JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 16 Perwira Tinggi Mabes Polri yang terdiri antara lain Irwasum dan 10 Kapolda, dilantik Kapolri Jenderal Sutarman, Rabu (3/9), di Mabes Polri. Salah satu yang mendapat jabatan baru adalah Irjen Eko Hadi Sutedjo yang dipercaya menjadi Kapolda Sumut.
Dalam amanatnya Kapolri juga menyinggung soal pelayanan dan penegakan hukum di lingkungan Polri. Kapolri memerintahkan Kapolda dan Kapolri mereduksi hal tersebut. Salah satu caranya, kata Kapolri, mengajak anak dan istri ke kota tempat mereka didinaskan. “Saya waktu dinas di Timtim saja dulu ajak anak dan istri sehingga saya bisa sampai seperti sekarang,” ujar Kapolri dalam sambutannya.
Ia menambahkan, kalau ada Kapolda dan Kapolres yang tidak mengajak keluarganya ke kota di mana mereka didinaskan, lebih baik dievaluasi saja. “Ditarik saja, diganti. Kalau jauh dari anak dan istri, imannya bisa kuat, tapi imronnya bisa tidak kuat,” kata Sutarman.
Dalam kesempatan itu Kapolri juga berpesan agar untuk mengawasi dan hilangkan penyimpangan dalam pelayanan kepolisian seperti pelayanan SIM, BPKB, dan STNK. “Juga penyimpangan di fungsi penegakan hukum yang kita terus disorot masyarakat. Itu semua harus dihilangkan,” kata Kapolri.
Lebih jauh Sutarman mengingatkan, pejabat baru untuk memperhatian dampak perekonomian tahun 2015. Menurutnya, dampak dari persaingan ekonomi menjadi masalah sosial dan tentunya akan menjadi masalah di Indonesia.
“Kita harus mengevaluasi dampak politik sosial dengan menyiapkan strategi kedepannya,” pungkasnya.
Sedikit biodata tentang Kapolda Sumut yang baru. Sebelum menjabat sebagai Gubernur Akpol, Irjen Eko Hadi Sutedjo sempat bertugas sebagai Kapolda Banten selama 19 bulan (Mei 2011-Desember 2012).
Saat menjadi Kapoltabes Barelang, Eko menangani kasus besar, berupa perkara mobil-mobil rekondisi eks impor alias mobil bodong. Kasus ini melibatkan sejumlah oknum di Poltabes Barelang, hingga tim dari Ditpropam Mabes Polri saat itu turun melakukan pengusutan.
Komjen (Purn) Togar M Sianipar, sebagai sesepuh polri, mengakui memang karir Eko tergolong mulus.
“Saya sudah kenal dia sejak dia masih taruna. Karir dia cukup baik, pendidikan bagus, punya pengalaman juga. Jadi saya kira cocok untuk Sumut,” ujar Togar kepada JPNN saat dimintai tanggapan soal sosok Eko Hadi.
Togar yakin, Eko akan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Terlebih, lanjut mantan Kapolda Bali, Sumsel, dan Kaltim itu, Eko juga punya wakil yang bagus, yakni Brigjen Pol Drs Basaruddin, SH, MH (Wakapolda Sumut).
“Basaruddin itu mantan ajudan Wapres Boediono. Dia bagus. Dengan dibantu Basaruddin, nantinya Eko Hadi Sutedjo akan bisa cepat mengenal wilayah kerja dan permasalahan-permasalahannya,” ujar pria asal Siantar itu.
Meski memberikan pujian, Togar juga mengingatkan Eko agar selalu bersikap tegas dan bijak. “Karena kalau di Sumut kurang tegas, payah nanti di sana,” ujar Togar.
Apa yang harus menjadi prioritas penanganan di wilayah Sumut? Togar menjelaskan, belakangan ini di wilayah Sumut khususnya Medan dan sekitarnya, mulai marak perampokan, pencurian dengan kekerasan, juga kejahatan jalanan yang membuat warga resah.
“Nah, jika kejahatan-kejahatan yang membikin warga resah itu menjadi prioritas dan ditangani dengan baik, maka Kapolda baru ini akan cepat mendapat apreasiasi dari masyarakat. Kalau tidak, ya akan terus disorot, dianggap tak sanggup, dinilai tidur saja,” kata Togar, sembari mengatakakan bahwa masalah narkoba juga harus menjadi perhatian serius
Dalam acara sertijab di Mabes Polri, kemarin, perwira lain yang mendapat promosi jabatan adalah Irjen Dwi Priyatno yang dilantik menjadi Irwasum Mabes Polri menggantikan Komjen Anton Bachrul Alam yang pensiun. Dwi sebelumnya menjabat Kapolda Metro Jaya.
Jabatan yang ditinggal Dwi dipercayakan Kapolri kepada Irjen Unggung Cahyono yang sebelumnya merupakan Kapolda Jawa Timur. Sedangkan jabatan yang ditinggal Unggung dipercayakan kepada Irjen Anas Yusuf yang sebelumnya menjabat Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
Kapolri juga mempercayakan jabatan Kapolda Sulawesi Selatan kepada Irjen Anton Setiadji yang sebelumnya menjabat Kepala Divisi Hukum Polri. Anton menggantikan Irjen Burhanuddin Andi yang kemudian dipercayakan menjadi Koorsahli Kapolri.
Jabatan yang ditinggal Anton dipercayakan kepada Brigjen Moecgiyarto yang sebelumnya menjabat Kapolda Nusa Tenggara Barat. Sedangkan Kapolda NTB dipercayakan kepada Brigjen Srijono.
Tak cuma itu, jabatan Gubernur Akademi Kepolisian dipercayakan Kapolri kepada Irjen Pudji Hartanto yang sebelumnya menjabat Kepala Korps Lalu Lintas Polri. Pengganti Pudji sebagai Kakorlantas Polri adalah Brigjen Condro Kirono yang sebelumnya menjabat Kapolda Riau. Jabatan yang ditinggal Condro dipercayakan Kapolri kepada Brigjen Bambang Hermawan.
Selain itu, Kapolri juga mempercayakan jabatan Kapolda Kalimantan Timur kepada Irjen Dicky Atotoy, Kapolda Jambi kepada Brigjen Bambang Sudarisman, Kapolda Kepulauan Riau kepada Brigjen Arman Depari dan Wakapolda Aceh Brigjen Endang, dan Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri Irjen Haka Astana yang sebelumnya menjabat Sahlijemen Kapolri. Haka menggantikan Irjen Mustafa Hari Kuncoro. (boy/jpnn/sam/val)