28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Nyawa Pelaku Curanmor Selamat dari Aksi Massa

Putra dan Arsan pelaku curanmor yang menyebabkan polisi tertembak rekannya sendiri.
Putra dan Arsan pelaku curanmor yang menyebabkan polisi tertembak rekannya sendiri.

SUMUTPOS.CO – Meski tak diinginkan, tapi petaka Bripka Dedi jadi berkah buat Putra (22). Secara tak langsung, nyawanya terselamatkan dengan tertembaknya Dedi. Ya, dia akhirnya tak jadi korban amuk massa. Padahal, sebelum tertembaknya korban, warga sudah berupaya memukulnya. Bahkan, saat diboyong Brigadir Rudi, warga sempat memukulnya. Namun akhirnya aksi massa urung terjadi setelah Bripka Dedi tertembak.

Ditemui di Polres Langkat, Putra terlihat diperiksa intensif bersama rekannya, Arsan (29) warga Dusun Sejagat, Kec. Bahorok.

Kepada penyidik, keduanya mengakui perbuatanya melakukan aksi pencurian sepeda motor. Menurut tersangka aksi pertama mereka lakukan pada 5 September lalu. Ketika itu mereka berhasil mengambil Honda Revo dari kawasan Pasar VIII, Kec. Hinai. Kemudian dijual ke daerah Gudang Atap seharga Rp1,6 juta.

Uang penjualan hasil kejahatan tersebut kemudian dibagi dua. Selang beberapa hari kemudian, Selasa (9/9) sore, kedua tersangka kembali beraksi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah Erwin (59) warga yang juga tetangga sebelah rumah Putra.

Oleh kedua pelaku, sepeda motor Honda MX 125 BK 6789 PAE milik korban dibawa kabur oleh keduanya. Selanjutnya sepeda motor yang baru dicuri tersebut dibawa ke daerah Gudang Atap, Kab. Deliserdang. Kepada salah seorang penadah motor curian tersebut dijual kedua pelaku dengan harga Rp2 juta.

Rupanya aksi Putra dan Arsan saat mengambil sepeda motor Erwin diketahui oleh warga hingga warga yang resah dengan ulahnya selama ini sepakat membuat perhitungan dengan pemuda pengangguran ini. Selanjutnya warga menunggu kepulangan Putra ke rumahnya.

Putra yang tak menyangka aksi jahatnya sudah diketahui massa dengan santai pulang. Saat  itulah warga yang telah menunggunya langsung mengepung rumah pemuda ini.

Awalnya Putra mengelak ketika ditanyai warga perihal pencurian yang dilakukannya. Tapi begitu warga mulai main tangan, Putra akhirnya mengaku. Warga yang mendengar pengakuan tersebut langsung tersulut emosi.

Saat suasana mulai memanas ini tadilah datang Bripka Dedi dan beberapa personil Polisi lainnya termasuk Brigadir Rudi berniat mengamankan Putra dan Arsan dari amuk massa yang berujung dengan tertembaknya ulu hati Bripka Dedi oleh senjata Brigadir Rudi.

”Motornya dijual Rp.2 juta, tapi kami terima cuma Rp.1,8 juta. Yang dua ratus ribunya diambil sama pembeli itu,” ujar Putra yang memiliki banyak tato di tangan kirinya ini tenang. (dw/trg/smg/gib/deo)

Putra dan Arsan pelaku curanmor yang menyebabkan polisi tertembak rekannya sendiri.
Putra dan Arsan pelaku curanmor yang menyebabkan polisi tertembak rekannya sendiri.

SUMUTPOS.CO – Meski tak diinginkan, tapi petaka Bripka Dedi jadi berkah buat Putra (22). Secara tak langsung, nyawanya terselamatkan dengan tertembaknya Dedi. Ya, dia akhirnya tak jadi korban amuk massa. Padahal, sebelum tertembaknya korban, warga sudah berupaya memukulnya. Bahkan, saat diboyong Brigadir Rudi, warga sempat memukulnya. Namun akhirnya aksi massa urung terjadi setelah Bripka Dedi tertembak.

Ditemui di Polres Langkat, Putra terlihat diperiksa intensif bersama rekannya, Arsan (29) warga Dusun Sejagat, Kec. Bahorok.

Kepada penyidik, keduanya mengakui perbuatanya melakukan aksi pencurian sepeda motor. Menurut tersangka aksi pertama mereka lakukan pada 5 September lalu. Ketika itu mereka berhasil mengambil Honda Revo dari kawasan Pasar VIII, Kec. Hinai. Kemudian dijual ke daerah Gudang Atap seharga Rp1,6 juta.

Uang penjualan hasil kejahatan tersebut kemudian dibagi dua. Selang beberapa hari kemudian, Selasa (9/9) sore, kedua tersangka kembali beraksi. Kali ini yang menjadi sasaran adalah Erwin (59) warga yang juga tetangga sebelah rumah Putra.

Oleh kedua pelaku, sepeda motor Honda MX 125 BK 6789 PAE milik korban dibawa kabur oleh keduanya. Selanjutnya sepeda motor yang baru dicuri tersebut dibawa ke daerah Gudang Atap, Kab. Deliserdang. Kepada salah seorang penadah motor curian tersebut dijual kedua pelaku dengan harga Rp2 juta.

Rupanya aksi Putra dan Arsan saat mengambil sepeda motor Erwin diketahui oleh warga hingga warga yang resah dengan ulahnya selama ini sepakat membuat perhitungan dengan pemuda pengangguran ini. Selanjutnya warga menunggu kepulangan Putra ke rumahnya.

Putra yang tak menyangka aksi jahatnya sudah diketahui massa dengan santai pulang. Saat  itulah warga yang telah menunggunya langsung mengepung rumah pemuda ini.

Awalnya Putra mengelak ketika ditanyai warga perihal pencurian yang dilakukannya. Tapi begitu warga mulai main tangan, Putra akhirnya mengaku. Warga yang mendengar pengakuan tersebut langsung tersulut emosi.

Saat suasana mulai memanas ini tadilah datang Bripka Dedi dan beberapa personil Polisi lainnya termasuk Brigadir Rudi berniat mengamankan Putra dan Arsan dari amuk massa yang berujung dengan tertembaknya ulu hati Bripka Dedi oleh senjata Brigadir Rudi.

”Motornya dijual Rp.2 juta, tapi kami terima cuma Rp.1,8 juta. Yang dua ratus ribunya diambil sama pembeli itu,” ujar Putra yang memiliki banyak tato di tangan kirinya ini tenang. (dw/trg/smg/gib/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/