku. Saat itulah, pelaku kemudian mebawa kabur sepeda motornya sembari menembakkan softgun ke arah kaki Acin.

“2 kali kaki saya ditembak mereka. Kemudian mereka pergi ke arah Gatot Subroto,” pungkasnya.

Kapolsek Sunggal, Kompol Eko Hartanto mengatakan telah menerima laporan saat ini masih diselidiki. “Laporannya sudah diterima, dan selanjutnya akan kita proses,” ucapnya. (ind/wel)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/