
SYDNEY, SUMUTPOS.CO โ Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan Kamis (21/8) bahwa tindakan para militan Negara Islam โmempermalukanโ agama dan ia mendesak para pemimpin Islam untuk bersatu menanggulangi ekstremisme.
Presiden Yudhoyono mengatakan skala pembantaian yang dilakukan para ekstremis di wilayah yang luas di Irak dan Suriah serta tingkat kekerasan yang digunakan sangat mengerikan.
โHal ini mengejutkan. Ini telah menjadi tak terkendali,โ ujarnya dalam wawancara dengan The Australian, sehari setelah ISIS mengeluarkan video yang menunjukkan seorang militan bertopeng memenggal kepala jurnalis AS James Foley, membuat dunia terperangah.
โKami tidak menolerir hal itu, kami melarang ISIS di Indonesia,โ tambahnya, mengacu pada Negara Islam Irak, Suriah dan Sekitarnya (ISIS), sebutan Negara Islam sebelumnya.
โIndonesia bukanlah negara Islam. Kami menghormati semua agama.โ
Presiden juga mendesak para pemimpin internasional untuk bekerja sama memberantas radikalisasi.
โIni peringatan baru untuk para pemimpin internasional di seluruh dunia, termasuk para pemimpin Islam,โ ujarnya, menambahkan bahwa tindakan-tindakan ISIS tidak hanya โmempermalukanโ Islam tapi juga โmenghina,โ seperti dilaporkan surat kabar tersebut.
โSemua pemimpin harus mengkaji ulang bagaimana memerangi ekstremisme. Mengubah paradigma-paradigma di kedua belah pihak adalah dibutuhkan โ bagaimana Barat melihat Islam dan bagaimana Islam memandang Barat.โ
Pemerintah Indonesia memperkirakan puluhan orang Indonesia telah pergi ke Suriah dan Irak untuk beperang dan Presiden Yudhoyono mengatakan ia khawatir dengan kepulangan mereka, menambahkan bahwa ia telah menugaskan lembaga-lembaga terkait untuk menolak penyebaran ideologi ekstremis di Indonesia.
โWarga negara kami mengambil pesan-pesan rekrutmen dari ISIS yang mengandung ide-ide ekstrem,โ ujarnya.
โFilosofi ISIS bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang kami peluk di Indonesia. Jumat lalu, dalam pidato kenegaraan saya, saya menyerukan semua rakyat Indonesia untuk menolak ISIS dan menghentikan penyebaran ideologi radikalnya. Pemerintahan saya dan badan-badan keamanan telah mengambil langkah-langkah tegas untuk menghentikan penyebaran ISIS di Indoensia, termasuk melarang rakyat untuk bergabung dengan ISIS atau berperang untuk ISIS, dan juga memblokir situs-situs Internet yang mendorong ide tersebut.โ (AFP)