27 C
Medan
Friday, September 27, 2024

Usai Operasi, Bripka Dedi Sudah Bisa Makan

Pistol-ilustrasi
Pistol-ilustrasi

STABAT, SUMUTPOS.CO – Setelah menjalani operasi besar di RS Columbia, berangsur kondisi kesehatan Bripka Dedi Ginting mulai membaik. Hal ini dikatakan Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro SIK MH saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/9).

Mantan Kapolres Pakpak Bharat ini menceritakan saat berada di RS Elisabeth, sempat muncul kekhawatiran pada dirinya. ”Kemarin waktu di Elisabet penanganan awalnya memang baik, tapi setelah itu dokternya gak datang-datang. Makanya kita segera mengambil langkah cepat dengan berkordinasi dengan Bikdokes Poldasu,” jelasnya.

Tak lama, dokter Dokes Poldasu mengatakan kalau dokter Operasi di RS Columbia telah siap untuk melakukan operasi bila dibutuhkan. “Kala itu ada empat orang dokter yang menyambut kami ditambah direktur pelayanan. Setelah melihat gambar yang dibawa dari RS Elisabet, dokter RS Columbia kembali melakukan gambar terhadap Bripka Dedi Ginting. Dari hasil gambar diketahui ada gumpalan darah didekat paru-parunya, dan itu harus segera dibersihkan, sebab bila bertambah banyak akan mendatangkan resiko,” bebernya.

Tak menunggu lama, dokter langsung melakukan operasi, sekitar setengah jam kemudian operasipun selesai.

“Semuanya berjalan baik-baik saja, ya harapan kita semua anggota itu segera sembuh,” harapnya. Bahkan, sambungnya, dia baru mendapat kabar dari Kapolsek Hinai kalau anggota tersebut sudah dapat makan nasi.

”Tadi Kapolsek Hinai mengatakan kepada saya kalau korban itu sudah bisa makan,“ ujarnya. “Masalah biaya operasi anggota tersebut semuanya ditanggung Mabes Polri. Ini surat-suratnya lagi saya persiapkan sebagai administrasinya,” urainya mengaku pemikirannya hanya terfokus kepada keselamatan anggota tersebut sejak kejadian.

Disoal proses terhadap Brigadir Rudi, “Sudah kita periksa. Senjatanya juga sudah kita amankan sementara waktu. Jadi prosesnya tunggu nantilah, yang jelas Brigair Rudi kena sanksi disiplin. Memang semua itu tanpa disengaja, namun tetap ada prosesnya,” terangnya.

Hal senada disampaikan istri Bripka Dedi, Sastriani br Tarigan (33), saat ditemui di RS Columbia Asia. Diakuinya, suaminya sudah bisa makan meski hanya bubur saja. Saat ini korban dirawat di ruang ICU V di lantai 2. Namun, belum dapat dipastikan, kapan ia akan dipindagkan ke ruang rawat inap biasa.

“Kalau kemarin kan masih pakai selang jadi belum bisa makan. Udah bisa bicara juga. Habis operasi ini pun kata dokter dia baik-baik saja. Ga ada apa-apa sama paru-parunya. Karena kan pelurunya kemarin kena di paru-paru. Tapi udah baguslah,”ujar Sastriani, Kamis (11/9) siang.

Siang itu, Sastriani yang merupakan anggota Polwan di Polsek Medan Sunggal ini juga memboyong anak perempuannya yang masih berumur 8 bulan, Destri.

Karena masih menyusui, maka dari itu ia membawa serta sang anak dan ibu mertuanya, Mariati Barus (61) ke rumah sakit. Namun ketika malam hari, kakak iparnya, Siti Anggraini (36) yang akan datang berjaga di rumah sakit. Namun siang itu Sastriani juga kedatangan rekan kerjanya dari Polsek Medan Sunggal.

“Kupikir hari ini dia udah bisa pake baju. Kubawa ini bajunya, rupanya belum. Mamakku pun opname waktu dengar kabar ini. Syok dia. Tapi udah ga apa sekarang,” ujar Sastriani kepada rekan kerjanya.

Saat ditanya perasaannya saat mendengar kabar tersebut, Sastriani mengatakan dirinya sangat syok. Namun berusaha tegar dan menerima kenyataan. Memang ketegaran jelas menyala di wajahnya.

“Saya kan harus menjaga dia. Jadi ya harus tetap dihadapi bagaimanapun,” ujar wanita yang saat itu memakai kaos berwarna hijau tua dan bercelana jeans tersebut.

Sastriani berujar bahwa setiap harinya, suaminya pulang ke asrama Polsek Sunggal setelah selesai bertugas di Polsek Hinai. “Kami tinggal di asrama Polsek Sunggal. Jadi dia tiap hari pulang ke asrama,”ujarnya.

Mariati Baru, ibu Bripka Dedi Ginting yang saat itu ada di rumah sakit pun mengaku bersyukur karena putranya baik-baik saja. Wanita yang tinggal di kawasan Sungai Bilah, Pangkalan Berandan ini bercerita pada Rabu (10/9) pukul 13.00 WIB anaknya dibawa ke RSU Columbia Asia untuk menjalani operasi. Baru sekira pukul 16.00 WIB operasi selesai dilakukan.

