26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Enam Turis Belanda Tabrakan di Sidamanik

SUMUTPOS.CO – Bus travel Rapelino BK 7729 TL yang membawa enam orang turis asal Belanda, keenamnya satu keluarga, bertabrakan dengan bus pariwisata Horas di Jalinsum Parapat–Brastagi, tepatnya di Tanjung Unta Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, Kamis (4/9) pukul 15.00 wib. Tabrakan itu diduga akibat rem lengket dan roda depan bus travel Rapelindo tidak dapat dikendalikan.

Ditemui di UGD RSU Parapat, sopir bus travel Rapelino, Anto (40) tampak meringis menahan sakit akibat luka di kaki sebelah kanannya. Ia mengaku sedang membawa enam turis Belanda saat mereka mengalami kecelakaan di Jalinsum Parapat–Berastagi, tepatnya di Tanjung Unta Kecamatan Sidamanik.

Menurut warga Medan itu, awalnya ia bersama penumpangnya yakni enam warga Belanda datang dari arah Berastagi Kabupaten Karo menuju Parapat. Saat di jalan tikungan dan turunan, ia pun mengerem mobil. Ternyata rem lengket dan roda depan bus tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, bus yang dikemudikannya menabrak bus pariwisata Horas yang datang dari arah berlawanan (Parapat–Brastagi).

Akibat kecelakaan tersebut, dua penumpangnya yakni Betty Heemskerk (59) warga Noorddyk-Belanda mengalami luka robek di kening dan kepala bagian belakang, hingga harus mendapat 15 jahitan. Sedangkan anaknya Toni Heemrsker (31) mengalami luka keseleo pada kaki sebelah kiri. Suami Betty, Heemskerk beserta dua putri dan satu lagi anak laki–lakinya tidak mengalami luka. Begitu juga penumpang bus pariwisata Horas tidak ada yang mengalami luka.

Suami Betty, Heemskerk (60) warga Noorddyk, saat ditemui di UGD RSU Parapat mengatakan, mereka sekeluarga baru saja kembali dari Berastagi hendak menuju Samosir. Karena kecelakaan itu, mereka dibawa ke UGD RSU Parapat untuk berobat.

Amatan di UGD RSU Parapat, setelah Betty Heemskerk, Toni, dan Anto diobati, ketiga korban dirujuk ke rumah sakit Colombia Asia Medan. (th/smg/bd)

SUMUTPOS.CO – Bus travel Rapelino BK 7729 TL yang membawa enam orang turis asal Belanda, keenamnya satu keluarga, bertabrakan dengan bus pariwisata Horas di Jalinsum Parapat–Brastagi, tepatnya di Tanjung Unta Kecamatan Sidamanik Kabupaten Simalungun, Kamis (4/9) pukul 15.00 wib. Tabrakan itu diduga akibat rem lengket dan roda depan bus travel Rapelindo tidak dapat dikendalikan.

Ditemui di UGD RSU Parapat, sopir bus travel Rapelino, Anto (40) tampak meringis menahan sakit akibat luka di kaki sebelah kanannya. Ia mengaku sedang membawa enam turis Belanda saat mereka mengalami kecelakaan di Jalinsum Parapat–Berastagi, tepatnya di Tanjung Unta Kecamatan Sidamanik.

Menurut warga Medan itu, awalnya ia bersama penumpangnya yakni enam warga Belanda datang dari arah Berastagi Kabupaten Karo menuju Parapat. Saat di jalan tikungan dan turunan, ia pun mengerem mobil. Ternyata rem lengket dan roda depan bus tidak dapat dikendalikan. Akibatnya, bus yang dikemudikannya menabrak bus pariwisata Horas yang datang dari arah berlawanan (Parapat–Brastagi).

Akibat kecelakaan tersebut, dua penumpangnya yakni Betty Heemskerk (59) warga Noorddyk-Belanda mengalami luka robek di kening dan kepala bagian belakang, hingga harus mendapat 15 jahitan. Sedangkan anaknya Toni Heemrsker (31) mengalami luka keseleo pada kaki sebelah kiri. Suami Betty, Heemskerk beserta dua putri dan satu lagi anak laki–lakinya tidak mengalami luka. Begitu juga penumpang bus pariwisata Horas tidak ada yang mengalami luka.

Suami Betty, Heemskerk (60) warga Noorddyk, saat ditemui di UGD RSU Parapat mengatakan, mereka sekeluarga baru saja kembali dari Berastagi hendak menuju Samosir. Karena kecelakaan itu, mereka dibawa ke UGD RSU Parapat untuk berobat.

Amatan di UGD RSU Parapat, setelah Betty Heemskerk, Toni, dan Anto diobati, ketiga korban dirujuk ke rumah sakit Colombia Asia Medan. (th/smg/bd)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/