“Udah tenang aku sekarang. Dia udah sadar, udah bisa makan. Memang aku terkejut kali waktu dengar kabar kemarin itu. Cuma dua anakku. Si Dedi sama si Siti. Nanti aku pulang sama Sastriani. Baru si Siti yang jaga malam sampai pagi,” ujar pensiunan guru SD Negeri 01 Pangkalan Berandan itu.(dw/win/trg/deo)

Pistol-ilustrasi
Pistol-ilustrasi

STABAT, SUMUTPOS.CO – Setelah menjalani operasi besar di RS Columbia, berangsur kondisi kesehatan Bripka Dedi Ginting mulai membaik. Hal ini dikatakan Kapolres Langkat AKBP Dwi Asmoro SIK MH saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (11/9).

Mantan Kapolres Pakpak Bharat ini menceritakan saat berada di RS Elisabeth, sempat muncul kekhawatiran pada dirinya. ”Kemarin waktu di Elisabet penanganan awalnya memang baik, tapi setelah itu dokternya gak datang-datang. Makanya kita segera mengambil langkah cepat dengan berkordinasi dengan Bikdokes Poldasu,” jelasnya.

Tak lama, dokter Dokes Poldasu mengatakan kalau dokter Operasi di RS Columbia telah siap untuk melakukan operasi bila dibutuhkan. “Kala itu ada empat orang dokter yang menyambut kami ditambah direktur pelayanan. Setelah melihat gambar yang dibawa dari RS Elisabet, dokter RS Columbia kembali melakukan gambar terhadap Bripka Dedi Ginting. Dari hasil gambar diketahui ada gumpalan darah didekat paru-parunya, dan itu harus segera dibersihkan, sebab bila bertambah banyak akan mendatangkan resiko,” bebernya.

Tak menunggu lama, dokter langsung melakukan operasi, sekitar setengah jam kemudian operasipun selesai.

“Semuanya berjalan baik-baik saja, ya harapan kita semua anggota itu segera sembuh,” harapnya. Bahkan, sambungnya, dia baru mendapat kabar dari Kapolsek Hinai kalau anggota tersebut sudah dapat makan nasi.

”Tadi Kapolsek Hinai mengatakan kepada saya kalau korban itu sudah bisa makan,“ ujarnya. “Masalah biaya operasi anggota tersebut semuanya ditanggung Mabes Polri. Ini surat-suratnya lagi saya persiapkan sebagai administrasinya,” urainya mengaku pemikirannya hanya terfokus kepada keselamatan anggota tersebut sejak kejadian.

Disoal proses terhadap Brigadir Rudi, “Sudah kita periksa. Senjatanya juga sudah kita amankan sementara waktu. Jadi prosesnya tunggu nantilah, yang jelas Brigair Rudi kena sanksi disiplin. Memang semua itu tanpa disengaja, namun tetap ada prosesnya,” terangnya.

Hal senada disampaikan istri Bripka Dedi, Sastriani br Tarigan (33), saat ditemui di RS Columbia Asia. Diakuinya, suaminya sudah bisa makan meski hanya bubur saja. Saat ini korban dirawat di ruang ICU V di lantai 2. Namun, belum dapat dipastikan, kapan ia akan dipindagkan ke ruang rawat inap biasa.

“Kalau kemarin kan masih pakai selang jadi belum bisa makan. Udah bisa bicara juga. Habis operasi ini pun kata dokter dia baik-baik saja. Ga ada apa-apa sama paru-parunya. Karena kan pelurunya kemarin kena di paru-paru. Tapi udah baguslah,”ujar Sastriani, Kamis (11/9) siang.

Siang itu, Sastriani yang merupakan anggota Polwan di Polsek Medan Sunggal ini juga memboyong anak perempuannya yang masih berumur 8 bulan, Destri.

Karena masih menyusui, maka dari itu ia membawa serta sang anak dan ibu mertuanya, Mariati Barus (61) ke rumah sakit. Namun ketika malam hari, kakak iparnya, Siti Anggraini (36) yang akan datang berjaga di rumah sakit. Namun siang itu Sastriani juga kedatangan rekan kerjanya dari Polsek Medan Sunggal.

“Kupikir hari ini dia udah bisa pake baju. Kubawa ini bajunya, rupanya belum. Mamakku pun opname waktu dengar kabar ini. Syok dia. Tapi udah ga apa sekarang,” ujar Sastriani kepada rekan kerjanya.

Saat ditanya perasaannya saat mendengar kabar tersebut, Sastriani mengatakan dirinya sangat syok. Namun berusaha tegar dan menerima kenyataan. Memang ketegaran jelas menyala di wajahnya.

“Saya kan harus menjaga dia. Jadi ya harus tetap dihadapi bagaimanapun,” ujar wanita yang saat itu memakai kaos berwarna hijau tua dan bercelana jeans tersebut.

Sastriani berujar bahwa setiap harinya, suaminya pulang ke asrama Polsek Sunggal setelah selesai bertugas di Polsek Hinai. “Kami tinggal di asrama Polsek Sunggal. Jadi dia tiap hari pulang ke asrama,”ujarnya.

Mariati Baru, ibu Bripka Dedi Ginting yang saat itu ada di rumah sakit pun mengaku bersyukur karena putranya baik-baik saja. Wanita yang tinggal di kawasan Sungai Bilah, Pangkalan Berandan ini bercerita pada Rabu (10/9) pukul 13.00 WIB anaknya dibawa ke RSU Columbia Asia untuk menjalani operasi. Baru sekira pukul 16.00 WIB operasi selesai dilakukan.

“Udah tenang aku sekarang. Dia udah sadar, udah bisa makan. Memang aku terkejut kali waktu dengar kabar kemarin itu. Cuma dua anakku. Si Dedi sama si Siti. Nanti aku pulang sama Sastriani. Baru si Siti yang jaga malam sampai pagi,” ujar pensiunan guru SD Negeri 01 Pangkalan Berandan itu.(dw/win/trg/deo)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/